As someone who fell off to care

373 25 3
                                    

Genap keempat harinya Renjun di rumah sakit, tidak banyak aktivitas yang dijalani seperti biasa hanya dihabiskan dengan berbaring, pengecekan lukanya, meminum obat, dan sesekali mengobrol dengan Mama nya.

Atau sesekali temannya berkunjung untuk menjenguk.

Renjun sangat muak dalam keadaan seperti ini, rasanya ingin pulang menonton serial Anime yang belum selesai.

“Semalem Jaehyun kesini, kamu nya udah tidur” Ucap Mama

“Dia kesini sama perempuan loh, tapi gak lama langsung pulang lagi” lanjut Mama

Mata Renjun bergilir kearah Mama, wajahnya segera dia lempar kearah lain seperti tidak ingin mendengarkan pembahasan pagi ini.

“Menurut Mama dia yang paling sering kesini, hampir setiap hari. Tapi yah begitu kalau dia datang kamu udah tidur, sayang banget.” Seru Mama, sambil menyuapi sarapan untuk Renjun.

“Orang gila mana yang nengokin orang sakit malem malem…”

“Husttt, gak boleh gitu. Jaehyun udah baik loh mau nengokin kamu kesini” Potong Mama pada ucapan Renjun

Renjun mendengus sesal pada teman masa kecilnya itu.
“Kalau dia dateng lagi, Mama tolak aja yah. Lagipula aku kan udah tidur” Permintaan Renjun

“Mama tolak?...”

Renjun mengangguk “Heeh….”

“Nggak ah, dia dateng kesini kan baik baik” lanjut Mama

Renjun mendengus dingin kemudian dia diam…


Haechan dan Jeno beserta Yangyang masih berada di kelas, perkuliahan hari ini cukup lama dan kelas ini full.

Berbeda dengan Jaemin yang ternyata hanya ada kelas sedari siang tadi.

Jaemin memutuskan untuk menjenguk Renjun, bagaimanapun dia adalah teman pertamanya di kampus ini. Setelah mengirimkan pesan singkat pada Renjun, pemuda tampan ini bergegas pergi ke Rumah Sakit

Tepat di hadapannya pemuda sepantaran yang tengah duduk diatas bad hospital dengan tangan dan kaki yang masih terbungkus perban dan plester.

“Tumben baru kesini?” Goda Renjun saat pertama kali memunculkan wajah Jaemin di depan pintu

Jaemin tertawa garing, dia berjalan menghampiri Renjun. “Gimana kabar lu, baik?” Tanya Jaemin dengan gerakan membuka jaket tebalnya

Renjun mengangguk, “lumayan parah, tapi untungnya nyawa gue masih terselamatkan.” Jawab Renjun

Jaemin tersenyum kembali. “Sorry yah Jun gue baru bisa kesini, beberapa hari ini lumayan sibuk” Ujarnya kembali, Renjun kembali mengangguk memaklumi salah satu temannya ini.

Kedua pemuda ini cukup asik dengan berbincang, hingga tidak sadar seseorang telah masuk kedalam ruangan inap Renjun.

“Chenle… kenapa disitu?” Renjun yang pertama sadar akan kekasihnya yang datang tiba-tiba

Chenle hanya tersenyum canggung, dia menyimpan buah buahan yang meja. “Mama tadi titip buat kasih makan buah-buahan, jadi sekalian gue beli” Ucap Chenle.

Thanks, nanti gue makan” Jawab Renjun.

Chenle sibuk mengupas buah buahan di kursi sedangkan Renjun dan Jaemin kembali bercengkrama asik.

Chenle memberikan buah yang dikupas tadi kepada Renjun, “Iya nanti gue makan” Sela Renjun tidak nyaman sebab Chenle dengan senonoh nya menyuapi buah besar pada mulut kecilnya.

“Makan sekarang.” Titah Chenle

“Iya tapi nanti, gue masih ngobrol sama Jaemin” Telak Renjun sedikit kesal

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

We Never End - JAEREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang