Chapter 8 : Intoxicated

581 42 11
                                    

Author's POV ...

"Jadi, ini... Kau yang... Kamarmu?" Ucap Chloe penuh gugup. Draco menatapnya dengan tatapan tajam, seolah tengah mempertimbangkan kata-katanya. Perubahan suasana ini membuat hati Chloe berdetak lebih cepat. Pria itu memang membuatnya bingung. Padahal baru tadi dia bersikap lembut dan hangat, sekarang dia tampak begitu dingin.

Draco merentangkan bibirnya menjadi senyuman tipis yang membuat Chloe semakin merasa tidak nyaman. "Ya, ini kamarku. Tidak terlalu istimewa, tapi setidaknya tempat yang baik untuk menepi sejenak."

Chloe mencoba tersenyum, meskipun perasaannya campur aduk. "Aku. Ini sangat... Maksudku, apa tak masalah jika aku berada di dorm Slytherin? bagaimana jika-" ucap Chloe terputus.

"Jika apa? Teman-temanku datang? Tenanglah." Ucap Malfoy santai, dengan gerakan cepat, tongkat sihirnya muncul di tangan kanan Malfoy. Malfoy tampak mengucapkan sesuatu dan dari arah pintu, gembok hitam muncul dengan suara besi yang saling menggesek. Segera setelahnya, Chloe tau bahwa Malfoy adalah orang yang praktis. Dia memanfaatkan ilmu pengetahuannya untuk mempermudah kesehariannya. Itulah yang seharusnya para penyihir lakukan.

Draco mengangkat satu alisnya dengan nada yang sedikit mengejek. "Mungkin karena selama ini kamu sibuk membayangkan hal-hal lain, seperti betapa mengejutkannya bertemu denganku?"

Chloe menggeleng cepat, mencoba mengatasi keterkejutannya. "Tidak, bukan itu maksudku. Aku hanya—"

Draco tertawa singkat. "Aku tahu, aku bercanda. Tapi sungguh, aku senang kamu mengambil risiko ini."

Chloe merasa hatinya sedikit lebih tenang mendengar komentar positif dari Draco. Meskipun terkadang sikapnya begitu ambigu, dia tahu bahwa ada sisi baik dari pria itu yang mungkin belum banyak orang tahu.

"Aku tak tau apa yang akan terjadi jika mereka tau aku keluar bersamamu. Lagian tak ada yang perlu ku khawatirkan. Aku sudah mengunci pintuku kamarku." ucap Chloe setengah bergurau.

Draco mengangguk mengerti. "Kau tentu bukanlah gadis biasa. Itu yang membuatmu menarik."

Chloe merasa pipinya memanas mendengar pujian halus itu. Dia melirik ke luar jendela, melihat cakrawala malam yang indah. Meskipun hatinya masih penuh tanda tanya, dia merasa bahwa langkahnya untuk keluar dari zona nyamannya sedikit demi sedikit membawanya bebas.

"Malfoy." Tanggal Chloe. Baru kali ini dia memanggil secara langsung dengan lembut nama Malfoy, membuat Malfoy sendiri terhenti dari aktivitasnya. Pertanyaannya masih menggantung di udara, dan rasa ingin tahu tidak bisa lagi ditahan.

"Apa kau sering melakukan ini, maksudku, menggunakan sihir untuk menyelesaikan tugas-tugas mu?"

Draco berjalan ke sofa empuk yang ada lalu segera duduk disana, menatap Chloe dengan ekspresi yang sulit dijelaskan. Draco mengangkat bahunya seolah hal itu adalah sesuatu yang umum.

"Tentu saja. Apa gunanya kau bersekolah di Hogwarts dengan ilmu tak terbatas dan kau lebih memilih melakukan sesuatu secara manual jika bisa diselesaikan dengan cepat dan mudah?" Chloe mengangguk paham. Sedikit demi sedikit dia mulai memahami Malfoy yang praktis dan tentu saja pintar. Dari gayanya bicara, Malfoy memang sudah sangat melekat dengan budaya Slytherin. Mereka ambisius, tak ingin tersaingi, dan cukup arogan. Satu hal yang pasti. Mereka sangat membenci mudblood.

"Lalu, apa maksudmu membawaku kesini?" Ucap Chloe berusaha membuat suaranya tak bergetar. Draco yang masih duduk dengan mengenakan seragam dan jubahnya menatap Chloe dengan seksama. Rahangnya yang tegas memberinya kesan menawan membuat mata Chloe sesekali berpaling dari Mata milik Malfoy.

"Duduklah." Perintahnya. Bagai tersihir, Chloe langsung duduk disamping Malfoy dengan jarak satu meter tapi masih pada sofa yang sama.

Sekali lagi, Malfoy tampak mengucapkan sesuatu, lalu botol dan gelas muncul dihadapan mereka, melayang tanpa ada apapun yang membantunya melayang selain mantra yang Malfoy ucapkan.

Shades Of Malfoy (Draco Malfoy Fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang