"Percaya atau tidak penulis lebih banyak menuliskan pengalamannya dari pada ilusinya"
-Alora
•••
Satu bulan telah berlalu, dan satu minggu lagi Renan lulus.
Lora dan Renan kini sedang berada di tempat makan, bukan tempat yang mewah, melainkan warung yang tak jauh dari jalan. Hari ini Lora libur kerja, dan Renan libur sekolah."Gimana rasanya?" tanya Renan tiba-tiba.
"Nasi gorengnya? enak kok" jawab Lora.
Renan menggeleng, "Bukan, rasanya nangis sambil makan."
Lora tersenyum tipis, "Enak, makan sambil nangis rasa nasinya makin gurih"
"Lo boleh nangis sepuasnya, asal jangan nyerah buat hidup" ucap Renan menatap Lora.
"Kenapa nangis?" lanjutnya.
Lora menggeleng, Renan yang melihat itu kembali berucap, "Lo gak bisa bohong, Ra. Kenapa nangis tiba-tiba?" tanya Renan.
"Makan ini, Lora jadi sedih" ucap Lora sambil mengaduk-aduk nasi goreng yang ada di piringnya.
"Sedih kapan terakhir kali Ibu masakin Lora, "
"Sebelum Ayah tinggalin Lora, kita sering makan bareng. Ibu selalu masakin nasi goreng kesukaan Lora, apalagi nasi goreng itu di tambahin goreng bawang.. Kayak gini." ucap Lora lirih.
"Yaudah ayo cari makan yang lain" ajak Renan.
"Ngga. Lora mau habisin makanan ini, itung-itung ngurangin rindu Lora sama masakan Ibu dulu" ucap Lora sambil terus tersenyum.
"Makan yang banyak. Kalo makan lo abis, lo bisa minta satu permintaan dari gua."
"S-hrious?!"
"Telen dulu"
"Serius?!"
Renan menjawab dengan deheman.
"Lora mau jalan-jalan"
"Ke pantai!!" seru Lora.
"Apapun dan kemanapun itu yang penting bikin lo seneng, Ra." ucap Renan dalam hati.
"Ayo."
•••
"Renan" panggil Lora saat mereka sedang duduk di tepi pantai, sama seperti bulan lalu.
"Apa?"
"Kamu nyesel gak ketemu Lora?" tanya Lora tiba-tiba.
Renan menggeleng, "Ngga, Ra. Malahan sebaliknya, datengnya lo kehidup gua, gua jadi ngerti kalo hidup gak selalu tentang bahagia. Gua jadi makin bersyukur sama apa yang telah Tuhan kasih"
Lora mengangguk dan tersenyum manis, "Kalo kamu cape, ngomong sama Lora" ucap Lora
"Iya, gua cape"
"Cape liat lo manis mulu" lanjut Renan.
Lora menggeplak bahu Renan.
"Dih, salting lo lucu amat" ucap Renan sambil tertawa menyipitkan matanya.
"Siapa yang salting? Lora gak ngerasa tuh" balas Lora mengalihkan pandangannya ke arah lain.
"Lo mau tau siapa manusia dengan senyuman yang paling manis yang di milikinya?" tanya Renan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALORA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction"Aku sedang menutup diri hingga lupa jati diri mana yang sedang ku perankan"