WARNING PART⚠️
Sudah ketiga kalinya Jevano mengetuk pintu kamar Malena, tapi gadis itu tak kunjung membuka pintu juga.
"Na! kalo kamu nggak buka juga, terpaksa aku dobrak pintu ini supaya Teyana tau apa yang terjadi," Ancam Jevano.Trak
Akhirnya pintu terbuka, tapi tak anehnya tak menunjukan sosok Malena berdiri di depan pintu, gadis itu ternyata sudah kembali duduk di lantai dengan keadaan berantakan.
Sementara Jevano sempat terkejut ketika melihat sebuah pisau cuter yang posisinya berada tak jauh dari Malena, sontak dia memegang kedua bahu Malena dan menatap lekat-lekat wajah gadis itu.
"Kamu jangan macem-macem Malena. Aku bisa aja ngomong sama ibu kamu soal-"
Malena terkekeh sinis dan membuat Jevano berhenti bicara.
"Nggak perlu ngancam aku lagi kak, lagipula aku nggak bisa berbuat apa-apa kan untuk sekarang?"Jevano mengernyitkan dahinya.
"Anggap aja kakak menang sekarang. Tapi aku nggak akan berhenti mencari cara gimana caranya bisa lepas dari kakak," lanjut Malena yang kemudian berusaha beranjak dari lantai. Tubuh gadis itu sudah sangat lemas karena sejak pagi tidak makan atau minum apapun, dia hanya menangis seharian.
Jevano tak bergeming, dia hanya memerhatikan tingkah Malena yang tengah putus asa.
"Kakak pengen aku jadi selingkuhan kakak, kan? Baik, aku akan kabulin keinginan kakak. Tapi kakak harus memberi lebih banyak ke aku daripada kak Teyana."
Penegasan Malena itu membuat dahi Jevano merengut, dia masih belum mengerti apa maksud Malena.
"Kakak harus kasih uang lebih banyak ke aku, kasih aku semua harta kakak, apa kakak sanggup?"
Rupanya apa yang Malena lakukan sekarang adalah sedang berusaha membuat Jevano mundur dari keinginannya, namun sayangnya siasat itu sangat kontras di mata Jevano.
Sekarang Jevano tersenyum memahaminya.
"Baik, aku bisa aja ngelakuin semua itu. Kamu mau mulai dari mana? Rumah? apartemen? mobil? atau asetku di perusahan keluargaku? kamu nggak tau kan kalo aku berasal dari keluarga yang cukup kaya? Apalagi aku anak laki-laki satu-satunya di keluargaku, kayanya apapun yang kamu mau pasti bisa aku kasih. Tinggal bilang aja, kamu mau apa. Kamu jangan ngira aku ini cuma laki-laki biasa yang pekerjaannya hanya karyawan di sebuah perusahaan, kamu nggak tau aku siapa, Malena." Tegas Jevano.
Malena yang awalnya terlihat percaya diri dengan permintaannya pun kini jadi ciut, ternyata cara seperti ini tak akan berhasil untuk membuat Jevano mundur. Malena benar-benar merasa bodoh sekarang. Untuk apa dia mengancam dengan cara seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Simpanan Sepupu Iparku//Nomin GS🔞 END✔
Fanfiction{SELESAI} WARNING! [S1 Bab 26-51 Unpub] [S2 Bab 26-31 Unpub] [PDF Ready] Cerita ini memiliki rate 18+/21+ mungkin, karena terdapat adegan yang tidak pantas dikonsumsi oleh anak-anak di bawah umur. Dan cerita ini memiliki 3 season dalam 1 book. Bab y...