Hao udah bangun dari tidurnya. Ia melirik jam yang terpasang di dinding kamarnya. Ternyata jam udah pukul 8 malam. Hao mutusin buat turun ke bawah sambil bawa dompetnya. Rencananya ia mau beberapa camilan dan minuman bersoda buat persediaan, tidak lupa Hao pakai maskernya.
Di ruang keluarga ada Jian yang sedang nonton film. Jian langsung noleh saat lihat ada yang jalan ke arahnya. Ternyata itu Hao. Ia lihat Hao udah pakai jaket walau di dalamnya itu piyama kelinci. Agak lucu emang si Hao ini.
"Dek mau ke mana?" tanya Jian penasaran.
"Mau ke minimarket, Kak. Hao mau beli camilan dan minuman bersoda."
"Kakak anterin ya?" tawar Jian.
"Gak usah, Kak. Hao bisa sendiri. Kakak mau nitip gak?"
"Boleh deh. Nitip onigiri ya sama kopi. Nih uangnya, sisanya buat kamu."
Jian ngasih uangnya ke Hao dan diterima baik sama Hao. Hao langsung jalan keluar dari rumah. Jarak rumah ke minimarket gak terlalu jauh, mungkin sekitar 10 menit dan Hao milih buat jalan.
Saat Hao udah ada di luar, tiba-tiba aja ada motor berhenti di depannya. Pemiliknya buka helmnya dan terkejut lihat Hanbin di sini.
"Lo mau ke mana, Kak?" tanya Hanbin. Sebenarnya Hanbin geli kalau manggil Hao itu kakak.
"Aku mau ke minimarket."
"Lah sama dong! Ayo bareng sama gue!"
Hao miringkan kepalanya. "Emang aku gak merepotkan kamu?"
Hanbin langsung narik tangan Hao untuk naik ke motornya. Hao sih pasrah aja kalau Hanbin maksa dia. Hanbin nyuruh dia pegangan pinggangnya. Karena Hao masih trauma saat dianterin sama Hanbin, mau gak mau Hao pegangan di pinggang Hanbin.
Hanbin langsung jalankan motornya dengan kecepatan sedang. Kalau kata Hao, gak separah yang tadi. Hao bisa bernapas lega.
Lima menit kemudian, mereka sampai di minimarket. Hanbin memarkirkan motornya, lalu masuk ke minimarket bareng Hao. Hao masih pakai maskernya, agak canggung kalau ketemu banyak orang.
Hanbin dan Hao langsung pergi ke rak makanan. Hao ambil camilan, minuman bersoda sama pesanan kakaknya. Diam-diam Hanbin merhatiin Hao. Lucu dan manis kalau kata Hanbin. Hanbin sadar, mana mungkin dia tertarik sama Hao, cowok polos yang mau-mau dimainin.
"Bin, kamu udah selesai?" tanya Hao.
"Udah."
Hanbin dan Hao langsung bayar ke kasir. Awalnya Hanbin mau bayarin Hao tapi Hao nolak soalnya sungkan. Mau gak mau Hanbin nurutin apa yang dikatakan sama Hao.
Setelah bayar, mereka keluar dari minimarket. Hanbin dan Hao duduk dulu di kursi depan. Hao ambil es krim dan onigiri, sedangkan Hanbin—ia meminum kopinya.
"Kak, lo gak dingin apa makan es krim. Harusnya cuaca dingin kayak gini, minum yang hangat-hangat bukan makan es krim."
"Udah kebiasaan sih."
Hanbin mengambil tisu di bajunya, lalu ia mengelap bekas es krim di bibir Hao. Hao terdiam sejenak tanpa berkedip sama sekali. Jantungnya lagi-lagi berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Lo kayak anak kecil tau, Kak. Makan aja masih belepotan." Hanbin gemes sama Hao.
"Makasih, ya."
"Sama-sama." Hanbin mengusap rambut Hao gemas.
"Ih Hanbin! Gak usah usap rambut aku," cemberut Hao.
***
Hiroto sama Zihao lagi jalan-jalan di pasar malam sambil menautkan jari jemarinya. Emang mereka ini bucin, sama kayak Leedo sama Xion.
"Kak, aku mau beli gula kapas. Boleh gak?"
Zihao cubit hidung Hiroto. "Gak, nanti gigi kamu sakit. Aku gak mau dimarahi sama kakak kamu."
"Ih dikit doang. Aku tuh mau gula kapas. Turuti atau aku bakal diemin kakak!"
Kan kan Hiroto manja sama Zihao. Zihao hanya geleng-geleng kepala lihat Hiroto kayak gini. Mau gak mau Zihao menuruti keinginan Hiroto daripada dia diemin. Kan jadi gak bisa cuddle.
"Bang, gula kapasnya satu ya." Zihao memberi uang pas ke penjualnya.
Hiroto langsung ambil gula kapas yang bentuknya anjing. Zihao udah nebak kalau Hiroto pilih itu soalnya Hiroto suka banget sama anjing.
"Kak, itu bukannya kak Seowon ya. Tapi sama siapa?" Hiroto nunjuk seseorang di ujung sana.
"Gak tau. Mungkin itu kakaknya. Udahlah gak usah mikirin itu, Sayang."
"Iya, Kak."
"Lah itu bukannya Bang Jiung, ya," batin Zihao.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruhan - BinHao ☑️
RomanceSung Hanbin mendapatkan tantangan untuk meluluhkan salah satu murid di sini, namanya Zhang Hao. Zhang Hao dikenal sebagai anak polos dan introvert. awalnya Hanbin tidak mau karena takut nanggung resiko, tapi diancam sama temannya kalau gak mau, oran...