03

185 16 8
                                    

"Jen, Rin, kalian dipanggil Pak Heru."

Semuanya menatap orang yang baru saja berbicara itu.

"Emang ada apaan, Ri?." Tanya Jeno.

"Gue nggak tau. Gue cuma disuruh Pak Heru buat manggilin kalian untuk ke ruangannya."

"Oke deh. Makasih Riri." Ucap Jeno. Riri mengangguk dan pergi menghilang.

"Sayang, aku sama Karina izin ke ruang Pak Heru ya."

"Oke."

"Gue pergi dulu ya, guys." Karina dan Jeno pun keluar dari kelas.

"Pasti bakalan dikasih tugas tuh." Ucap Giselle.

"Heran ya gue. Pak Heru itu jarang masuk ke kelas, tapi selalu aja ngasih tugas banyak. Gue kan nggak paham-paham jadinya." Ucap Haechan.

"Yee, emang dasar lo nya aja yang nggak pahaman." Ucap Hyunjin yang diketawain oleh semuanya, kecuali Haechan, Haechan kesel doang karena di ketawain.

"Eh, siapa yang mau ke Kantin?." Tanya Yeji.

"Gue nggak dulu, soalnya males. Gue mau nitip aja ya Ji." Ucap Giselle.

"Enak aja. Gue juga niatnya mau nitip kali."

"Yaelah, Ji. Kirain nanya siapa yang mau ke Kantin, lo mau bareng, ternyata mau nitip."

"Gue juga mager ya kayak lo. Makanya gue nanya siapa yang mau ke Kantin, soalnya gue mau nitip."

"Terus ini siapa berarti yang mau nitip?." Tanya Giselle.

"Gue sih nggak. Gue mau mabar." Ucap Haechan.

"Gue juga." Ucap Hyunjin.

"Lo Njun?." Tanya Giselle.

"Sama, mau mabar juga."

"Yaelah, lo para cowo pikirannya mabar mulu."

"Ya nggakpapa dong, daripada pikirannya cewe mulu. Ntar si Lia marah lagi." Ucap Hyunjin.

"Lah? Kok gue?." Tanya Lia.

"Ya karena kalo gue pikirannya cewe mulu, lo cemburu dong Li."

"Dih dih, gue aduin ke Karina loh, biar dia ngamuk karena lo udah coba godain Lia."

"Yah, Ji. Nggak asik banget lo, aduan." Hyunjin cemberut.

"Yaudah, gue yang mau ke Kantin nih. Lo pada mau nitip apa?."

"Wihh, Jaemin emang yang paling baik disini, nggak kayak mereka tuh, mabar mulu." Ucap Giselle.

"Gue nitip siomay aja, lima ribu ya."

"Lo, Sel? Mau nitip apa?."

"Gue mau... Sama juga deh kayak Yeji. Siomay lima ribu, tapi acinya aja ya. Jangan kasih tahu, kentang, sama kol."

"Kalo gue kasih kol sama tahu, Jaem."

"Oke. Lo Li? Nggak mau ikut nitip juga?." Tawar Jaemin.

"Gue ikut lo ke Kantin aja deh."

"Oke, ayo." Jaemin dan Lia berjalan keluar kelas menuju Kantin.

Selama di perjalanan, banyak yang menatap Lia dan Jaemin. Entah karena Lia murid baru, jadi masih banyak yang penasaran. Atau karena mereka masih mau menatap ketampanan Jaemin.

"Wihh rame banget ya Kantinnya." Ucap Lia ketika melihat keramaian di Kantin.

"Udah pasti. Karena saat ini kan waktu istirahat, jadi banyak yang mau makan atau jajan disini."

WE ||00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang