[ E-BOOK ]
Aku Lalisa Russel,gadis yang tidak pernah merayakan ulang tahunku sendiri.
Aku Lalisa Russel,seorang anak perempuan yang hampir tidak pernah merasakan kasih sayang seorang Ayah.
Aku Lalisa Russel selalu menyalahkan dia atas semua yang ter...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vee,Lisa dan Jiana menghentikan langkah mereka bersamaan saat mereka sudah berada di halaman panti asuhan anak. Lisa tidak tau kenapa Vee membawanya kemari padahal mereka kan ingin menemui Henry tapi sepertinya Jiana tau kenapa mereka ada disini,gadis itu ingat dulu mereka sering kemari guna menghibur anak-anak panti asuhan dengan hobi mereka. Terkadang Henry dan Jiana pun sering membawa makanan yang banyak untuk anak-anak panti asuhan,sehabis pulang sekolah dan di hari minggu pasti mereka akan mengunjungi panti asuhan ini.
Jiana tersenyum tipis. "Dia masih sering kesini rupanya."gumamnya pelan.
Lisa langsung menoleh menatap Jiana lalu kembali menatap Vee. "Kenapa kau membawamu kesini,Vee?"tanyanya.
"Dia ada disini."jawab Vee dan Lisa mengerti.
"Maaf,kalian siapa?"
Suara seseorang dari arah belakang mengejutkan ketiganya, mereka langsung memutar badan dan melihat seorang pria yang mungkin berusia sekitar dua puluhan tahun berdiri di hadapan mereka.
Jiana tertegun memandang pria itu. "Daniel?"
Daniel?
"Kak Daniel,aku ingin bertemu dengan Kak Henry. Dia ada disini kan."tanya Vee.
Daniel menganggukkan kepalanya. "Ya,dia ada disini."jawabnya lalu beralih menatap Lisa. "Tapi dia siapa? Kekasihmu?"tanyanya.
Spontan saja Lisa menggeleng. "Bukan,aku sahabatnya. Namaku Lisa."ucapnya.
Jiana tersenyum tipis dan mendekati Daniel. "Dia sudah besar ternyata,aku senang bisa melihatnya lagi tapi kenapa dia masih disini?"tanyanya dengan raut wajah sedih.
"Dia ada di dalam,masuklah."
Mereka semua melangkah masuk ke dalam panti,menurut perkataan Daniel ada sepuluh anak-anak di panti asuhan ini. Mereka semua yatim piatu dengan berbagai alasan,ada yang memang sudah tidak memiliki orangtua,ada yang memang sengaja di tinggalkan oleh orangtuanya dan ada juga anak hasil hubungan terlarang tapi di panti asuhan ini semua anak itu sama,mereka berhak mendapatkan hak yang sama. Tadinya ada dua belas anak disini tapi dua anak yang lain sudah di adopsi dan Daniel adalah salah satu penghuni tetap di panti asuhan ini,pria berusia dua puluh tujuh tahun itu menetap karena ingin membantu Ibu kepala panti mengurus anak-anak.
Daniel juga pernah hampir di adopsi oleh oranglain namun anak itu menolaknya berulang kali hingga akhirnya Ibu kepala panti memutuskan dialah yang mengadopsi Daniel.
Langkah Lisa terhenti saat tidak sengaja matanya melihat mading di dinding,gadis itu memutar tubuhnya dan melihat beberapa foto anak panti asuhan dari yang kecil dan besar bahkan ada yang dulunya anak panti tapi sekarang sudah di adopsi.
Matanya terhenti pada foto seorang gadis yang tengah memainkan piano,Lisa menatap foto itu cukup lama kemudian menoleh menatap Jiana yang kebetulan juga menatap foto itu.