Keira sedang menyiapkan makan siang untuk keluarga Nagendra, bersama para maid lainnya. Wanita itu sibuk memotong daging ayam dibagi kecil untuk membuat soup kesukaan Arga. Soup ayam adalah kesukaan Arga, dia selalu meminta Sinar untuk membuatkan soup dihari-hari dingin seperti sekarang, Indonesia dilanda cuaca sejuk saat ini.
"Kei, dimana Ana?" tanya salah satu maid bernama Fara.
Keira menoleh sesaat. "Dia di dalam kamar. Kenapa?" Fara menggeleng saja.
"Oh iya. Aku baru ingat, tadi saat aku lewat kamar mu. Aku melihat Ana membawa tas entah berisi apa, sepertinya tas itu milik nyonya yang dibuang di tempat sampah tadi." tutur Fara.
Keira menghentikan aktifitasnya memotong daging, "Fara, aku ke kamar dulu. Kamu tolong lanjutkan ya."
"Baik." balas Fara kemudian mengambil ahli memotong daging tadi.
Keira pun berlalu dari dapur menuju kamarnya, ingin melihat apa yang sedang dilakukan Kayana di kamar sendirian. Biasanya anak itu selalu keluar dan membantu mereka, tapi siang ini dia betah dalam kamar saat beberapa jam yang lalu.
Tok tok tok
Gadis kecil yang berada di dalam kamar langsung terkejut dan reflek menutup buku yang ia ambil tadi.
"Siapa?" tanya Kayana dari dalam.
"Ini Ibu Kei."
"Masuk Ibu!" ujar Kayana kemudian pintu kamar terbuka.
Sosok Ibu yang sering dipanggil Kayana muncul di ambang pintu. Gadis itu tersenyum pada Keira, begitu pula wanita itu tersenyum padanya.
"Ibu, kenapa?" tanya anak itu lagi.
Wanita itu menggeleng pelan. "Kamu sedang apa? Tumben gak keluar kamar siang ini?" tanya Keira yang duduk di samping Kayana.
"Eum, Ibu tadi Ana ambil ini dari tempat sampah." katanya sambil menunjuk tas berisi kan buku.
"Buku? Apa ini milik nyonya Sinar?" tanya Keira memperhatikan beberapa buku yang masih bagus.
Sampai akhirnya Keira menemukan satu buku yang polos namun tebal sekali, wanita itu mengambilnya dan membuka isinya sekali lewat. Ada banyak kalimat di dalam buku ini, apa ini milik Sinar? Wanita itu mungkin salah memasukkan buku-buku ini.
"Ibu, gapapa Ana ambil buku-buku ini?" suara Kayana menyadarkan Keira.
"Ah iya. Ambil aja gapapa, kan Ana suka baca hm." Kayana mengangguk semangat.
Anak itu pun lanjut membaca ah tidak mengeja setiap kalimat yang sudah pernah diajarkan oleh Keira. Selain tulisan di dalam buku itu, ada gambar menarik seperti animasi jadi Kayana tidak merasa bosan jika saat membacanya.
"Ana, ibu ambil yang buku ini ya?" sambil menunjukkan buku hitam polos yang ia pegang.
Kayana mengangguk saja, "ibu keluar." Keira lalu keluar dari kamar berniat mengembalikan buku ini ke Sinar.
Namun ketika ia keluar, dirinya dikejutkan para maid berkumpul di depan dapur entah sedang apa yang mereka lakukan. Keira pun mendekati teman-teman maid nya.
"Ada apa?" salah satu maid menoleh.
"Nyonya Sinar menangis, katanya Nona Jia pingsan lagi di sekolah." jawab maid itu.
Keira terkejut mendengarnya, apakah penyakit gadis itu kumat lagi. Kasihan Sinar harus mengkhawatirkan putrinya itu, ia masuk menyempil diantara para maid ingin melihat Sinar yang sedang ditenangkan oleh Angga dan Sakha yang sudah pulang.
Mereka juga terkejut sehingga harus izin dari sekolah untuk pulang awal karena berita yang mengejutkan dari Jia. Angga menenangkan Sinar sedangkan Sakha menghubungi kakak sulungnya agar menyusul mereka ke sekolahnya Jia.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGENDRA [SI BUNGSU] TERBIT ✔
General FictionPART SUDAH TIDAK LENGKAP📍 You can check out! Nagendra (The Youngest) on this Shopee link: 📎https://shp.ee/gc23yc6 Kayana, gadis kecil si pemilik marga Nagendra namun kehadirannya yang tak pernah dilihat, sapaannya yang tak pernah dibalas ataupun...