You're my New Addiction 🔞🔥

6K 212 12
                                    

"Mmhh... Hnngghh... ahh je..." Rancau Jennie saat lagi-lagi vaginanya dijilati dan klitorisnya dihisap-hisap oleh Rose.

"Ahh ahh... Please je... Daddyy, akuh- ahh akuh mau keluar lagi mmhh..."

Desahan dan rintihan-rintihan yang keluar mulut sang gadis membuat wanita futa itu semakin gencar mengerjai vaginanya. Cairan bening kental terus keluar dari lubang sempit itu dan langsung disedot habis oleh Rose.

Sluuurrp slurrrpp

"Mmm. You taste so good, babygirl. I can eat you up all day." Ujar Rose dengan suara parau.

Wanita blonde itu terus memaju mundurkan lidahnya ke dalam lubang intim gadisnya, tangan kirinya mengocok-ngocok batang penisnya sendiri. Sementara yang kanan memegangi paha Jennie agar tetap terbuka lebar.

Rose menyeringai melihat tubuhnya gadisnya meliuk-liuk, mata terpejam, tenggelam dalam lautan birahinya.

"Huh... Ngghhh... Dad-daddyhh.... " suara Jennie tersendat, nafasnya memburu. "Ahh ahh... Hahh... Dadh- ahh akuh-"

💦💦💦

Setelah menyedot habis cairan cinta Jennie, Rose menciumi paha mulusnya, lalu bergerak untuk mencium bibir merahnya.

"Jangan tidur dulu, sayang. Daddy masih belum cum." Wanita berbatang itu memperlihatkan senjatanya yang masih mengacung tegak ke hadapan si gadis. "Lihatlah, baby. Penisku masih keras dan.. ahh ini sakit sekali sayang." Ucapnya dengan suara memelas.

Jennie hanya menatap benda besar nan panjang dihadapannya dengan wajah penuh pertanyaan.

"Apa 'itu' akan dimasukin kedalam sini?" Jennie menunjuk ke miss-vnya.

Rose tertawa kecil. "Apa kamu ingin itumu aku masuki?"

Wajah Jennie memerah. "A-apakah muat?"

Pertanyaan Jennie yang terdengar polos membuat Rose terkekeh. "Gurrae." Ia menggesek-gesekkan kepala penisnya ke miss-v Jennie. "Lubangmu memang terlalu sempit untuk anaconda-ku."

Rose menepukkan palkonnya ke klitoris Jennie, membuat tubuhnya menggelinjang nikmat. "Ngghhh!!!"

Lalu wanita pirang itu menggesek-gesekkan ujung penisnya lagi ke miss-v Jennie, kali ini dengan ritme cepat.

"Mmm... Hmmmhhh... Ngghh dadh..." Lagi-lagi gadis bermata kucing itu dibuat merem-melek oleh si wanita berbatang, yang terus memainkan tubuhnya bak sebuah piano.

"Please, daddy... Masukin aja. Please please please... " Rengek Jennie sambil terisak. Ia sudah tak kuat menahan hasratnya yang sudah membucah. Ia ingin dimasuki, di pompa hingga penuh dengan sperma Rose.

"Uhh sayang... Pengen ngefuck kamu sekarang. Pengen ngerasain sempitnya m*m*k kamu saat punyaku ada didalam kamu..."

Ucapan nakal dari sang mob boss itu membuat Jennie semakin mengerang, tubuhnya memanas.

"Ahh! Mas-masukin ajah. Plis, aku... Ahh aku udah ga kuat..."

Rengekan manja sang gadis membuat Rose semakin terangsang, juniornya sekeras baja. Akhirnya Ia mencoba memasukkan kepala penisnya ke dalam liang surgawi Jennie. Perlahan-lahan, Ia memaksa benda size XL itu menerobos masuk ke dalam vagina Jennie yang masih sangat sempit.

Beberapa kali Rose gagal memasukkan miliknya kedalam lubang sempit itu, karna masih terlalu rapat.

"Sssttt..."

My Revenge (Chaennie SMUT 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang