"Akhir kata, Terima kasih cukup sekian" Taeyong menutup rapat Divisi Peralatan hari ini
Divisi yang berisikan seluruh anggota pria ini merapihkan kursi-kursi yang mereka pakai untuk rapat sore kali ini.Acara Gebyar Ekonomi akan berlangsung sekitar 2 minggu lagi, kini waktunya Divisi peralatan bekerja, seluruh Divisi lainnya sama demikian.
Mereka hampir disibukan dengan tanggungjawabnya guna mememriahkan acara tahunan ini. Segenap tenaga, waktu, bahkan dana menyita para mahasiswa yang berkontribusi di acara ini.
Hari mulai gelap, karena rapat dimulai pukul 18.00 sampai 21.00 disekeliling kampus sudah sepi dan gelap, hanya beberapa lampu Lorong yang menyala.
Parkiran motor sama demikian, hanya terisi beberapa motor saja.
"Gak balik Ren?" Tanya Jhonny orang terakhir yang keluar dari ruangan rapat
Renjun yang masih duduk di kursi Panjang sampir parkiran motor itu menggelengkan kepalanya"Nunggu Bokap, Bang" Jawabnya
Jhonny mengangguk sebagai jawabannya,"Yaudah gue balik duluan, gakapa sendiri?"Tanya Jhonny memastikan. Renjun tertawa dan menggaguk
"Gak apa Bang, gue bukan anak kecil. Udah sono balik" Usir Renjun sedikit mendorong tubuh Jhonny yang berdiri disampingnya.
Jhonny melihat sekeliling parkiran, "Itu kayanya mobil si Jaehyun deh. Lu nunggu disana aja biar Bokap lu gak usah masuk ke parkiran sini" tunjuk Jhonny kearah diluar area parkiran, disana memang ada satu mobil crossover hitam yang terparkir tepat disamping post satpam atau tempat dimana satpam-satpam kampus jaga malam berkumpul
Renjun mengangguk.Setelah Jhonny pergi, Renjun tidak beranjak sedikitpun dari tempat duduknya. Memikirkan siapa pemilik mobil itu membuatnya ogah mendekati tempat itu, lagipula post satpam terlihat sepi, jadi lebih baik dirinya menunggu Baba nya disini saja.
Waktu terus berputar hingga tidak terasa Renjun sudah menghabiskan 20 menit menunggu jemputan Baba nya.
Renjun bukan anak pemberani, dia juga penakut apalagi seorang diri di tempat yang sepi gelap dengan banyaknya cerita-cerita bualan horror yang ditelan mentah-mentah siang hari dan terbayang di malam hari seperti ini.
Terdengar rame dengan suara gemuruh orang yang berjalan di Lorong. Perasaan Renjun sudah tidak nyaman dirinya belum siapa kalau kalau sosok itu menghampirinya
"Renjun, ngapain disini. Belum balik?" Haechan
Renjun menghela nafas lega, ternyata itu temannya dan seniornya Doyong yang membuat suara kegaduhan di Lorong
"Iya, baru kelar rapat" Jawabnya, sedikit mengusap lelehan keringat
"Mau bareng?" usul Haechan
Renjun menggeleng, "Gua nunggu Bokap. Duluan aja" UjarnyaJaehyun bersama dengan Wendy dan Jisung pun menghampiri mereka, lebih tepatnya hanya melewati seja
"Yaudah kita duluan yah Jun, lu hati-hati penunggu disini jail" ujar Doyong diakhiri tawanya yang menjengkelkena, Renjun mendelik bodoamat tak percaya.
Sejujurnya, tubuhnya kembali berkeringan katika kendaraan-kendaraan itu keluar dari area parkir begitupulan mobil Jaehyun.
"Ini Baba gak lupa kan anaknya masih di kampus?" Tanya pada diri sendiri dengan jari yang terus mengotak atik ponsel, Kembali mengirim pesan yang seluruh pesannya tidak di jawab oleh Baba
30 Menit berlalu, Renjun masih menunggu, perasaanya sudah tak karuan rasanya ingin menangis saja kala mendapatkan pesan balasan dari Baba
'Astaga Nak, masih di Kampus? Ini Baba ketiduran gak buka hp. Tunggu Baba meluncur sekarang'
KAMU SEDANG MEMBACA
We Never End - JAEREN
Teen FictionSemua orang tidak mengetahui bahwa Jaehyun dan Renjun merupakan teman semasal kecilnya, hingga keduanya berakhir berpisah. Dipertemukan kembali dengan pembawaan berbeda, meskipun seperti kucing garong keduanya masih menyimpan perasaan satu sama lain