5.Lelah.

2.1K 266 31
                                    

Beberapa hari menghabiskan waktu dengan liburan ke meldives,mereka akhirnya kembali pulang.

Jiyong dan dara sudah kembali ke New Zealand atas tuntutan pekerjaan membuat Lisa berasa sedih bahkan dia menitikkan air matanya saat menghantar keduanya ke bandara.

Setelah menghantar keduanya,lim dan jennie memarahi lisa habis-habisan.Bahkan mereka sempat menampar wajah anak mereka itu membuat sudut bibir lisa terluka.

Lisa hanya bisa terdiam.Meratapi nasib malangnya yang tak kunjung berakhir.

Tidak ingin luka di hatinya bertambah dalam dengan mendengar makian dari lim dan jennie,lisa menulikan telinganya dan memejamkan matanya untuk tidur sepanjang perjalanan pulang ke rumah.






____________

Harinya kembali suram.Sejak kakinya menapak di lantai rumah,lisa kembali merasa hampa.

Lisa terus menunduk sambil melangkahkan kakinya untuk masuk kekamarnya yang berada di lantai dua.

Sampainya dikamar,dia langsung mendudukkan dirinya di lantai balkon.Menatap langit yang sepertinya akan hujan sebentar lagi.

Lisa tersenyum.Tersenyum saat memori indah ketika mereka liburan berputar di kepalanya.

"apa nanti lisa bisa mendapatkan ciuman dan pelukan kalian lagi?mommy,daddy?"gumamnya memejamkan matanya.Kepalanya terasa pusing entah kenapa.

Tess

Bukan air hujan,melainkan darah yang keluar dari hidungnya.Lisa mimisan!

Lisa menyeka darah dihidungnya dengan tangan.Jantungnya berdegup kencang.

Lisa segera bangkit dan berlari menuju ke kamar mandi yang ada di kamarnya.

Lisa menatap lekat wajahnya melalui pantulan cermin.Pucat,satu kata untuk mendeskripsi kondisinya saat ini.

Lisa kembali melangkah kekamar.Menutup pintu balkon kemudian menidurkan dirinya di kasur.

Lisa memijat keningnya.

"Shhhh pusing"lirihnya.Lisa sampai menggigit bibir bawahnya karena rasa sakit yang melanda.

"mommy,daddy..."lirihnya.Lisa mencebik sedih.Entah kenapa, tiba-tiba dia ingin melihat keduanya.

"Lisa sakit.Lisa akan mati.Hemphhh"Lisa mengusap kasar air matanya.

"Lisa mau mommy.Lisa ingin dipeluk mommy"lirihnya sebelum terlelap karena kelelahan.





Disisi lain,

Jennie menatap tajam wanita dihadapannya.

"Ada apa kau kemari?"ketusnya pada wanita yang diyakini kekasih gelap suaminya.

"Ck,tentu saja untuk bertemu kekasihku!"balas wanita tersebut tak kalah ketus.

Jennie memutar bola matanya malas,"pergilah,diana.Kau hanya membuang waktumu kau tau"jennie memangku kedua tangannya dihadapan dada.

"Aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu,jennie-ssi.Katakan,dimana kekasihku?"diana mulai tersalut emosi.

"Tidak ad-

"Jennie!kemari!"

Perkataan jennie terpotong oleh teriakan lim dari dalam rumah.

"Yakkk!!kau ingin membohongiku!"marah diana menunjuk wajah jennie dengan telunjuknya.

"memang"ucap jennie santai.Tidak memperdulikan diana yang sudah mengusap kasar wajahnya.

"kemana dia?panggilkan untukku!"tegas diana membuat jennie tersenyum miring.

LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang