Tidak Untuk Usaha

378 41 3
                                    

Setiap hari, seperti biasa Chenle akan ikut pulang bersama Renjun. Hal tersebut tidak membuat Renjun tidak masalah. Sampai di satu hari, Chenle dan Renjun tengah singgah di salah satu halte karena hujan saat pulang dari rapat panita.

Renjun dan chenle duduk di salah satu kursi di sana, ada beberapa orang yang ikut duduk menunggu hujan reda.

   “Ren,”
   “Hmm.” Balas Renjun dengan deheman
Chenle menatap Renjun serius, “Gua suka sama lu.” Ucapnya, Renjun sontak terkejut atas perkataan salah satu temannya ini

   “Gua serius.” Ucapnya lagi
Renjun membuat jarak atar keduanya, dia tidak pernah menyangka akan hal ini. Apakah selama ini chenle telah menaruh perasaan padanya?

   “Tapi…” –

Acara Gebyar Ekonomi akan diselenggarakan beberapa hari lagi, Kun sebagai ketua pelaksana kembali merapatkan seluruh panitia. Tepat di hari ini kepastiaan dari kerja Divisi Acara masih di pertanyakan, sebab belum ada kemajuan dari para judge yang di undang untuk memeriahkan, beruntungnya para sponsorshif telah mendatangani persetujuan bekerja sama.

   “Si Jaehyun kemana sih?” Gerutu Doyong
Para anggota lain hanya diam dan berusaha menghubungi Jaehyun. Seluruh panitia menjadi bingung hilangnya Jaehyun dan tidak ada yang mengetahui keberadaanya.

Bahkan seluruh anggota Divis Acara mulai saling menyalahkan satu sama lain, pertikaian ini bahkan tidak terelakan, Divisi lain pun ikut serta menyalahkan BPH karena dianggap tidak serius dalam acara ini.

   “Dia gak ada hubungi lu?” Tanya Winwin pada Wendy. Wendy menggelengkan kepala, dia dan Jaehyung memang di tugaskan untuk mencari judges acara, namun sampai titik ini belum ada informasi masuk dari para management judgest yang akan diundang.

   “Silahkan Divis Acara presentasikan hasilnya, gue gak mau satu point tertinggal” Ucap Kun akhirnya.

   “Presentasikan gimana, ketuanya aja ngilang gini” Ucap Irene

   “Bang…” Jisung menyenggol lengan Doyong
Doyong memijat tengkuknya yang tiba-tiba menjadi pegal. Pusing menyerang kepalanya, puncak acara semakin mendekati hari H, tetapi Divisi nya belum menunjukan hilal, bertambah dengan ketidak hadirannya si ketua Divisi yang memegang kunci Divisi acara.

   “Gak ada yang maju?” Sentak Kun dengan nada sedikit keras

Seluruh anggota panitia seketika menjadi diam, seluruh pandangan tertuju pada 5 orang yang duduk di area kanan yaitu Divisi Acara. Tidak ada yang berani bicara sekata pun dari panitia yang berkumpul di sana.

   “Yaudah, gua ambil alih sekarang.” Kun berdiri dari duduknya mengambil mic yang tergeletak di atas meja

Tok tok tok

   “Sorry, masih giliran Divisi Acara kan?” -,

   “Bang Jae…” -,
     “Jaehyun, kemana aja lu?” -,
     “Astaga Jae, lu bikin jantungan aja deh” ….

Akhirnya anggota Divisi acara menarik nafas lega, setidaknya Jaehyun orang yang ditunggu- tungg hadir juga di rapat kali ini.

Seluruh mata tertuju pada Jaehyun yang dianggap sedikit berbeda.

Kun menggangguk, memberikan mic yang di genggamnya pada Jaehyun yang baru datang.

   “Ok, sebelumnya gue mau minta maaf atas keterlambatan rapat kali ini. Gua mau menyampaikan beberapa hasil kerja yang menjadi tanggung jawab Divisi Acara.” Jaehyun membuka proposal yang dia pegang sedari awal masuk

   “Ok 5 dari Judges yang bakal isi acara puncak seluruhnya, sudah menandatangani mereka bisa datang di malam puncak” Katanya membacakan isi proposal yang ada di tangannya, “Tanpa terkecuali, dengan 1 Group Band legend yang bakal kita hadirkan juga di acara puncak,” Lanjutnya

We Never End - JAEREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang