Di taman umum sekitar daerah tempat ia tinggal, banyak dikunjungi orang-orang karena di taman ini sangat sejuk dan memiliki pemandangan yang bagus untuk berfoto, banyak anak kecil bermain bersama teman-temannya. Ia yang melihat itu ingin juga sama seperti mereka, memiliki banyak teman dan didampingi keluarga saat bermain.
Sampai matanya memandang ke arah tempat ramai, ditengah taman banyak anak-anak mengelilingi sosok bertubuh gembul, rambut keriting, dan memiliki bola di hidungnya. Orang apa itu, dia tidak pernah melihatnya selama ini, dan orang itu sangat mengerikan saat tersenyum pada anak-anak anehnya mereka tidak takut sama sekali dengan orang itu.
Tapi karena dia penasaran, akhirnya mendekat ke arah gerombolan anak-anak seusianya. Mereka bertepuk tangan saat orang itu memainkan bola pimpong dan melakukan hal yang menurutnya memalukan. Ya orang itu berjoget dengan musik aneh yang tak pernah dia dengar.
Gadis itu mendekat, dan berada di barisan paling belakang. Ketika semua anak-anak mendapatkan permen dari orang itu, mereka berlari setelah mengucapkan terima kasih pada orang tersebut dan sepertinya tidak terjadi apa-apa pada mereka.
"Hai, ini ambilah!" ujar orang itu membuat anak itu perlahan memundurkan langkahnya.
Orang aneh itu tersenyum lebar, sungguh ia menakutkan. "Jangan takut, paman tidak akan menyakitimu." ucapnya lembut.
Lalu orang itu berjongkok di depannya, sambil menunjukkan permen lolipop warna warni yang terlihat menggiurkan.
"Ambil ini." melihat tak ada respon dari gadis itu, ia pun melepaskan bola di hidungnya dan rambut palsu dari kepalanya.
"Paman adalah badut. Jangan takut, semua anak-anak menyukai badut." kata pria itu lagi.
Gadis itu terkejut karena orang itu berubah, ia juga merasa asing dengan kata badut. Apa itu badut?
"Badut itu apa?" tanyanya dengan tatapan lugu.
Pria itu tersenyum tipis, "badut itu adalah pekerjaan, dan tugasnya menghibur semua orang. Seperti tadi, paman menghibur anak-anak lalu memberikan mereka permen." jelasnya dan tersenyum lagi saat anak kecil di hadapannya mengangguk.
"Kamu tidak tau badut ya?" tanya pria badut tadi.
"Gak, Ana jarang keluar rumah jadi ga tau badut itu apa." jawabnya polos.
Sontak pria itu terkekeh mendengar jawaban anak itu, "lucu sekali. Omong-omong siapa nama kamu?" tanyanya lagi.
"Ana." jawab Kayana.
"Kamu sendiri ke sini? Di mana orang tua mu?" Kayana yang mendengar itu bingung harus menjawab apa.
Melihat keterdiaman Kayana membuatnya bingung, kenapa anak ini malah diam saja dan seperti sedang gelisah.
"Hei, kamu kenapa?" tanyanya khawatir.
"Gak paman. Ana sendiri ke sini, dan sudah minta izin sama ibu." paman badut itu mengangguk paham.
"Baiklah paman harus pergi lagi ke tempat lain. Ini untukmu, jangan dibuang ya. Sampai jumpa, Ana." lalu orang itu pergi setelah memberikan permen pada Kayana.
Gadis kecil itu memandang punggung pria tadi, paman itu sungguh baik batin Kayana. Semoga saja dia bisa bertemu lagi dengan paman itu.
"Permen? Ana baru kali ini melihat permen seperti ini. Hehe gapapa yang penting dapat permen gratis."
Anak itu berbalik kembali ke tempat semua, ia duduk di bangku taman sendirian dan memakan permen warna warni itu.
Tanpa sadar ada seseorang yang mengintainya dari dalam mobil , pandangan orang itu terasa sulit diartikan. Tapi beberapa saat kemudian orang itu tersenyum misterius.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAGENDRA [SI BUNGSU] TERBIT ✔
Ficção GeralPART SUDAH TIDAK LENGKAP📍 You can check out! Nagendra (The Youngest) on this Shopee link: 📎https://shp.ee/gc23yc6 Kayana, gadis kecil si pemilik marga Nagendra namun kehadirannya yang tak pernah dilihat, sapaannya yang tak pernah dibalas ataupun...