Author's POV ...
Chloe mengerutkan alisnya, merasa bingung dengan tawaran itu. Dia tidak tahu apa yang ada dalam pikiran Draco, tetapi dia juga merasa terlalu lelah untuk mempertanyakan lebih jauh. Mungkin ini satu-satunya kesempatan baginya untuk mendapatkan istirahat yang nyenyak malam ini.
"Terserah padamu," ucap Chloe akhirnya dengan nada rendah, lalu dia berdiri dan mengambil jubah merahnya. Setelah memakainya, dia berjalan ke tempat tidur Draco, masih merasa aneh dengan situasi ini. Tapi kelelahan akhirnya mengambil alih, dan dia pun terlentang di ranjang, menutup matanya.
Sebelum Chloe benar-benar merosot ke dalam tidur, dia merasa seolah-olah dia mendengar suara Draco yang pelan. "Selamat malam, mudblood."
Pada saat itu, pikiran Chloe perlahan-lahan meredup, dan dia merasa terlelap dalam tidurnya yang dalam.
Chloe merasakan tubuhnya terguncang, dan begitu matanya terbuka, dia melihat sosok Draco berdiri di depannya. Draco mencondongkan tubuhnya sambil mencoba membangunkan Chloe.
"Wake up, mudblood," ucap Draco dengan suara serak, rambut pirangnya tampak acak. Chloe yang masih terbaring menatap Malfoy sejenak, lalu dengan kaget dan refleks, dia mendorong bahu Malfoy menjauh darinya.
"Apa yang kau lakukan di-" ucap Chloe terputus. Draco dengan cepat menutup mulut Chloe sambil memberi isyarat agar dia diam.
"Ssst..." bisik Draco. Suara ketukan dan sedikit benturan terdengar dari arah pintu, membuat Chloe membeku sambil mencoba memproses apa yang tengah terjadi.
"Draco! Bangun. Kita akan terlambat ke pelajaran Profesor Snape," ucap suara dari luar.
"Comin', Blaise. Aku akan segera ikut," teriak Draco ke arah luar, sambil menatap Chloe dengan tatapan tajam.
"Sejak kapan dia mengunci kamarnya? Ini gila!" seru suara seorang gadis dari luar.
Pupil Chloe melebar. Apakah dia pacar Draco? Tunggu, apakah aku melewatkan sesuatu? Batin Chloe, penuh kebingungan.
Beberapa detik kemudian, Draco melepaskan tangannya dari mulut Chloe. Chloe menatap pria itu dengan tatapan bingung, mencoba mencerna situasi yang kacau. Draco bahkan masih mengenakan jubah Slytherin-nya sejak kemarin. Dia tidak melihat Draco mengganti pakaiannya.
"Kau masih memakainya," ucap Chloe gugup.
"Apa?" Draco merespon.
"Jubahmu. Kenapa kau tak melepasnya?" tanya Chloe. Draco menatapnya dengan tatapan tajam, sudut matanya seolah menusuk dari tempat dia berdiri.
"Aku tidak bisa mengantarmu kembali ke asramamu. Orang bisa saja melihat kita," ujar Draco dengan tenang, tapi matanya tetap menatap Chloe tajam.
"Jadi, maksudmu aku-" Chloe terputus.
"Kau tahu beraparasi?" tanya Draco sambil meraih tangan Chloe.
"Apa? Tidak. Aku- aku tidak diajarkan itu, tapi aku tahu tentangnya lewat buku yang kubaca. Aku-" ucap Chloe terputus. Draco terlihat gelisah, tampaknya dia tidak bisa menunggu Chloe selesai berbicara.
"Jangan panik, jangan tegang, lihat mataku saja," ujar Draco. Seketika, atmosfer terasa menyempit lalu melebar, dan tiba-tiba Chloe mendapati dirinya berada di kamarnya. Tanpa ragu, Chloe berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Kepalanya terasa berdenyut, perutnya mual, dan ada potongan-potongan sosis yang masih utuh campur dengan makanan lainnya. Langkah kaki seseorang terdengar di belakangnya, diikuti tawa nakal.
"Wajar saja. Murid homeschooling memang payah. Sampai jumpa nanti, mudblood," ucap Draco tiba-tiba, lalu menghilang.
Bagi Chloe, ini kali pertama dia menyaksikan sihir apparating secara langsung. Banyak penyihir yang kesulitan dalam melakukannya karena risikonya yang besar. Tapi Draco, sepertinya dia mahir dengan mantra dan memiliki kemampuan di atas rata-rata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades Of Malfoy (Draco Malfoy Fanfic)
FanfictionDi antara gemuruh siswa-siswa yang kembali, ada seorang gadis pindahan bernama Cleopatra Myra alias Chloe di tahun ke-6. Sortirannya ke Gryffindor mengejutkan banyak orang, terutama Draco Malfoy yang selalu berusaha menjaga jarak dengan murid-murid...