Asmara sedang menunggu Suci didepan minimarket. Tiba tiba Fajar datang menarik Asmara.
"Ikut Aku"Ucap Fajar menarik Asmara.
"Enggak lepasin"Ucap meronta ronta.
"Ikut Aku Asmara"Ucap Fajar.
"Enggak aku gak mau ikut kamu. Kita udah gak ada hubungan apa apa Fajar"Ucap Asmara.
"No Asmara You're Mine. Gak ada yang boleh milikin kamu kecuali aku"Ucap Fajar dengan senyum devilnya.
"Kamu udah gila Jar"Ucap Asmara.
"Iya aku gila gara gara kamu. Jadi aku kan pastikan detik ini kamu jadi milik aku"Ucap Fajar yang langsung menggendong Asmara ke Mobil.Suci yang melihat itu berusaha mengejar namun nihil. Ia langsung menelepon Langit.
"Kenapa bisa gini Ci"Ucap Langit yang baru saja datang dengan yang lain.
"Saya gak tahu Pak. Pas saya keluar dari Minimarket Asmara udah digendong Fajar ke mobilnya. Saya udah coba ngejar"Ucap Suci.
"Akhg sialan"Ucap Langit buru buru masuk ke mobilnya."Guys gue ngejar Langit dulu ya. Langit kalau lagi emosi suka lepas kontrol"Ucap Guntur.
"Ini salah gue hiks hiks. Kenapa gue biarin Asmara sendiri"Ucap Suci.
"Bukan salah kamu Ci. Kita doain aja semoga Pak Langit bisa nemuin Asmara"Ucap Venus menghapus Air mata Suci.
"Udah mending kita bantuin Pak Langit nyari Asmara"Ucap Bintang.Fajar membawa Asmara kesebuah Rumah. Dia menggendong Asmara masuk ke dalam sana. Dan disana ada Papa Asmara. Ya Pak Adijaya rupanya bersekongkol dengan Fajar.
"Papa...."Ucap Asmara.
"Hai putri kecil Papa"Ucap Adijaya menghampiri Asmara.
"Papa apa apaan sih"Ucap Asmara.
"Kamu kira Papa akan biarin kamu bersama keturunan Argantara setelah kamu Papa usia dari rumah. Tidak Asmara selamanya Papa tidak rela jika keturunanku menikah dengan keturunan Argantara. Dan Besok pagi Papa akan menikahkan kamu dengan Fajar. Dengan begitu kamu tidak akan bisa bersama dengan keturunan Argantara"Ucap Adijaya.
"Enggak Asmara gak mau"Ucap Asmara.
"Keputusan Papa sudah bulat. Disini gak ada akses buat kamu pergi"Ucap Adijaya.
"Pah Asmara mohon. Asmara mencintai Langit. Asmara gak mau nikah sama Fajar. Cuma Langit yang bisa membuat Asmara nyaman setelah Satria gak ada"Ucap Asmara.
"Lupakan keturunan Adijaya itu. Selamanya Papa gak sudi jika harus berbesanan dengan dia"Ucap Adijaya."Kania Amora bawa Asmara ke kamar yang sudah aku siapkan"Ucap Adijaya.
Amora dan Mamanya membawa Asmara kesebuah kamar. Mereka mengunci kamar Asmara dari dalam.
"Gue gak rela loh nikah sama Fajar"Ucap Amora menjambak rambut Asmara.
"Sakit Mora"Ucap Asmara.
"Sakit ini gak sebanding sama sakit gue Asmara"Ucap Amora.
"Kamu sudah menghancurkan kebahagiaan anak saya. Nih rasakan"Ucap Kania menampar Pipi Asmara.
"Sakit Mah"Ucap Asmara.
"Gue akan buat pernikahan loh dan Fajar seperti neraka Asmara"Ucap Amora lalu berlalu bersama Mamanya.Tak lama Fajar masuk ke dalam kamar Asmara.
"Hai Calon Istriku"Ucap Fajar menyentuh Pipi Asmara.
"Jauhin tangan loh dari Pipi gue"Ucap Asmara.
"Galak banget sih heem. Gak boleh galak galak dong. Bentar lagi kamu bakal jadi milik aku. Tapi heem jangan kira setelah menikah kamu akan bahagia sama aku. Aku akan buat pernikahan ini seperti dineraka Asmara. Itu karena kamu udah nolak aku"Ucap Fajar.
"Gue mohon lepasin gue"Ucap Asmara menangis.
"Sutttt jangan Nangis. Kan penyiksaan belum dimulai udah nangis aja sih"Ucap Fajar."Selamat Istirahat Calon Istriku yang manis"Ucap Fajar berlalu pergi.
"Langit tolongin aku"Ucap Asmara.
Tak ada yang dapat ia lakukan. HP sudah diambil paksa oleh Fajar. Dia tidak bisa menghubungi Langit atau yang lainnya. Sementara Langit datang kerumah Fajar.
"Fajar keluar loh"Ucap Langit.
Bukan Fajar yang keluar melainkan Badai dan Kasih.
"Langit ini ada apa?"Ucap Badai.
"Mana tuh pecundang berani berani dia nyulik Asmara dengan cara yang murahan"Ucap Langit.
"Fajar gak ada di rumah Langit"Ucap Kasih.
"Argh brengsek"Ucal Langit memukul tembok rumah Fajar."Ini ada apa?"Ucap Badai pada Guntur yang ada disamping Langit.
"Asmara diculik sama Fajar Bang"Ucap Guntur.
"Apa....??"Ucap Kasih.
"Katakan dimana Adik loh Kak"Ucap Langit.
"Kakak gak tahu Langit"Ucap Kasih.
