• • •
Dia yang ngasih harapan atau kamu yang terlalu berharap?
• • •"Ngapain kakak ke sini?" tanya Geisha. Mereka duduk di gazebo taman belakang.
"Temenin bunda," sahut Angkasa.
"Gak ada tujuan lain gitu?"
Angkasa menaikan satu alisnya menatap Geisha lalu menggeleng.
"Beneran?"
Angkasa mengangguk, memang benar jika ia ke sini hanya ingin menemani Lika, itu awalnya. Namun terbenak sedikit di hati Angkasa ingin menemui Geisha. Gengsi terussss.
"Soal tadi yang di ruang tamu, sebuah kejadian yang tak terduga," ujar Geisha membuat pipinya sendiri bersemu merah.
"Lupain."
"Mana bisa di lupain, itu akan jadi salah satu kenangan yang tak terlupakan."
"Apa kakak udah punya sedikit rasa untuk Geisha?" tanya Geisha dengan nada bicara serius.
Angkasa menatap Geisha lekat, lalu mengangkat bahu acuh.
"Serius, kak!"
Angkasa tidak menanggapi Geisha, ia hanya diam dengan senyum tipisnya. Membuat Geisha berdecak kesal.
"Lo lucu," ucap Angkasa tiba-tiba.
"Hah?"
Angkasa tersenyum gemes. "Lo lucu, dengan piyama monyet lo," akunya.
Geisha menunduk, matanya membulat sempurna. Bisa-bisanya ia lupa jika masih menggunakan piyama monyetnya.
Geisha bangkit dari duduknya hendak pergi, namun suara Angkasa menghentikannya.
"Mau ke mana?"
"Ganti baju, malu ihh," cicit Geisha.
"Gak usah, udah gue bilang lo lucu kalo pake piyama itu." ujar Angkasa.
Geisha menunduk malu. tapi itu tak bertahan lama ia malah berputar-putar dengan tangan yang terangkat ke atas seperti ballerina. Bau ketek? Jangan salah ketek Geisha wangi kok tenang saja.
"Geisha memang lucu," ucapnya percaya diri.
Angkasa tertawa gemes. Geisha terlihat seperti anak kecil yang berusia 3 tahun, sangat menggemaskan, pikir Angkasa. Gak tahu kata kalian? Menurut author sih biasa aja. Canda.
"Lo masih suka monyet?" tanya Angkasa.
Geisha duduk di samping Angkasa. "Suka, monyet itu lucu tau..." sahutnya.
"Pantesan mirip sama lo."
"Hah? Maksud kakak?"
"Bercanda."
Geisha mengerucutkan bibirnya, ia memang suka monyet tapi jangan di samain dong dengan dirinya!
"Nanti kalo kita nikah, kita pelihara monyet ya kak? Kalo sekarang gak boleh sama mama, sama papa, sama abang. Mereka gak suka monyet, heran deh padahalkan monyet lucu."
Status aja masih belum jelas udah mikir nikah, bisik otak Geisha.
"Iya tau! Masih belum jelas," celetuk tiba-tiba gadis itu.
Angkasa heran melihat Geisha kenapa gadis itu malah geleng-geleng lalu berbicara sendiri.
"Geisha," panggil Angkasa.
"Hah? Iya?"
"Jangan kebanyakan bilang 'hah' hawanya menyengat," ujar Angkasa membuat Geisha menutup mulutnya lalu ber "hah" tidak, mulut Geisha tidak bau jigong, malahan wangi berbau stroberi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEI;KASA [END]
Teen FictionTAHAP REVISI Angkasa Geano Putra, ketua OSIS SMA Garuda yang terkenal tegas. Cowok yang memiliki alis tebal dan postur tubuh yang tegap bisa di bilang Angkasa sempurna. Angkasa memiliki pesonanya tersendiri yang dapat memikat siapa saja termasuk adi...