Mata bulat itu mengerjap perlahan.Sambil memegang keningnya,lisa menolehkan kepalanya kekanan dan kekiri.
"Lisa dimana?"lirihnya menatap heran sekitarnya.
Dengan seluruh tenaganya,lisa mendudukkan dirinya.
Ceklek
"Lisa?kau sudah bengun,nak?"seorang wanita mendekat dengan senampam makanan ditangannya.
"yejin ssaem?"lisa mengangkat satu alisnya,kenapa dia bisa bersama yejin ssaem?
"syukurlah,kau sudah bangun"yejin meletakkan nampan ditangannya ke atas nakas.Dia kemudiannya duduk disamping lisa.
Tangannya terulur menyentuh kening lisa.
"Masih panas.Apa kau merasakan pusing,nak?"tanya yejin dan dibalas anggukan perlahan oleh lisa. "Lukamu sudah ssaem obati"ucapnya sambil mengelus perban di sudut alis lisa.
"Kita sedang berada di rumah ssaem"ucap yejin yang melihat lisa bolak balik menatap aneh kamarnya.
"A-ah nde?rumah ssaem?"
Yejin tersenyum dan mengangguk.Dia kemudiannya mengusap kedua pipi lisa.
"Ya.Tadi ssaem menemukan lisa pingsan dihalaman belakang sekolah.Karena tidak tau rumah lisa dimana,ssaem bawa kerumah ssaem aja.Tidak apa apa kan?"yejin beralih mengelus kedua alis lisa.
Lisa mengangguk kecil kemudian meraih tangan yejin."k-khamsahamida,yejin ssaem"ucapnya tulus sambil mengelus punggung tangan ssaemnya itu.
"Sama-sama,lisa.Cah sekarang makan dulu ya?"yejin mengambil nampan yang tadi ia taruh diatas nakas.
"l-lisa bisa sendiri"lisa menahan tangan yejin yang ingin menyuapinya.
"gwenchana,biar ssaem saja"yejin dengan lembut mulai menyuap makanan kedalam mulut lisa.
Lisa tersenyum tipis sambil menerima suapan dari yejin.
Yejin tersenyum senang karena lisa memakan masakannya dengan lahap sekali.
"how was it?enak tidak?hmm?"yejin mengusap noda kecap disudut bibir lisa.
"Eumm,enywak!"balas lisa dengan penuh semangat sambil mengacungkan dua jempolnya.
"aigoo,ditelan dulu makanannya baru berbicara!nanti tersedak lho!ckck"yejin bergeleng kepala karena tingkah lisa.
Lisa tersenyum kikuk.Dia menggaruk belakang kepalanya sambil terkikik kecil.
"Eumm,mianhe ssaem"
Yejin hanya tersenyum.Dia heran dengan dirinya sendiri.Bagaimana bisa dia merasa nyaman berinteraksi dengan lisa yang bahkan sebelum ini tidak pernah berbicara apapun dengannya selain ucapan terima kasih.
"ya,jangan diulangi lagi eoh?sekarang habiskan airnya"perintah yejin memberikan secangkir air putih pada lisa.
Slurppp
"Ahhh kenyang"lisa mengusap perutnya yang mengembung.
Yejin tertawa,"hahah lucu!aishhh jadi pengen punya anak deh"yejin mencubit kedua pipi tirus lisa kemudiam memeluknya.
Lisa tersenyum sambil membalas pelukan yejin.Tidak usah hairan,lisa memang gampang akrab dengan orang orang,bahkan dia akan mengeluarkan sisi clingy nya jika orang tersebut membuatnya nyaman.
Tiba tiba,pintu kamar terbuka.Seorang pria bertubuh tegap melangkah masuk dengan wajah datarnya.
Lisa mendadak tegang.Dia tanpa sadar mencengkram lengan yejin.
"Ck yeobo!kau menakutinya!"kesal yejin yang diyakini suaminya itu.
"khkhkh,arra arra...mianhe?anak manis"pria bernama hyunbin itu mengulurkan tangannya dihadapan lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa
FanfictionKisah lalisa,si gadis malang yang mengharapkan kasih sayang dari orang-orang sekitarnya.