[ E-BOOK ]
Aku Lalisa Russel,gadis yang tidak pernah merayakan ulang tahunku sendiri.
Aku Lalisa Russel,seorang anak perempuan yang hampir tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ayah.
Aku Lalisa Russel selalu menyalahkan dia atas semua yang ter...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lisa dan Vee mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi yang dekat dengan tempat Paman Owen berjualan,gadis itu memperhatikan Jiana yang mendekati Paman Owen dan Lisa hanya bisa melihatnya saja. Terlihat jelas kalau Jiana sangat bahagia bisa melihat Paman Owen lagi walaupun Paman Owen tidak bisa melihatnya,setidaknya Jiana bisa melepas rindunya.
Owen berjalan menghampiri Lisa dan Vee. "Kalian ingin memesan apa?"tanyanya.
"Spagethi Jamur."
Kening pria paruh baya itu mengerut. "Spagethi Jamur? Darimana kau tau ada menu itu? Aku tidak memasukkannya ke daftar menu."ujar Owen bingung.
Awalnya menu Spagethi jamur itu ada tapi karena tidak terlalu banyak yang makan akhirnya Owen memutuskan untuk menghapusnya dari daftar menu dan satu-satunya orang yang menyukai dan selalu memesan spagethi jamur itu adalah siswi yang pernah bersekolah disini,siswi yang tidak akan pernah bisa dia lihat lagi.
Lisa tersenyum tipis seraya melirik kearah Jiana yang sudah duduk di hadapannya. "Ehm,kalau tidak salah aku pernah melihat Paman memasaknya jadi hari ini aku ingin memesannya."jawabnya berbohong.
Owen menganggukkan kepalanya lalu beralih menatap kearah Vee. "Kau ingin makan apa? Spagethi seafood?"tanyanya dan langsung mendapat anggukan dari pemuda itu.
Hampir sepuluh menit menunggu akhirnya pesanan mereka datang,Jiana nampak antusias dan kedua matanya tak berhenti memandangi spagethi jamur yang ada di hadapannya,ingin memakannya tapi tidak bisa alhasil hanya bisa melihat Lisa memakannya saja.
"Bagaimana? Enakkan?"tanya Jiana.
Lisa melirik kearah Vee sebentar lalu menganggukkan kepalanya membuat Jiana kembali menunjukkan senyuman lebarnya.
"Spagethi Paman Owen memang yang terbaik."celetuk Jiana.
Gadis itu beralih menatap kearah Owen yang duduk di dalam, Lisa menyelesaikan makannya kemudian beranjak dari kursi menghampiri Owen.
Owen menoleh menatap Lisa bingung. "Apa spagethinya kurang matang?"tanyanya.
Lisa menggeleng. "Bukan,Paman. Spagethinya matang sempurna dan sangat enak."jawabnya,ia memainkan jemari-jemarinya guna menghilangkan kegugupannya. "Ehm, aku ingin mengatakan sesuatu padamu Paman."tuturnya lagi.
"Katakan apa?"
"Apa Paman mengenal seorang gadis yang bernama Jiana Russel?"tanya Lisa dengan suara pelan.
Pria paruh baya itu terdiam menatap Lisa,ia mendirikan tubuhnya lalu mengambil sebuah bingkai foto yang berada di meja tak jauh darinya dan menunjukkan foto itu pada Lisa.
Itu foto Jiana,Paman Owen dan seorang pemuda yang tidak di kenal oleh Lisa.
"Paman masih menyimpan foto itu ternyata."gumam Jiana dari belakang Lisa.
Lisa menatap foto itu cukup lama dan menunjuk kearah foto Jiana. "Dia--Jiana Russel kan,Paman? Dan pemuda ini--"