Author's POV ...
"Cleopatra Myra." Seru seorang profesor wanita yang sudah terlihat berkeriput.
Chloe melangkah melewati kerumunan anak Hogwarts yang sedang duduk di meja panjang sesuai asrama mereka.
Chloe melangkah dengan penuh percaya diri, memandang sekeliling dengan senyuman ramah yang menawan hingga akhirnya dia tiba didepan altar, bersiap untuk disortir yang penyortir legenda."Cleopatra Myra. Gadis homeschooling yang akhirnya memutuskan untuk belajar langsung di Hogwarts tercinta. Selamat datang di Hogwarts, Chloe Myra. Aku adalah Topi Sortir. Mari kita lihat ke dalam pikiranmu sejenak..." Ucap topi sortir saat dia berada di atas kepala Chloe.
Gadis berambut pirang itu tampak gugup untuk hasil yang nantinya akan topi sortir berikan.
"Hmmm, kau punya ambisi yang kuat. Tetapi, ada kecerdasan dan rasa ingin tahu yang kuat juga. Dan... Apa ini? Kau memiliki semangat yang tak kenal takut. Di dalam dirimu terdapat bakat untuk berada di lebih dari satu asrama. Aku merasakan bahwa hatimu berbicara lebih keras saat menyuarakan keinginanmu untuk berada di Gryffindor. Kamu siap menanggung risiko dan menghadapi tantangan?" Tanya topi sortir itu.
Chloe tampak terkejut. Apa yang dia katakan adalah benar. Sesuatu yang luar biasa untuk pertama kalinya saat dia berada di Hogwarts.
"Aku selalu siap yang mulia Sorting Hat. Aku siap!" Ucap Chloe penuh semangat.
"Sangat baik, Ms. Myra. Aku mendengar tekadmu dan perasaanmu. Kau akan menjadi sorotan di Gryffindor, dan aku percaya asrama itu akan membantumu tumbuh dan berkembang. Di atas segalanya, kau juga akan menemukan teman-teman sejati yang siap mendukungmu. Jadi, dengan semangat yang menggebu, aku menyortirmu ke..." Topi sortir tersebut menggantungkan kalimatnya, membuat para profesor yang ada menatap Chloe dengan tegang.
Chloe sangat berharap dia akan diletakan di asrama Gryffindor, walaupun para siswa menatap Chloe sebagai Slytherin karena penampilannya yang sangat Slytherin.
"Benar-benar mudah untuk membaca hatimu. Gryffindor!"
Seketika para siswa Gryffindor, Hufflepuf dan Revenclaw berdiri memberi tepuk tangan dan berseru akan nama Chloe, kecuali satu asrama yang tampak duduk dengan bosan seakan mengharapkan gadis itu untuk di sortir ke asrama mereka tapi gagal. Hatinya serasa hampir copot saat sang sortir menggantungkan kalimatnya dan menyerukan Gryffindor dengan lantang.
Profesor Mcgonagall memberi Chloe selamat membuat Chloe memeluk sang profesor dengan tulus.
"Jadilah pahlawan yang tak kenal takut, Cleopatra Myra. Slamat datang di Hogwarts." Ucap profesor Mcgonagall sambil tersenyum.
Chloe turun, berjalan dengan anggun kearah meja Gryffindor saat beberapa siswa memberinya tempat untuk dia duduk.
"Hey, you look stunning Myra. My name is Hermione Granger." Ucap seorang gadis cantik dengan rambut bergelombang, mengulurkan tangannya kepada Chloe.
"Oh, hai Granger. Im Cleopatra. Call me Chloe." Ucap Chloe membalas uluran tangannya.
"Hermione ini sangat pintar, Chloe. Dia bahkan bisa menyulap makanan di piring menjadi hidangan lezat hanya dengan berpikir keras." Ucap seorang pria berambut merah. Semua tertawa mendengar leluconnya.
"Oh, yang benar saja Ron." Ucap Hermione memutar bola matanya. Chloe tertawa renyah.
"Ternyata Ron punya bakat komedi juga, ya?"
"Tentu saja! Menyulap lelucon, itu juga bakat, kan?" Harry. Satu-satunya orang yang Chloe kenal walau mereka belum berkenalan secara pribadi.
Banyak tangan yang terulur kearah Chloe. Gadis itu bahkan menjabat tangan mereka sebagai perkenalan. Tapi yang Chloe ingat hanya seorang gadis bernama Hermione Granger, Seorang Pria berambut merah bernama Ron Weasley dan seorang anak dengan luka di dahinya bernama Harry Potter.
Chloe tau tentang kisah anak yang hidup bernama Harry Potter. Dia tak menyangka bisa seasrama dengan para pahlawan pemberani.
Semua mata tertuju pada Chloe. Mereka menatapnya dengan tatapan mengagumkan, tatapan yang sudah sering chloe temui setiap saat orang menatapnya.
"Kau sangat cantik Chloe." Ucap salah satu dari saudara kembar' yang duduk disamping Ron.
"Terima kasih sudah mengatakan itu ." Ucap chloe tersenyum manis kearah mereka.
Tak sengaja matanya tertuju pada seorang pria pirang yang menatapnya dengan tatapan dingin namun lurus, menusuk dengan setengah alis yang terangkat.
Wajahnya sangat dingin, sorotnya sangat misterius. Chloe yang awalnya tersenyum entah kenapa seketika senyuman diwajahnya sirna saat bertatapan dengan sosok tersebut.
Tampan, tapi kelihatan sulit untuk didapatkan. Ucap Chloe dalam hati.
Hermione sadar siapa yang menatap Chloe. Gadis itu berbisik di telinga Chloe.
"Tidak usah diperhatikan. Dia memang seperti itu." Bisik Hermione. Chloe menatap gadis itu dan bertanya.
"Memangnya dia siapa?" Tanya Chloe. Hermione tersenyum menatap Chloe.
"Kau tidak mengenalnya? Oh astaga, aku lupa. Kau pindahan. Namanya Draco. Draco Malfoy. Dia berasal dari keluarga yang kaya dan berpengaruh di dunia sihir. Kau pasti akan ngeri. Keluarganya adalah pengikut setia lord V. Ada juga rumor yang beredar bahwa ayah dan ibunya adalah Death Eater. Makanya draco tumbuh menjadi pribadi yang angkuh, tanpa kenal ampun. Pokoknya, apapun situasimu, jangan sekali-kali mendekatinya." Jelas Hermione.
"Bagaimana jika dia yang mendekatiku?" Goda Chloe. Hermione menyeringai kearahnya.
"Really? Selama ini aku belum pernah melihat Draco mendekati gadis asrama lain." Balas Hermione tertawa.
Chloe merenung sejenak, membiarkan informasi itu meresap. Matanya melirik ke arah Draco lagi, yang tampak sibuk berbicara dengan teman-temannya.
Pria itu memang terlihat berkuasa, dia juga tampak menantang, tapi ada beberapa hal yang membuat Chloe penasaran dengan sosok Malfoy seperti yang Hermione sebutkan tadi.
"Dia memang kelihatan angkuh," ucap Chloe sambil berusaha menahan ketegangan yang ada di udara.
"Tapi aku tidak akan membiarkan diriku berbohong dan menghalangi pendapatku tentang seseorang. Dia cukup menawan." Bisik Chloe dengan pipi yang memerah saat mengatakan kalimat terakhirnya. Hermione mengangguk setuju.
"Itu cukup bagus. Tapi berhati-hatilah dengan Draco. Dia memang tampan, tapi dia juga dikenal cukup berbahaya. Jangan sampai kau terlalu dekat dengannya. Okey?" Chloe mengangguk seraya tersenyum kepada Hermione.
"Aku akan tetap berhati-hati, Hermione. Tapi siapa tahu, mungkin ada lebih banyak sisi dari Draco Malfoy yang belum terlihat." Hermione mengangkat alisnya dengan perhatian.
"Kau benar-benar memiliki sikap optimis yang luar biasa. Semoga saja kata-katamu itu benar. Tapi sayang, enam tahun di Hogwarts aku belum menjumpai sisi baik dari Draco." Ucap Hermione.
Chloe hanya tersenyum, berharap bahwa perjalanan barunya di Hogwarts akan membawanya pada petualangan dan penemuan yang menarik, bahkan jika itu harus melibatkan sosok misterius dan kontroversial seperti Draco Malfoy
"Tenang saja mione. Aku akan aman disini. Senang mengenalmu."
Hari pertama yang berhasil membuat Chloe penuh semangat untuk tantangan berikutnya di Hogwarts. Seandainya dia tau dari dulu bahwa bersekolah di Hogwarts secara langsung akan sangat menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades Of Malfoy (Draco Malfoy Fanfic)
FanfictionDi antara gemuruh siswa-siswa yang kembali, ada seorang gadis pindahan bernama Cleopatra Myra alias Chloe di tahun ke-6. Sortirannya ke Gryffindor mengejutkan banyak orang, terutama Draco Malfoy yang selalu berusaha menjaga jarak dengan murid-murid...