"Boong loh pasti tahu kan. Loh pasti udah sekongkol sama adik loh"Ucap Langit.
"Kakak beneran gak tahu"Ucap Kasih.
"Argh berguna"Ucap Langit langsung menuju mobilnya dan menancap gas kencang.
"Bang gue susul Langit dulu"Ucap Guntur pergi."Sorry Kasih atas sikap Langit. Langit memang kalau marah dia bakal tempramental. Beda dengan Satria yang tetap tenang walaupun dia marah"Ucap Badai.
"Aku ngerti Dai. Aku minta maaf ini semua ulah Fajar"Ucap Kasih.
"Ini bukan salah kamu kok"Ucap Badai.
"Dai kita harus bantuin Langit"Ucap Kasih.
"Tapi kamu lagi sakit Kasih"Ucap Badai.
"Aku udah gpp ayo Dai"Ucap Kasih menarik Badai.Hingga Malam hari Langit belum menemukan Asmara. Ia keluar dari mobil.
"Argh aku harus cari kamu kemana lagi Asmara"Ucap Langit.
"Lang tenang ya kita bakal nemuin Asmara segera. Lebih baik kita balik sekarang"Ucap Guntur.
"Gue gak mau balik Tur sebelum Asmara ketemu"Ucap Langit.
"Okay tapi gue temenin loh gue yang bawa mobil. Loh duduk disamping gue"Ucap Guntur.Sementara Asmara hanya bisa berdoa ada sebuah keajaiban untuk menolongnya keluar dari sana.
"Asmara...."Ucap Satria dari depan Asmara.
"Satria..."Ucap Asmara.
"Aku tahu kamu lagi sedih. Tapi percayalah akan ada keajaiban setelah ini. Kamu gak sendirian aku akan nemenin kamu selalu"Ucap Satria lalu menghilang perlahan dari pandangan Asmara.Keesokan paginya. Langit dan Guntur masih mencari Asmara. Dan kini Langit lah yang membawa mobil dengan kencang. Hingga menyerempet seorang cewek. Ia dan Guntur turun dari mobil
"Ini uang buat ganti rugi"Ucap Langit melemparkan beberapa uang ke cewek itu.
"Langit loh gak sopan. Loh gpp"Ucap Guntur.Cewek itu mendengokan kepala. Guntur kaget cewek itu yang ia ingin temui belakangan ini. Iya dia Aurora.
"Aurora gak mau uangnya. Aurora mau kamu tanggung jawab. Kaki Aurora sakit tahu. Gara gara kamu Aurora jadi telat kan nemenin Amora"Ucap Aurora.
"Bentar kamu teman Amora Kakak tirinya Asmara kan?"Ucap Guntur.
"Iya. Sekarang aja Aurora mau ke Villa soalnya hari ini Asmara mau nikah sama Fajar"Ucap Aurora.
"Nikah....???"Ucap Langit.
"Iya. Hari ini Asmara akan nikah sama Fajar. Di villa keluarga Adijaya yang baru dibeli"Ucap Aurora."Guntur bawa tuh cewek masuk ke mobil kita"Ucap Langit lalu masuk ke mobil.
Guntur langsung menggendong Aurora dan menaruhnya di jok belakang mobil.
"Kalian mau culik Aurora ya"Ucap Aurora.
"Kamu tenang aja ya. Kamu aman sama kita"Ucap Guntur.
"Sekarang tunjukkan dimana villa itu. Saya akan menghantarkan kamu kesana"Ucap Langit.
"Tapi-"Ucap Aurora terpotong.
"Gak usah banyak nanya tunjukkan sekarang"Ucap Langit.Sementara di Villa. Asmara tengah di make up in. Amora dan Kania masuk ke dalam kamar Asmara.
"Mbak boleh pergi sebentar saya mau ngomong sama putri saya"Ucap Kania.
"Baik bu"Ucap Tukang make up."Well gimana Asmara, Sudah siap buat masuk ke rumah neraka heem. Asal loh tahu bukan hanya gue dan Mama yang akan buat loh tersisa tapi Calon suami loh akan buat loh menderita juga"Ucap Amora.
Iya ini semua sudah direncanakan oleh Kania, Amora dan Fajar.
"Mau kalian apa?"Ucap Asmara.
"Mau saya, kamu nyusul Mama kamu di akhirat"Ucap Kania.
"Kalian mau aku mati kan. Bunuh aku aja langsung jangan siksa aku begini"Ucap Asmara.
"Kalau kamu langsung mati gak seru dong. Lebih enak kalau si tua Bangka itu nyaksiin anaknya mati secara perlahan"Ucap Kania.
"Kalian jahat"Ucap Asmara.
"Sudah sudah simpan dulu air mata loh. Yok Mah keluar"Ucap Amora."Langit kamu dimana. Tolongin aku. Aku takut"Ucap Asmara dalam hati
Disisi lain fokus Langit terbelah. Antara jalanan dan Asmara. Dia merasakan sesak dalam Dadanya.
"Asmara semoga aku gak terlambat buat nyelamatin kamu. Aku gak siap kehilangan kamu Asmara. Aku akan berjuang buat kamu"Ucap Langit dalam hati.
.
.
.
.
.
Hai Mimin back dengan cerita absrud ini. Semoga suka ya. Jangan lupa Vote komentar ya. Penasaran gak nih sama kisah mereka ditunggu ya terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara
RomanceBercerita tentang kisah Asmara dengan perjalanan hidupnya yang tak muda. Ditinggal Mama dan kekasih untuk pergi selama lamanya. Ditambah kehadiran Saudara tiri dan Mama tirinya membuat Hidup Asmara kian berat. Hingga akhirnya ia bertemu Langit. Saud...