Di antara gemuruh siswa-siswa yang kembali, ada seorang gadis pindahan bernama Cleopatra Myra alias Chloe di tahun ke-6. Sortirannya ke Gryffindor mengejutkan banyak orang, terutama Draco Malfoy yang selalu berusaha menjaga jarak dengan murid-murid...
Seorang gadis berlari dengan buru-buru, tak sedikit mata tertuju padanya saat dia melewati koridor Hogwarts menuju ke asrama.
Penyesalan muncul dalam pikirannya saat Harry menawarkan diri untuk menemani Chloe berkeliling.
Keras kepala! Ungkap Chloe dalam hati.
Ini baru saja hari pertama, dan Chloe hampir kehilangan mahkotanya di tangan seorang Malfoy.
"Sialan!" Gerutu Chloe saat sesuatu dibawahnya terasa nyeri.
Chloe memasuki kamarnya dan mendapati seorang gadis sedang membaca buku dengan tongkat sihir yang menyala di atas ranjangnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Mione? Apa yang kau lakukan disana?" Tanya Chloe penasaran. Hermione menutup buku yang dia baca lalu menyapa Chloe.
"Oh, kau akhirnya datang. Aku hanya penasaran dengan buku-bukumu. Maaf jika lancang tapi kau rupanya kutu buku juga ya?" Tanya gadis itu.
Chloe menyengir gugup membuat Hermione merasa ada yang aneh dengan Chloe. Chloe masih terengah-engah saat dia tiba dan-
"Jubahmu basah. Apa kau sudah bertemu dengan Moaning Myrtle?" Tanya Hermione.
"Moaning what?" Tanya Chloe bingung. Dia tak peduli siapa moaning Myrtle. Yang dia pikirkan sekarang hanya Draco Malfoy yang baru saja melecehkannya secara fisik.
"Kau tak tau ya? Nanti saja ku ceritakan. Btw, aku pinjam bukumu ya." Ucap Mione berjalan keluar dan menyengir kearah Chloe sebelum dia mengunci pintu kamar Chloe.
Chloe berdesis frustasi. Dia tak habis pikir dengan apa yang terjadi barusan. Mungkin dia harus mengatakan pada Hermione, tapi tidak. Mione akan memarahinya jika dia menceritakan kejadian barusan. Lagian Hermione sudah mengingatkannya untuk tidak bermain-main dengan Malfoy.
Chloe membuka jubahnya, dia ingin menerawang apa yang terjadi dengan kepunyaan di bawah sana. Rasa nyeri berdenyut di seputarnya. Pria itu gila. Dia memasukan jarinya di bawah sana, merombak hingga Chloe tak bisa menahan dan mengeluarkan cairan yang membasahi jubahnya.
Tak habis pikir, akhirnya Chloe merebahkan diri, menutup tubuhnya dengan selimut dan menenggelamkan wajahnya dibantal yang dia gunakan.
Semoga besok akan baik-baik saja.
Matanya semakin berat, pikirannya kosong. Perlahan, Chloe terlelap dan semuanya menjadi gelap.
Chloe mendapati dirinya terbangun dengan sepucuk surat yang tertempel pada lengannya.
Kau tidur seperti orang mati. Aku, Harry dan Ron menunggumu di Charms class. Bersiaplah sebelum Professor Flitwick menghukum mu.
X Hermione
Begitulah isi surat yang dia baca. Chloe menggerutu dirinya yang tertidur. Dia yakin teman-temannya itu sudah membangunkannya dengan susah payah.
