Sakit

501 27 0
                                    

Yahaloooo reader-tachi, eda kali ini datang dengan ide gelap seperti biasa #plakkk

Reader-tachi be like : sesat kok ngajak-ngajak pula

Gpp lah :v
Gassdd kita skuy. Sesat bareng

.......

Awan mendung menggantung didepan gedung pencakar langit itu. Ruangan lantai 13 berkaca lebar membuat pemandangan diluar terlihat jelas. Seakan ada mata dari gedung sebelah memandangi dirinya, menatapnya tajam seolah ingin memakan dirinya hidup-hidup.

Hawa panas mengelilingi dirinya, rasa sakit seolah terbakar mulai merangkak di tangannya, nafas terasa pendek, pemandangan sosok tegap yg lama kelamaan memfokus. wait siapa dia? Gumamnya dalam hati. Perasaan sosok disebrang itu seakan mendekat ke dirinya, membuatnya ingin kabur dari ruangannya sendiri.

Mulai terhuyung dan memundurkan badan tegap miliknya, tangannya mencengkram vest suit abu-abu yg ia kenakan. Kepalanya seakan menggeleng, ingin menarik dirinya dari dunia nyata. Aroma woody menguar dan memenuhi ruangan 5x5 m tsb.

Puk!

"Sir? " Ucap cwo bersurai putih itu menepuk pundak kiri sosok itu, dengan sekuat tenaga ia tidak menghirup aroma woody. Wajah putih miliknya terbingkai rapi dengan kacamata bening bertengger di hidung mancung, mulai sedikit terasa panas pipi itu.

Kembali dengan perasaan sadarnya, awan terlihat putih indah di hadapannya. Cahaya memasuki ruangan merendahkan suhu ruangan ber-AC.

"Ruangan?"

"Teak room, 2.30 pm"

Jelas cwo yg tadi menyadarkan dirinya. Mereka berdua bergegas setelah melihat jam bundar menunjukan 2.15 pm.

.....

"Jadi? "

Satu kalimat itu mengheningkan suasana meeting.

"Customer ARH kali ini masuk order bersamaan dengan HKR dan BNR"

"Dan abu Dhabi? " Jawab sosok itu menangkupkan kedua tangannya gestur ingin segera menyudahi pembicaraan mereka

"Ya, prioritas project kirim week 36"

Helaan nafas memenuhi ruangan. Meeting kali ini membahas terkait project yg diterima dari para customer.

"Kerjakan sesuai PO masuk, first in first out. BNR, HKR, ARH jalur reguler. Abu Dhabi jalur workshop selesaikan dengan pembahanan dipercepat. Done" Jelas asistennya

"Great. Lanjutkan" Jawab cwo berambut silver itu merasa puas.

Meeting berakhir dengan semua departemen mulai menerapkan strategi.

Makhluk bersurai silver dan memiliki luka di rahang kirinya itu kembali larut dalam pemikirannya sendiri.

"Sir? " Tegur asisten miliknya menyadarkan diri yg hanyut dalam perasaan emosi tak tentu.

"Ya" Sahutnya dan pergi bersama sang asisten ke lokasi yg ditentukan

......

"Sakit? " Jawab pria ini selang beberapa saat menegapkan badannya dari kursi pasien dan hanya dijawab anggukan oleh sang doktor berusaha menetralisir perasaan terintimidasi oleh alpha dominan keluarga paxley ini.

"Bisa disembuhkan? "

"Itu cukup rumit. Bergantung dengan pak Aamon" Jawaban itu cukup melegakan dirinya.

"Alright" Jawabnya bergegas berdiri, merapikan suit miliknya.

"Tolong siapkan sesuai instruksi" Ucap aamon berhenti sesaat dan memberikan perintah ke asistennya. Membuat sang doktor kebingungan.

.......

Suasana ruangan terlihat estetik dengan furniture mahal berpadu dengan warna dinding bercat abu-abu gelap, berpendar cahaya orange dari lampu ruangan memperjelas serat kayu pada setiap furniture. Dimulai dari kursi, meja, rack buku, bahkan storage terlihat sangat elegant tanpa memunculkan kesan kuno.

"aku tidak ingin ada orang didalam perusahaan ini mengetahui keadaan ku" Ucap aamon menyodorkan surat perjanjian

"Ha? " Hanya ekspresi orang kebingungan

"Akan saya jelaskan"

"Please do"  Ucap aamon kepada asistennya dan melangkah keluar ruangan seraya memijit keningnya

Jadi sakit apa yg menyebabkan aamon harus merahasiakannya?

To be continue ~

Lanjutannya eda lagi mikir ygy :v
Ada konsepnya sih tapi tapi..... Yoo pokoknya lanjut next chapter ~

 Yoo pokoknya lanjut next chapter ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untouchable [END] - {Mlbb Fanfic} ~ AamonxnatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang