"Jangan sakiti aku, aku sudah tersakiti oleh orang-orang yang aku sayangi."
-Alora
•••
"Tante, di rumah kok banyak orang? di depan kok ada bendera kuning?" tanya anak kecil berusia 7 tahun yang tak lain adalah Lora, ia baru saja pulang sekolah.
"Ayah kamu meninggal." ucap Bia, Tante Lora. dengan menahan air mata.
Lora mengerutkan keningnya bingung, "Meninggal?" tanya Lora.
"Semua makhluk yang di ciptakan di muka bumi ini akan kembali kepada sang pencipta-nya, Allah lebih sayang sama Ayah. Jadi, Ayah berpulang terlebih dulu dari kita semua," tutur Tante Bia.
"Lora gak bisa ketemu Ayah lagi ya?" tanya-nya dengan lirih.
"Gak bisa, sayang."
"Pesan Ayah, kelak besar nanti kamu harus menjadi anak yang baik ya." lanjut Tante Bia mengelus pipi gembul Lora.
Lora mengangguk, "Iya Tan."
•••
"Kalo Ayah gak jemput kamu! ini semua gak bakal terjadi!"
Lora terkejut, kenapa Ibunya itu memarahinya?
"K-kenapa Bu?"
Ibu Lora memolototi Lora dengan tajam. "Kamu masih tanya kenapa? gara-gara kamu AYAH MENINGGAL!" saat Ibu akan menampar Lora tiba-tiba ada Tante Bia yang melarangnya.
"SHEVA!!INGAT DIA ANAK KAMU!!" teriak Tante Bia sambil berlari ke arah Ibu dan anak.
Dengan cepat Bia menjauhkan Lora dari Sheva, Ibu Lora.
"Dia gak salah Va! dia masih kecil!" bentak Bia kepada Sheva.
Lora hanya menangis menatap keduanya.
•••
"Tante, Ibu kok tadi marah sama Lora?"
"Ibu lagi gak baik-baik aja, kamu jangan takut."
•••
"Sakit Bu...Jangan pukul Lora..."
"Kenapa kamu jadi pencuri?!"
"Nggak...Lora cuman ambil uang Ibu buat beli obat, L-lora sakit Ibu gak peduli sama lora..."
"Itu namanya mencuri!!kalo mau uang ngomong dulu!saya gak pernah ngajarin kamu kaya gitu!"
"B-beberapa kali Lora ngomong sama Ibu, tapi Ibu malah marahin Lora dan malah lanjut telponan sama orang lain."
"AGRHHHH!!"
•••
"Lora kangen pelukan Ibu...Lora kangen di masakin Ibu, Lora kangen Ibu yang dulu.'"
•••
"Bu?...Ibu mau nikah lagi?"
"Ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALORA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Aku sedang menutup diri hingga lupa jati diri mana yang sedang ku perankan"