13

69 7 2
                                    

"Jaemin, bisa bantu gue nggak?."

Jaemin yang masih merenungi kata-kata Jeno tadi langsung menatap Mia yang baru saja memanggilnya.

"Iya. Mau gue bantu apa?."

"Ini, bantu gue bawa buku Matematika di perpus. Pak Tama tadi nyuruh gue buat ambil bukunya."

"Ohh, yaudah ayo." Jaemin berdiri dari duduk lesehan disamping Jeno tadi.

"Pak Tama nggak masuk?." Tanya Jeno pada Mia.

"Masuk. Cuma emang disuruh belajar mandiri dulu. Entar satu jam lagi, Pak Tama bakal masuk ke kelas." Jawab Mia. Jeno mengangguk. Lalu, Jaemin dan Mia pun pergi.

Jaemin dan Mia berjalan keluar melewati pintu, dan berpapasan dengan Lia yang baru saja akan memasuki pintu.

"Eh, mau kemana?." Tanya Lia.

"Kita mau ke perpus ambil buku." Jawab Mia.

"Oh.."

"Kita duluan ya, Li." Mia tersenyum pada Lia, lalu menarik Jaemin untuk segera berjalan. Lia pun masuk ke dalam kelas dan mendekati Karina, Yeji, dan Giselle yang sedang berkumpul.

"Hai." Sapa Lia yang sudah duduk disamping Giselle.

"Nah ini dia yang dicariin baru muncul. Lo kemana aja?." Tanya Giselle.

"Gue pergi ke suatu tempat. Ada sedikit urusan."

"Urusan apa?." Tanya Karina.

"Urusan.." Lia menjeda ucapannya. "Urusan tentang pindahan gue." Ucap Lia.

"Urusan lo belum kelar juga?." Tanya Yeji. Lia menggelengkan kepala. "Belum. Tapi sekarang udah beres kok."

"Syukurlah."

"Btw, tadi siapa yang nyariin gue?." Tanya Lia pada Giselle.

"Si Jaemin. Dia nanyain lo ada dimana. Terus gue, Karina, Yeji nggak ngejawab. Eh dianya malah kayak ngambek gitu." Jawab Giselle.

"Iya. Padahalkan kita nggak ngejawab ya karena kita nggak tau lo ada dimana. Lo sih, baru nyampe kelas udah buru-buru pergi aja keluar kelas, tanpa pamit dulu sama kita lagi." Ucap Yeji.

"Hehee, sorry. Soalnya gue tadi beneran buru-buru banget. Kata kepala sekolahnya ada urusan penting bentar lagi. Jadi gue harus cepet-cepet nemuin itu kepala sekolahnya. Biar urusan gue cepet selesai juga."

"Iya iya. Nggak apa-apa. Kita maklumin kok." Ucap Yeji.

✯⁠ᴗ⁠✯

Jaemin dan Mia sudah ada didepan pintu perpustakaan. Mia mengetuk pintu itu tiga kali. "Permisi." Mia membuka pintunya. Mia pun masuk diikuti Jaemin dibelakangnya.

"Permisi Bu Hera." Ucap Mia dan Jaemin. Bu Hera, penjaga perpus, yang melihat kehadiran Jaemin dan Mia mengangguk.

"Kalian mau ambil buku matematika toh?." Ucap Bu Hera.

"Iya, bu. Pak Tama nyuruh Mia buat ambil bukunya."

"Iya. Pak Tama sudah bilang ke saya kalau kamu yang akan mengambil bukunya bersama temanmu. Tapi masalahnya, ibu belum menyiapkan bukunya. Kalo kamu mau, kamu kumpulkan sendiri ya buku matematikanya." Jelas Bu Hera. Mia dan Jaemin berpandangan.

"Baik, bu." Mia dan Jaemin berlalu pergi meninggalkan Bu Hera yang masih sibuk mencatat sesuatu.

"Heh, rak tempat buku matematika dimana dah?." Tanya Jaemin yang sudah sedikit muak melihat banyaknya rak buku yang berisi buku buku di perpustakaan.

WE ||00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang