WE ||00L

19

Jaemin sedang berjalan menyusuri koridor menuju halaman belakang sekolah. Jaemin masih penasaran, ada apa sih sebenernya? Sampai-sampai Giselle memaksanya untuk ke halaman belakang Sekolah? Jika karena Lia, memangnya sedang apa Lia ada di halaman belakang Sekolah? Kenapa nggak di Kantin aja? Jaemin makin pusing saja memikirkannya.

Tanpa Jaemin sadari, kini Jaemin sudah sampai di halaman belakang Sekolah. Yang Jaemin lihat, hanya ada sebuah tikar. Atau mungkin hanya kain tipis biasa yang digelar di atas tanah. Ada sedikit hiasan bunga disitu. Bahkan ada beberapa makanan yang terletak di atas kain yang digelar itu. Jaemin tebak, itu adalah milik guru yang sedang piknik. Oh, atau mungkin guru yang sedang berkencan?

Oke. Jaemin jadi yakin, bahwa Giselle sedang mengerjainya. "Nih anak bener-bener ya! Dia kayaknya sengaja nyuruh gue kesini dengan alasan Lia biar gue bisa ketemu sama guru. Terus gue dihukum karena dikira bolos, nggak ikut pelajaran di saat jam pelajaran begini."

Jaemin menatap sekelilingnya. Benar-benar sepi, tidak ada siapa-siapa. "Gue pergi dari sini aja lah. Untungnya kagak ada siapa-siapa. Jadi gue nggak ketauan. Rencana lo gagal kali ini, Selle." Jaemin segera pergi dari tempat itu.

Jaemin bukannya berjalan kembali ke kelas, ia malah berjalan menuju Kantin. Aneh memang, tidak mau dikira bolos, tapi malah ke Kantin disaat jam pelajaran.

Jaemin memesan dulu. Ia memesan segelas es teh dan satu porsi siomay. Lalu ia duduk di kursi. Kursi banyak yang kosong, jadi Jaemin bisa memilih kursi yang mana saja. Ia memainkan handphonenya sembari memakan siomaynya.

✯⁠ᴗ⁠✯

G

iselle yang sedang mengobrol dengan Yeji dan Karina di Kelas merasakan handphonenya bergetar di dalam saku rok pendeknya. Ia merogoh sakunya dan mengambil handphonenya. Terdapat nontifikasi dari Jaemin.

Giselle yang membaca pesan itu merasa bingung. Bohong? Ia membohongi Jaemin apa?

Ia segera mengetik balasan pada Jaemin.

✯⁠ᴗ⁠✯

Jaemin yang mendapat balasan dari Giselle pun segera membuka isi pesan itu.