4.Ephemeral.

2K 293 19
                                    

Senyum tak kunjung luntur dari wajah manisnya.Lisa,si gadis malang itu terus tersenyum sambil memeluk gulingnya.Membayangkan betapa indahnya harinya untuk beberapa hari kedepan.

Dia bahkan sesekali terkikik saat membayangkan kecupan dan pelukan yang akan diberikan oleh kedua orang tuanya.Ya walaupun semuanya adalah semata-mata untuk pencitraan,tetap saja dia bisa merasakannya bukan?

Lisa mendudukkan dirinya,"ahhh lisa terlalu bersemangat"gumamnya karena kantuknya tak kunjung tiba.

Dilihatnya jam di atas nakasnya.

2.19 a.m

"Ishh mata lisa kenapa tidak mengantuk sih?"gumamnya.

"ck apa lisa kekamar grandpa dan grandma saja yah?"gumamnya lagi.Lisa terlihat berfikir sejenak.

Kemudian dia mengangguk kecil.Lisa melompat turun dari kasurnya dan melangkahkan kakinya keluar dari kamar.

Kakinya kurusnya terus melangkah hingga matanya tidak sengaja melihat lim masuk kekamar jennie dengan bantal dan selimut ditangannya.Lisa tersenyum kecil.

"Apa mommy dan daddy akan tidur bersama?hihihi"lisa cekikikan.Lisa bahagia,tentu saja.Jarang sekali bisa melihat keduanya akur bukan?

Langkahnya terhenti saat dirinya sudah sampai dan berdiri dihadapan pintu kamar tamu yang ditempati grandpa dan grandmanya.

Tuk

Tuk

Tuk

Diketuknya pintu berbahan kayu itu.Senyumnya merekah saat pintunya mulai terbuka dan menampilkan jiyong.

"Eung?kenapa sayang?"tanya jiyong menggosok matanya yang memerah karena baru bangun tidur.

"lisa mau tidur sama grandpa dan grandma"ucap lisa membuat jiyong membuka lebar pintu kamarnya.

Setelah lisa masuk,jiyong menutup kembali pintu kamar yang ditempati dia bersama sang istri.

Jiyong kembali menidurkan tubuhnya disamping dara.

"Sini sayang"jiyong menepuk ruang diantara dia dan dara.

Lisa mengangguk semangat.Dia menidurkan dirinya ditengah-tengah antara grandpa dan grandma nya.

"tidur ne?"jiyong menyelip rambut lisa kebelakang telinga.Dielusnya pipi cucu kesayangannya itu.

"Eoh?kenapa pipimu lebam sayang?"tanya jiyong setelah menyadari lebam di pipi kanan lisa.

Lisa hanya tersenyum,"jatuh grandpa"ucapnya berbohong.Senyum manisnya membuat jiyong ikut tersenyum.

Manis.Sangat manis batin jiyong menatap lembut wajah lisa.

"tubuhmu kurus sekali sayang,apa lisa tidak makan dengan benar?Apa mommymu tidak memasak untuk lisa?"tanya jiyong mengelus tulang selangka lisa yang menonjol.

"Ani!mommy selalu memasak makanan enak untukku dan kita selalu makan bersama!bertiga, bersama daddy!"lagi dan lagi si gadis malang itu berbohong.

Jennie?memasak untuknya?makan bertiga layaknya keluarga bahagia?Semuanya hanyalah HOAX semata-mata.

Bahkan untuk melihat wajah lisa saja wanita itu enggan.Apalagi makan,dimeja yang sama?!

"hmmm baguslah"jiyong mengelus pipi lisa.

"Ya"balas lisa.Lisa memeluk tubuh dara disamping kirinya.

"grandpa,bolehlah lisa meminta sesuatu?"tanya lisa tiba-tiba.Dia sungguh berharap agar jiyong mau menurutinya.

LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang