Part 12

46 11 2
                                    

Misi penangkapan Fajar mulai mereka jalankan rencana yang  Langit beri tahukan.

Brak.....

Dobrakan pintu yang kencang dilakukan Langit. Disana terlihat Fajar Amora dan Mama Amora sedang makan siang.

"Ternyata bener Kamu disini brengsek"Ucap Langit yang kini dihadapan Fajar.
"Ternyata loh cukup pintar buat menemukan gue"Ucap Fajar.
"Jangan main main sama saya Fajar"Ucap Langit.
"Oh ya. Kita liat saja. Gue aja bisa lenyapin kembaran loh dengan mudah. Berarti gue juga bisa dengan mudah lenyapin loh"Ucap Fajar.
"Kamu salah pilih lawan main"Ucap Langit.

"Kita buktikan aja. Loh sekarang disini sendiri. Sedangkan ini markas gue. Semua barang udah gue susun rapi buat bunuh loh"Ucap Fajar.

Amora yang berada di belakang Langit diam diam mengeluarkan sebuah pisau dari saku celananya. Fajar sudah memberi tahunya untuk antisipasi Jika Langit menemukan keberadaan mereka. Ia mengarahkan pisau itu ke Langit.

Plak....

Pisau itu ditangkis dan terjatuh dilantai. Pelakunya ada Guntur. Dia langsung mengunci tangan Amora.

"Kok loh bisa disini"Ucap Amora.
"Loh lupa gue sama Langit tuh dah Bestie dari orok jadi dimana ada Langit disitu gue ada. Lagian loh cantik cantik kriminal"Ucap Guntur.

"Sial loh gak sendiri?"Ucap Fajar.
"Saya udah bilang kan kamu salah pilih lawan"Ucap Langit.

Mamanya Amora juga ingin melakukan hal yang sama namun lagi lagi di gagalkan oleh kedatangan Bintang yang datang bersama Venus dan Galaxy.

"Tante tuh udah tua. Tobat tante"Ucap Bintang mengunci tangan Mama Amora.

"Jadi gimana kamu mau nyerah hidup hidup atau mati ditangan saya"Ucap Langit.
"Gue gak akan nyerah. Karena gue masih punya ini"Ucap Fajar yang kini menodongkan pistol tepat di kepala Langit.

"Kalau gini loh yang nyerah atau gue"Ucap Fajar.
"Tembak aja saya gak takut"Ucap Langit.
"Jangan Sok loh. Berasa nyawa loh banyak. Dengar Ya kalau gue gak bisa milikin Asmara loh juga gak bakal bisa milikin dia"Ucap Fajar.

"Fajar Fajar sebegitu terobsesinya kamu sama Asmara. Sayangnya kamu gak akan pernah dapatin Cinta Asmara. Cinta dia hanya untuk Satria dan Saya"Ucap Langit.
"Dari pada gue liat loh bahagia sama Asmara mending gue liat loh mati ditangan gue"Ucap Fajar mulai menarik pelatik pistolnya.

Namun nihil pistol itu tidak mengeluarkan peluru.

"Kenapa gak keluar pelurunya"Ucap Fajar.
"Soalnya yang ada pelurunya ada disini"Ucap Galaxy mengacungkan sebuah pistol.

Ya Galaxy tadi diam diam menukar pistol Fajar tanpa disadari Fajar sendiri.

"Jadi gimana siapa yang kalah?"Ucap Langit.
"Bacot loh"Ucap Fajar lalu menonjok Langit.

Terjadi pertarungan Antara Fajar dan Langit. Pertarungan yang cukup sengit. Dan tanpa disadari Galaxy Pistol Fajar yang diambil dia tadi kini berada ditangan Fajar. Dan

Dorr.....

Satu peluru melayang mengenai Kaki Langit bersamaan dengan satu peluru mengenai Punggung Fajar.

"Bang Badai Kak Kasih...."Ucap Bintang.
"Kalian kok disini?"Ucap Venus.
"Gak ada waktunya bertanya sekarang kalian bawa Langit ke rumah Sakit. Biar Fajar Amora dan Mamanya kami urus"Ucap Badai yang datang bersama Kasih dan polisi.

Guntur dan Bintang langsung memapa Langit diikuti Galaxy dan Venus dibelakang mereka.

"Lang loh gapapa kan Gak sakit kan?"Ucap Guntur ketika sampai di mobil.
"Bego loh dah pasti sakit lah"Ucap Galaxy.
"Ya sapa tahu. Sih Langit Aja waktu itu jatuh dari lantai dua kagak ngapa ngapa cuma Koma seminggu aja. Temen gue kan nyawanya ada 10"Ucap Guntur.
"Gue GPP luka gue gak sebanding sama Luka Asmara dan Nyawa Satria. Nyawa harus dibayar Nyawa"Ucap Langit.
"Pak Langit gak ada niatan bunuh Fajar kan?"Ucap Venus.
"Mungkin Saja saya akan lakukan itu"Ucap Langit.
"Seng eling Lang Seng Eling"Ucap Guntur.
"Bagi gue Fajar harus mempertanggung jawabkan semua atas kematian Satria dan Luka Asmara"Ucap Langit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang