Twenty

44.1K 2.2K 79
                                    

Kejadian tak terduga, Arga menembak lagi betis Rama yang sebelah kanan dan terdengar suara tangisan histeris dari Keira. Ia ingin mengganti Rama tapi tidak bisa, ia sampai harus memohon agar berhenti menembak suaminya.

"Maka dari itu kembali adikku!" bentak Marven yang sudah jengah drama suami istri ini.

"T-ttid-dak. AKHH!"

"Hentikan!"

Suara bariton laki-laki yang tak asing di telinga mereka. Arga membalikkan tubuhnya begitu juga Marven, mereka tahu itu suara siapa. Siapa lagi kalau bukan Mario, dia datang bersama para anak buahnya.

"Hentikan kekacauan ini, Arga!" Ia menatap nyalang menantunya.

Arga hanya menatap mertuanya datar. Saat ini emosinya sedang tidak stabil karena Rama, pria ini belum mau menyerah juga.

"Dan, kamu Rama! Jangan sembunyikan Ana lagi!" menunjuk Rama yang sudah tak berdaya.

"Bawa Rama ke rumah sakit-"

"PAPA"

Suara cempreng anak perempuan membuat mereka menoleh ke sumber suara, Arga menegang melihat putrinya turun dari tangga dan berlari menghampiri Rama.

Namun hatinya sakit saat putrinya memanggil Rama 'papa'. Seberapa dekat Rama dengan Kayana hingga putrinya memanggil orang lain papa.

"Ana sayang. "

Kayana tak menanggapi panggilan dari Arga. Dia menangis melihat papanya terluka banyak mengeluarkan darah, ia menggoyang tubuh Rama agar Rama sadar dan tidak memejamkan matanya.

"Papa bangun.. Jangan tiduur!!!" teriak anak itu ditelinga Rama agar pria itu sadar.

"Papa gak boleh pergi! Jangan tinggalin Ana huwaaa papa ayo bangunnnn!!"

Anak itu menangis menatap Arga yang berada di hadapannya sekarang. Anak itu menatap takut daddynya, ia tak menyangka bahwa daddynya adalah monster paling mengerikan yang pernah ia temui, adegan tembak menembak tadi Kayana melihatnya. Saat kakeknya datang barulah ia berani turun kebawah menghampiri Rama yang telah pingsan.

"Daddy jahatttt!! Daddy buat papa luka!!" teriak anak itu merasa marah.

Ia melepaskan semua uneg-unegnya pada Arga. Sedangkan Arga menatap putrinya sendu, tapi ia masih bisa menutupinya dengan wajah datar.

"Orang ini bukan papamu, sayang." menatap nyalang Rama yang pingsan.

"Suamiku.. " isakan Keira terdengar melihat suaminya pingsan kehabisan darah.

"T-tolong suamiku, kumohon... "

Mario merasa iba, "bawa Rama kerumah sakit sekarang!!" perintahnya pada anak buahnya.

Anak buah Mario membawa tubuh lemas Rama ke rumah sakit, Kayana ikut bangkit mengikuti para orang-orang besar yang membawa papanya keluar untuk kerumah sakit.

Arga yang melihat putrinya menyusul orang itu, "Marven, tahan adikmu!"

Baru ingin berlari melewati Marven, tubuh anak itu melayang ke gendongan Marven dan sontak tubuh itu langsung berontak.

"Lepas!! Lepaskan Ana! Papa, Ana ikutt jangan tinggalkan Ana!! Papaaaa!!!"

Anak itu tak hentinya berteriak memanggil Rama, dan Keira menunduk diam sambil terisak.

"Ini balasan untuk kalian karena memisahkanku dari putriku." bisik Arga yang berjongkok dihadapan Keira.

"Jangan harap kamu bisa menemui Ana lagi." ucap Arga dingin.

NAGENDRA [SI BUNGSU] TERBIT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang