Part 11

61 11 3
                                    

Tembok Putih dan bau obat obatan telah menghiasi ruangan ini selama seminggu. Gadis Cantik itu masih sama seperti seminggu kemarin enggan membuka matanya.

"Udah seminggu kamu tidurnya Asmara. Aku gak suka liat kamu kayak gini. Bangun Asmara apa kamu tidak kasihan liat aku seperti orang gila gara gara kamu"Ucap Langit menggengam tangan Asmara.

Ceklek.....

Terdengar suara pintu terbuka. Dari balik pintu munculah pria paru baya. Yang selama seminggu ini entah kemana. Ya dia Adijaya Papa Dari Asmara.

"Ngapain anda kesini?"Ucap Langit Dingin.
"Saya Papanya jadi saya berhak tahu keadaannya"Ucap Pak Adijaya.
"Oh ya. Papa mana yang tega bersekongkol buat culik anaknya"Ucap Langit.
"Ini semua gara gara kamu. Saya tidak akan melakukan itu andai kamu atau pun kembaran kamu itu tidak masuk dalam kehidupan putri saya"Ucap Pak Adijaya.
"Saya atau pun kembaran saya salah apa sama Om?. Kami hanya jatuh cinta pada putri Om apa itu salah?"Ucap Langit.
"Salah kamu ataupun keturunan Argantara lainnya tidak boleh berhubungan dengan keturunan Adijaya"Ucap Pak Adijaya.
"Saya rasa Om terlalu kekanak kanakan. Dendam Om ke Papa saya tidak beralasan Om. Oh ya satu lagi bagaimana kalau Asmara tahu Papanya adalah salah satu penyebab kematian kekasihnya"Ucap Langit.
"Tahu apa kamu?"Ucap Pak Adijaya.
"Saya tahu waktu kejadian  kecelekan Satria. Om dan Fajar ada di TKP. Mobil Satria bukan murni rem blong tapi Remnya sudah di sabotase. Dan itu ulah Om dan Fajar"Ucap Langit.
"Tahu dari mana kamu?. Lagian kamu gak punya bukti kalau saya dan Fajar pelakunya"Ucap Om Adijaya.
"Oh ya coba kita buktikan. Hari ini saya sudah minta pengacara saya buat urus semua. Om salah kalau mau bermain main dengan saya. Saya bukan Satria yang mengalah dan mudah memaafkan. Saya Langit Argantara apa pun bisa saya lakukan buat mengungkapkan kejujuran"Ucap Langit.

"Dan satu lagi silahkan pergi dari sini Om. Dan carilah cara  biar bebas dari tuduhan ini"Ucap Langit.

Pak Adijaya langsung pergi dengan tatapan tidak bersahabat.

"Maaf Asmara aku tidak berniat berkata kasar dengan Papa kamu. Tapi aku udah muak sama kelakuan dia. Aku gak tahu kamu akan marah atau enggak kalau kamu tahu semua"Ucap Langit.

Sementara Fajar kini dalam pelarian bersama Amora dan Mamanya. Mereka bersembunyi di villa yang di beli Fajar.

"Jar sampaikan sih kita kayak gini"Ucap Amora.
"Sampai keadaan membaik"Ucap Fajar.
"Kenapa mesti takut sih Jar. Kan yang punya ide nyulik Asmara Papanya sendiri"Ucap Amora.
"Ra ini bukan hanya masalah penculikan. Tapi ini masalah penembakan dan jug-"Ucap Fajar terputus.
"Lagian sih kenapa kamu gegabah banget sih pakai nembak nembak jadi kayak gini kan. Tapi masalah penembakan kan kita bisa nyewa pengacara buat tuntasin ini semua. Toh Asmara juga cuma Koma gak mati"Ucap Amora.
"Asmara emang gak mati Amora. Tapi gue juga udah bunuh Satria"Ucap Fajar.
"Apa....?"Ucap Amora.
"Gue dan Om Adijaya adalah Dalang dari kematian Satria"Ucap Fajar.
"Bagaimana mungkin?"Ucap Amora.
"Ra apa pun bisa gue lakukan asalkan gue bisa bersama Asmara"Ucap Fajar.
"Kamu terlalu Obsesi sama Asmara Jar"Ucap Amora.
"Hahahah gak ada yang bisa milikin Asmara kecuali gue Ra. Satria maupun kembarannya gak berhak dapatin Asmara"Ucap Fajar.
"Kamu Saiko Jar. Kamu sakit tahu"Ucap Amora.
"Gue emang Saiko. Gue emang Sakit itu semua karena Asmara. Gue cinta sama dia. Gak ada yang boleh milikin dia. Gue ngajak loh sembunyi bukan semata mata buat menghindari polisi. Tapi gue mau ajak loh bikin rencana bunuh si Langit. Biar gak ada halangan buat gue dapatin Asmara"Ucap Fajar.
"Enggak aku gak mau ikutan"Ucap Amora.
"Loh gak mau ikutan. Yakin heem. Keselamatan Loh dan Nyokap loh ada ditangan gue Amora. Loh lupa gue siapa"Ucap Fajar.

"Mati gue kenapa Fajar kayak gini sih. Ini semua gara gara Asmara. Gara gara dia Fajar jadi saiko kayak gini"Ucap Amora dalam hati.

Sementara dirumah Sakit ada Langit dan para sahabat di luar ruangan Asmara.

"Lang, polisi sampai sekarang gak berhasil melacak keberadaan Fajar"Ucap Guntur.
"CK gak guna. Kalau gini biar gue yang turun tangan. Biar gue cari si Bangsat itu sampai ujung dunia pun. Dalam keadaan mati atau bernyawa"Ucap Langit dengan nada arogannya.

"Kalian para cowok cowok ikut gue. Dan kalian cewek cewek gue titip Asmara. Kalian tenang aja akan ada 10 bodyguard yang jaga kalian selama kalian ada disini jagain Asmara. Kita pergi sekarang"Ucap Langit pergi mendahului semuanya.

"Buset Pak Bos Es batu ternyata kejam juga ya. Sama Satria beda jauh kalau gini"Ucap Suci.
"Tapi gue iri deh sama Asmara"Ucap Rindu.
"Iri kenapa?"Ucap Cinta.
"Iya gue iri sama Asmara  karena dia begitu dicintai dengan hebat oleh dua lelaki hebat. Meski kehidupan keluarganya gak beruntung tapi Asmara beruntung akan kisah cintanya. Beda sama gue keluarga gue kacau. Percintaan gue malah lebih kacau lagi"Ucap Rindu.
"Rindu.... Eloh masih punya kita kok"Ucap Cinta memeluk Rindu.
"Bener tuh kata Cinta loh masih punya kita"Ucap Suci.

"Andai loh tahu Cin kalau gue mencintai kekasih loh apa loh masih bisa sebaik ini sama gue. Maaf Cin sampai sekarang gue belum bisa menghapus perasaan gue buat Bintang"Ucap Rindu dalam hati.

"Masuk yuk kita jagain Asmara siapa tahu Asmara hari ini bisa sadar"Ucap Suci.

Sementara Langit dan para cowok cowok sampai di sebuah hutan.

"Lang ngapain kita kesini?"Ucap  Guntur.
"Cari Fajar"Ucap Langit.
"Pak Boss yakin Fajar ada disini?"Ucap Galaxy.
"Yakin...."Ucap Langit.
"Tapi Pak ini kan hutan m Fajar  mau tinggal dimana?"Ucap Venus.
"Di dalam hutan ini ada Villa milik Fajar yang di beli buat jaga jaga kalau semua kebusukkan dia kebongkar"Ucap Langit.
"Pak Langit kenapa bisa tahu?"Ucap Bintang.
"Apa yang gak bisa saya tahu. Sekarang ikuti rencana saya"Ucap Langit mulai memberi tahu rencana mereka.

"Yakin loh Lang"Ucap Guntur.
"Gue yakin...."Ucap Langit.
"Ya sudah kalau Pak Boss yakin kita bakal bantuin"Ucap Galaxy.

Sementara di rumah Sakit. Cinta sedang menemani Asmara di ruangannya. Sedangkan Suci dan Rindu sedang makan di kantin rumah sakit.

"Bener ya kata Rindu Ra. Loh sangat beruntung dalam cinta. Loh begitu dicintai begitu hebatnya dengan dua lelaki yang hebat. Jujur Ra gue juga iri sama loh. Terlebih loh bisa dicintai begitu hebatnya dengan Satria. Ra jujur gue sayang sama Satria gue cinta sama dia Ra. Jauh sebelum loh hadir dikehidupan kita. Tapi gue gak mau ngerusak persahabatan kita Ra. Karena Satria begitu sayang banget sama loh. Sampai saat ini gue belum yakin sama perasaan gue ke Bintang Ra. Rasa gue masih untuk Satria Ra. Rasanya Cinta gue ikut dibawa mati oleh Satria Ra"Ucap Cinta.

"Jadi selama ini Cinta cintanya sama Satria. Kasian Bintang pengorbanan dia selama ini sia sia cewek yang dia cinta mencintai cowok lain. Loh tega Cin ngelukain hati cowok sebaik Bintang"Ucap Rindu dalam Hati yang mendengar perkataan cinta dari balik pintu.

"Loh ngapain didepan pintu aja ayo masuk"Ucap Suci.
"Ci gue balik ya lagi gak enak badan"Ucap Rindu lalu berjalan pergi.
"Lah aneh tuh bocah. Tahu ah masuk aja"Ucap Suci.

Seorang wanita datang ke makam Satria. Dengan Masker dan topi.

"Hai Satria. Gimana akhirat enak gak?. Saudara kembar loh Oon banget sih. Bukan cuma saudara kembar loh yang Oon sahabat sahabat loh dan orang disekitar loh Oon banget. Sekarang mereka lagi nyari nyari Fajar dan Om Àdijaya karena mereka pikir kematian loh karena mereka. Mereka gak tahu aja sebelum rem itu blong gue yang lebih dulu buat loh sekarat"Ucap Seseorang itu.

"Satria Satria.... bukan hanya akhir hidup loh yang tragis. Tapi kehidupan cewek loh juga tragis. Cuma dia masih beruntung karena ada kembaran loh yang selalu ada buat dia. Sebenernya gue pingin buat dia nyusul loh tapi kayaknya gue masih mau main main deh sama dia. Oh ya kayaknya gue juga tertarik buat main main sama Saudara kembar loh"Ucap Seseorang itu.

.
.
.
.
.
.
Hallo mimin balik dengan keabsrudtan ini. Gak bisa panjang panjang karena mimin lagi buntu wkwkwkkw. Kira kira siapa ya tuh orang misterius bisa kah kalian menebaknya. Clue nya gak jauh dari lingkup mereka. Bukan orang luar. Bukan orang baru. Jangan lupa Vote dan komen

AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang