4. yes or no?

14 8 0
                                    

✦уᥱs ᥆r ᥒ᥆?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✦уᥱs ᥆r ᥒ᥆?

𖤍

Kavi melirik ke samping, ternyata gadis itu sedari tadi melihat ke arah nya yang sedang menyetir dengan mata membuka lebar.

"Kenapa lu?" Ucap nya sembari mengacak pelan rambut coklat wanita itu. Kavi pun terkekeh mengingat pertanyaan yang ia lontarkan tadi, lagian dia juga tau bahwa pertanyaan itu tidak akan di gubris oleh gadis tersebut. walaupun begitu, ia hanya ingin bertanya untuk memastikan.

Kavi pun mematikan mesin mobil. Ia berencana ingin mampir terlebih dahulu ke supermarket sebelum tiba di rumah. Kavi membuka safety belt milik nya dan tidak lupa juga membantu membukakan milik gadis mungil yang berada di samping kursinya. Gadis itu hanya melongo mengikuti arah tangan kavi yang sedang membuka safety belt yang ia gunakan.

Kavi keluar terlebih dahulu, lalu berjalan ke arah samping mobil untuk membukakan pintu untuk gadis mungil itu. Kavi pun menggandeng tangan gadis yang tinggi nya hanya sedada nya saja.

.
.
.

"Mau beli apa?"

Tanya kavi, walaupun sia-sia. Sepertinya kavi harus sesegera mungkin mengajari gadis ini berbicara, agar mudah berkomunikasi bersama.

Ia mengembuskan nafas nya.
"ini mau?" Tanya kavi sambil menunjuk ke arah Snack yang berbahan dasar dari singkong.

Charifaw hanya menatap kavi dengan polos dan sedikit menyerngit kan alis nya. Tentu saja gadis itu tidak mengerti dengan apa yang pria di depannya ini katakan. bahasa ini tentu sangat berbeda dengan bahasa yang sering ia gunakan di planet fairy, yaitu planet Heavenly Sanctuary. Biasanya, Heavenly Sanctuary menggunakan bahasa Fanfais yang berarti dalam bahasa fairy adalah kedamaian bersama.

Karena tidak ada jawaban, kavi pun langsung memasukkan Snack tersebut ke dalam keranjang belanjaan nya. ia mengambil beberapa Snack yang sama agar bisa menjadi stok saat di rumah.

"Kalau di tanya itu minimal geleng atau ngangguk lah njir, capek gw ngomong sendiri dari tadi." Ucap nya menatap ke arah mata yang sedari tadi melotot lugu kepada diri nya.

"kalau lu mau, tinggal ngangguk kayak gini." Kavi berkata sambil mengangguk nganggukkan kepalanya untuk mempraktekkan apa yang ia ucapkan sebagai bahasa isyarat kepada gadis itu.

Charifaw melihat setiap gerakan kavi, lalu ia pun mengikuti gerakkan kepala kavi dengan menggerakkan kepalanya ke arah atas dan bawah.

"Nah pinter, jadi kalau bilang iya harus ngangguk kayak tadi okey?" Kavi tetap bertanya, hanya untuk memastikan saja.

Kavi pun kembali mengambil salah satu Snack yang berada di rak untuk kembali mengetes gadis itu "kalau lu mau ini, lu ngangguk ya." Ucap nya sambil menunjukan Snack yang sedang ia pegang.

Charifaw pun mengangguk nganggukkan kepalanya, ia mengikuti arahan kavi. Tetapi sebenarnya, Charifaw masih tidak mengerti dengan apa yang kavi katakan, ia hanya mengikuti gerakan kepala kavi karena terlihat menarik. Sebenarnya dia tidak mengerti sama sekali, hanya mengikuti saja.

Kavi melihat anggukan kecil dari charifaw.  kavi pun menyunggingkan senyum nya, ia langsung memasukkan Snack yang ia tunjukkan tadi ke dalam keranjang belanjaan. "Nah kalau lu ngangguk, ini Snack jadi punya lu." Tangan nya pun kembali mengambil beberapa Snack yang sama untuk di masukan ke dalam keranjang belanjaan.

"Nah ini beda lagi jawabnya. kalau lu gak suka atau gak mau. lu bisa geleng geleng kepala lu kaya gini, ikutin gw ya." Ucap kavi sambil menunjuk nunjuk kepalanya yang sedang menggeleng ke kiri dan kanan.

Gadis itu mengikuti gerakan kavi yang sedang menggelengkan kepala. Charifaw mengikuti nya dengan gelengan yang sangat cepat, sehingga rambut nya pun menjadi sedikit berantakan.

"Eh udah udah, geleng nya kalem aja kali jangan brutal brutal amat." Kavi tertawa puas karena gadis itu terlihat sangat lucu saat menggelengkan kepalanya seperti tadi. Kavi pun menyentuh pundak gadis itu berniat untuk menghentikan gerakannya.

Setelah tertawa puas, Kavi kembali mengambil salah satu Snack yang berada di rak. "lu mau ini atau enggak?" Melihat tangan kavi yang menunjukkan sanck kembali, Charifaw pun menggelengkan kepalanya, seperti perintah kavi tadi. Melihat gelengan itu, kavi pun dengan santai meletakkan kembali Snack itu seperti semula.

Charifaw Melihat Snack itu tidak di masukkan ke dalam keranjang belanjaan. Charifaw pun membalikkan otak nya untuk mengangguk seperti perintah kavi yang awal. Ia langsung mengangguk nganggukkan kepalanya tanda menginginkan Snack yang di tunjuk oleh kavi tadi.

Kavi sedikit kaget saat gadis itu mengubah jawaban nya menjadi anggukan. "Udah ngerti ya lu?" Ucap nya bangga, sambil mengambil Snack yang ia letakkan tadi untuk di masukin ke dalam keranjang nya.

"Kalau ini mau?" Tanya nya kembali saat menunjuk ke arah es cream mochi yang berada di kulkas kaca bening. Charifaw kembali mengangguk menandakan, mau.

Kavi tertawa puas dengan jawaban ini, akhirnya ia tidak akan di kacangin saat bertanya. Setelah mengambil beberapa es cream, kavi pun berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaan nya. Setelah membayar, ia menenteng tiga kantong plastik di tangan kiri nya, dan di tangan kanan nya ia gunakan untuk menggenggam tangan gadis itu menuju mobil.

Sebenarnya, setelah ini kavi ingin mampir ke toko baju wanita terlebih dahulu. karena, elihat gadis yang duduk di samping nya ini masih menggunakan baju yang di berikan oleh kantor polisi tadi. Tapi ia mengurungkan niat untuk mampir ke toko baju. sepertinya, gadis itu harus pergi bersama Mimanya saja besok. Untuk malam ini, bisa meminjam pakaian Mimanya, pikir kavi.

Sebenarnya Kavi sedikit ragu membawa gadis ini ke rumah, sebagai tanda suprise untuk Mima dan paio. Tetapi, ia yakin bahwa kedua orang tua nya sangat menyukai kejutan ini. karena kavi tau, bahwa dari dulu Mimanya sangat menginginkan anak perempuan.



















✦✦✦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
WONDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang