៚ ꒰ 🍉ˎˊ-
Anna terbangun tepat pukul enam pagi, mungkin kalau di Indonesia Anna akan kalang kabut jam segini mencari kaus kaki. Namun sekarang beda waktu, Anna baru saja menyelesaikan mandinya dan mulai memakai seragam. Sejak tadi gadis itu tidak berhenti tersenyum sambil memutar-putarkan tubuhnya menghadap cermin, tahu betul seragam ini juga pernah dipakai oleh Mark Lee, sayang sekali pria itu sudah lulus dari tahun 2015 dan itu sudah lama sekali.
Sarapan sudah terlaksana kini waktunya Anna bersiap diri untuk berjalan kaki, bermodal tap kartu bis yang biasanya warga lokal Korea pakai untuk berpergian, dan sangat wajib di bawa. Anna tidak berangkat sendiri melainkan bersama Gebby, sahabatnya. Sebenarnya ada anak lain juga yang satu sekolah dengannya namun mereka berniat untuk memakai mobil saja, mungkin mereka takut kesasar di kota yang baru saja mereka tempati.
Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di pemberhentian bis, sangat gugup sungguh Anna sampai tidak bisa bergerak untuk beberapa menit. Gebby yang melihat itu hanya bisa menahan tawa, astaga temannya satu ini lucu sekali ketika gugup. Telinganya merah, bulir-bulir keringat terlihat di dahi namun tidak membuat bedak Anna luntur. Gadis itu masih terlihat cantik dan sangat masuk ke standar gadis cantik Korea.
"Gebby, takut."
"Astaga Anna, kamu itu pasti keseringan nonton drama Korea yang pembulian gitu makanya sampai takut begini. Buang jauh-jauh deh pikiran itu." Ucap Gebby menyekat sedikit air matanya yang keluar sehabis menertawakan tingkah Anna.
"Sudah daripada kita diam saja seperti patung, mending kita masuk, Kajja!" Suara lantang Gebby membuat beberapa siswa dan siswi disana menoleh, terkekeh singkat.
Anna menepuk dahinya dua kali, asli Anna malu sekali punya teman seperti ini. Tidak ada rasa malu.
Menunggu hingga sepuluh menit, Anna dan Gebby mulai memasuki kelas yang kini ramai dengan teriakan segala macam yang terucap. Ngomong-ngomong dua gadis itu sudah mulai lancar berbahasa Korea berkat sosok guru yang terus datang ke Apartemen mereka untuk mengajar beberapa bahasa yang harus mereka kuasai untuk bisa berbincang dengan penduduk sini.
Perkenalan terlewati dengan nyaman, mereka di sambut baik. Anna bersyukur sekali akhirnya ia bisa bernafas lega, senyumnya mengambang selama perjalanannya ke meja yang ia akan tepati, tidak jauh dari meja milik Gebby.
Selang sepuluh menit kelas kembali ricuh kabarnya guru yang akan mengajar berhalangan hadir di karenakan sedang menghadiri sebuah acara. Anna celingak-celinguk menatap keluar jendela, melihat beberapa siswa yang sedang bermain bola basket, ada juga yang berlari-lari entah karena apa. Mata gadis itu turun ke arah mejanya, ternyata tidak beda jauh dengan meja yang ada di Indonesia, tangan anak-anak jahil yang mencoret-coret meja, menulis beberapa nama temannya hingga gambar-gambar lucu, hampir saja Anna tertawa lepas. Namun ia dibuat membeku saat melihat tulisan Mark Lee di sana serta tanda tangan, Anna tahu betul bentuk tanda tangan pria itu bagaimana dan sangat mirip dengan yang ada di meja.
Anna memanggil teman barunya yang baru saja berkenalan dengannya lima belas menit yang lalu. Gadis bernama Haruka itu menoleh, ngomong-ngomong Haruka juga murid pindahan saat kelas satu, gadis campuran Jepang dan Korea.
"Kenapa Na?"
"Ini benar-benar tanda tangan Mark Lee Nct kan? kamu kenal mereka?" Haruka mengangguk semangat dan mengamati tulisan itu dengan saksama.
"Rumor yang berterbangan, memang Mark pernah bersekolah di sini dan banyak idol lain juga. Mungkin saja meja ini pernah di tempati oleh Mark makanya nama itu ada di sini." Anna tersenyum senang dan langsung saja memotretnya.
"Aku akan menunjukkan ini ke Ayah dan Bunda."
Haruka terkekeh gemas, "Ku lihat-lihat kamu ngefans banget ya sama pria bernama Mark Lee ini."
"Iya, oh ya bisa antar aku ke kamar mandi? aku tiba-tiba ini buang air kecil." Haruka mengangguk dan menarik tangan Anna, pergi meninggalkan kelas yang masih saja ramai.
Menghabiskan waktu lima menit akhirnya mereka keluar dari kamar mandi, Haruka berhenti sejenak dan menoleh ke Anna yang juga menatapnya sejak tadi, tatapannya bingung. "Ada apa Haruka?"
"Kesempatan tidak ada guru, aku ingin ke perpustakaan, kamu duluan saja Anna."
Anna mengangguk dan mulai menjauh dari kamar mandi, berjalan ke kelasnya. Langkahnya santai tidak membuat ia terhindar dari kecelakaan orang yang baru saja lari tidak lihat jalan, dan kemudian mereka terjatuh bersamaan. Tubuh pria itu agak menimpa badan kecil Anna, gadis itu hanya meringis.
Pria itu yang sadar akhirnya berdiri membantu Anna untuk bangkit dan menepuk dua kali bahunya memastikan gadis ini baik-baik saja.
"Kamu tidak apa-apa?"
Anna nyaris pingsan melihat siapa orang yang berada di depannya, menatap penuh khawatir dan gelisah. Tampan, tampan sekali. Pria ini, pria ia idam-idamkan sejak dulu. Pria yang tidak Anna sangka akan bertemu walaupun dengan kejadian yang tidak baik, tertabrak.
"Kak Mark?"
៚ ꒰ 🍉ˎˊ-
halloo, balik lagi sama akuu. rajin nggak nih aku updatenya? terus Vote dan Komen ya! kalo bisa sekalian promosiin gitu hahaha babayy.
![](https://img.wattpad.com/cover/350215126-288-k805206.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another Life | Mark Lee
Fanfic"Izinkan aku berharap, di kehidupan selanjutnya aku bisa menjadi perempuanmu, perempuanmu yang paling bahagia di dunia dan memilikimu seutuhnya, semoga saja Mark Lee." - Brianna Lyn.