³

208 26 14
                                    

💭N ⭐
HAPPY READING
AND
ENJOY IT

🌞🌝

MASA KINI

"Saayaaaaang" sambut Gisella manja setelah mendengar pintu kayu besar rumah mereka terbuka

Haechan menyambut pelukan Gisella dengan mengecupi lembut pucuk kepala sang istri

"How was your day?"
"Fine and happy hehe"

Haechan merangkul istrinya untuk memasuki kediaman mereka

"Sayaaang,,"
"Hmm?"

"Have you dinner?"
"Kenapa?"

"Emmm, aku ga masak :'("

Haechan menatap dapur minimalis yang ada di rumah besar itu, kosong. Namun haechan tetap berikan senyum hangat pada istrinya

"Gapapa sayang, tapi sebagai gantinya,,"
"Hmm?"

"Temenin aku makan di luar mau?"
"Maaf yaaa~" mohon Gisella menyesal

"Ga perlu sayang, yaudah sebentar aku ganti baju dulu"
"Hmm aku juga deh" Gisella langsung berlari ke kamar untuk berganti baju terlebih dahulu, agar haechan tidak menunggu lama

Haechan tersenyum
Istrinya memang selalu seperti ini, selalu seperti anak kecil yang masih butuh arahan bagi haechan

Bahkan kadang haechan tidak tega jika melihat Gisella memasak di dapur, Karna istrinya sangat takut dengan minyak panas, dan haechan sangat memakluminya

🌞🌝

MASA ITU

Gisella mengetuk-ngetuk pulpennya pada meja, fikirannya melayang memikirkan bagaimana agar haechan menoticenya kembali

Karna beberapa hari lalu Gisella berpapasan dengan haechan tapi laki-laki itu, justru hanya menatapnya dengan sekilas

Dan itu membuat Gisella sedih

Apa Gisella harus membuat kerusuhan terlebih dahulu agar ia bisa bertemu dengan ketua OSIS tampan dan hitam manis itu?

Apa dirinya harus membawa makeup ke sekolah? Agar make-upnya kena razia dan bisa mengambil di ruang OSIS, lalu bertemu dengan si tampan?

Atau Gisella harus bertengkar lagi di kantin agar di relai oleh ketua OSIS tampan itu?

Atau Gisella harus memakai baju sempitnya kembali?
Agar bertengkar lagi dengan anggota haechan itu, dan akhirnya haechan membawa keduanya ke ruangan OSIS, lalu laki-laki tampan itu menasehati dan membela giselle lagi?

Atau apa?

"GISELLE!"

"ASTAGA NO!" Kaget gisella membayangkan semua ide buruk di kepalanya

Fokus gisella kini kembali pada Miss Irene yang sedang menatapnya marah

Gisella lupa bahwa dirinya masih di kelas dengan Miss Irene yang sedang membahas bahasa internasional

"What are you thinking about?"
"Sorry miss"

"Dari tadi saya perhatikan, jidat mu mengerut, matamu tajam ke depan bukan ke saya, apalagi tangan mu yang mengetuk-ngetuk pen ke meja, You forgot you were in class?!"

"S-sorry miss" gisella menyesali fikirannya yang entah melayang kemana

Baru kali ini dirinya di bentak oleh seseorang, dan jantungnya sangat berdetak kencang sekarang

"Get out of my class, now!"
"T-tapi miss?"

"NOW!"
"Y-esss miss!"

Gisella keluar dengan terburu-buru, huh~ suara Miss Irene membuatnya takut

MARRIED WITH CRUSH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang