ANGKASA || 49

341 69 17
                                    

• • •

"Ketika masa lalu mu datang, aku hanya takut jika aku akan tergantikan oleh masa lalumu."

-Geisha F A-

• • •

"Senang bisa menjadi cinta pertama mu Ang."

Mereka tak sadar jika ada yang melihat mereka dari luar ruangan. Dirinya mulai terisak kecil, dadanya tiba-tiba sakit karena sesak. Ia memilih untuk pergi dari sana, di ikutin seseorang yang terus memanggil namanya.

"Jub tungguin gue."

"Gak usah ikutin gue Do, gue mau sendiri dulu."

"Engga lah, gue dateng sama lo. Gue gak bisa biarin lo sendiri dengan keadaan gini Jub!"

Geisha menghentikan langkahnya berbalik badan dan menatap Edo.

Geisha yang berhenti tiba-tiba membuat Edo sedikit kaget dan hampir menabrak Geisha.

"Jub lo nangis?"

"Edo.." lirih Geisha dengan air mata yang terus mengalir membasuh kedua pipinya.

"Angkasa bangsat."

"... Jub lo jangan nangis gini, gue gak suka liatnya. Gue lebih suka lo marah-marah karena lebih lucu kalo lo nangis gini tambah jelek," ujar Edo dengan senyuman berupaya untuk menghibur Geisha.

"Tau ah males gue sama lo Do, pulang aja lo gue mau sendiri." Geisha berbalik badan kembali meninggalkan Edo.

"Jub, gue becanda. Jangan tinggalin gue lagi," teriak Edo sebelum kembali mengejar Geisha.

Mereka duduk di halte yang kebetulan dekat dengan rumah sakit.

"Gue antar lo pulang Jub."

"Males gue sama lo Do, mending jangan muncul depan gue lagi. Gue makin kesel."

"Lo harusnya jangan lari dari masalah Jub, lo bicarain sama cowok lo itu. Apa perlu gue masuk lagi? Gue tonjok tuh mukanya? Baru juga sembuh udah macem macem aja."

"Edo, jangan gitu gue makin sedih."

"Lah? Lah? Kok makin tambah nangis sih Jub."

Geisha kembali tersedu-sedu. "Gue gak ada tuh ngambari si Naura Naura itu kalo Kak Ano udah sembuh, tapi kenapa dia ada di sini??"

"Kali aja, dia cari tau sendiri Jub."

"Pake peluk peluk pula, mana kak Ano gak nolak lagi. Gue gak bisa, nanti kalo Kak Ano lupain gue lagi gimana? Nanti kalo dia balik ke mantannya gue gimana? Gue udah terlanjur sayang dia Do. Gue gak mau dia balik ke masa lalunya. Hati gue sakit."

Edo menarik Geisha untuk bersandar di pundaknya sembari tangannya terus mengelus bahu Geisha.

Edo menghela napas, dengan saksama ia mendengar kata perkata dari mulut Geisha. Tak ada yang bisa ia lakukan, yang ia bisa hanya memberi sandaran untuk Geisha.

Di sisi lain,

"Pulang sekolah pada mau jenguk Angkasa gak?" tanya Brian.

"Gue ikut aja," sahut Alex.

"Ayo aja kalo gue," sahut Dimas.

Di perjalanan menuju rumah sakit tempat Angkasa di rawat, mereka mampir sebentar untuk membeli makanan. Namun saat membeli makanan terjadi sedikit pertengkaran antara upin dan ipin.

"Beli buah aja deh," ujar Alex.

"Mabok buah Angkasa, kalo tiap kita ke sana di beliin buah mulu jir," sahut Brian. "Beliin roti aja udah."

GEI;KASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang