"Jadilah seperti uang, walaupun hanya kertas tetapi berharga"
-Alora
•••
"Gimana?" tanya Fira menatap Lora dengan tatapan permohonan.
"L-lora gak gila, Fira."
Awalnya Fira hanya berbincang biasa tetapi setelah itu Fira membahas tentang Lora yang akan di bawa ke psikolog.
Fira menggeleng kuat, "Iya, aku tau. Kita kan cuman mau ngecek kamu aja?"
"Lora takut" ucapnya bergetar.
"Gak ada yang perlu di takutin, kamu anak baik, kamu kuat, mau ya?aku temenin."
Lora mengangguk walaupun ia ragu.
•••
"Setelah satu jam kurang saya dengan Lora, sepertinya Lora memiliki penyakit self harm."
Fira sakit melihat sahabatnya yang sudah semakin jauh dari 'sebelumnya', Fira terkejut bukan main. Untung saja Lora ada di dalam.
"Self harm?" bisik Fira.
Psikolog itu mengangguk, "Iya, Self harm. tindakan yang di lakukan oleh seseorang untuk menyakiti atau melukai dirinya sendiri."
"Perilaku ini termasuk ke dalam penyakit kejiwaan, untung saja kamu dengan cepat memeriksanya kesini. Jika tidak cepat ditangani akan memperparah keadaan." lanjutnya.
Fira termenung, sesekali ia melirik ke dalam ruangan yang terlihat ada Lora yang sedang duduk.
"Cara mengatasinya bagaimana?" tanya Fira sopan.
"Sederhana saja. Mengalihkan dia ke hal-hal positif."
Lagi-lagi Fira terdiam, dalam hatinya ia berucap, "Hal-hal positif apa? semuanya negatif bagi Lora"
"Gak semudah itu." ucap Fira.
"Saya mengerti."
•••
Satu bulan berlalu, keadaan Lora tidak kunjung membaik, tetapi sesekali ia bisa menahan ini semua.
Selama satu bulan itu kesehariannya di temani dengan luka, tidak ada kata bahagia.
Melihat sang kekasih Saka yang semakin dekat dengan Mia, Sheva yang semakin membencinya karena fitnah yang Mia buat.
Pada salah satu hari yang sudah Lora lewati, ia hampir pernah menghilangkan nyawanya sendiri. Untung saja di waktu yang tepat Fira datang, jika tidak? apa sekarang gadis duka itu masih hidup? ntahlah.
•••
"Akhir-akhir ini lo sering kerumah sakit" celetuk Saka ketika mereka sedang berada di luar rumah.
"Sakit apa lo?" lanjut Saka.
Lora menggeleng, "Nggak kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALORA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Aku sedang menutup diri hingga lupa jati diri mana yang sedang ku perankan"