Untouchable [END] - {Mlbb Fanfic} ~ Aamonxnatan

evaluasi

Mari skuyy aja lah. No babibu :v

......

"aku tidak ingin ada orang didalam perusahaan ini mengetahui keadaan ku" Ucap aamon menyodorkan surat perjanjian

"Ha? " Hanya ekspresi orang kebingungan

"Akan saya jelaskan"

"Please do"  Ucap aamon kepada asistennya dan melangkah keluar ruangan seraya memijit keningnya

Jadi sakit apa yg menyebabkan aamon harus merahasiakannya?

......

Cwo bersurai putih dengan bentuk melawan gravitasi bumi mulai menyiapkan data yg diminta oleh sang dokter. Informasi pun ia kirimkan tengah malam melalui laptop pribadinya. Krn laptop dari perusahaan dipasangi IP yg memungkinkan dia WFH dan ada kemungkinan kebocoran data.

Sampai sedetail itu ia memikirkan kerahasiaan data milik sosok di hadapanya yg sedang tertidur di sofa.

"Sir aamon, jadwal anda sudah selesai hari ini" Ucapnya seraya membangunkan sosok itu.

Brakk!! Crakk !!

Suara beruntun terjadi akibat vas bunga yg dilemparkan oleh sosok ini. Dengan memegangi kepalanya ia berusaha menahan amarahnya yg memuncak. Giginya bergemetak beradu satu sama lain, terlihat seperti sosok yg sedang kesurupan.
Aroma woody mulai memenuhi ruangan milik aamon.

Asisten miliknya sudah tau bahwa itu akan terjadi, ia tidak berusaha mendekat. Akan lebih buruk jika ia mendekat, seperti saat awal ia bekerja disini.

Cwo itu hanya berdiri bersandar menunggu sosok itu kembali tenang, makhluk di atas sofa itu bergumam tidak jelas. Badannya seakan mengigil krn kedinginan, sedetik kemudian ia menutupi kedua telinganya seperti anak kecil yg ketakutan akan petir.

30 mnt berlalu, kondisinya mulai membaik. Nafasnya teratur, dia merapikan suit miliknya. Dan berjalan ke arah asistennya.

Mereka keluar ruangan seakan tidak terjadi apa-apa.

.......

"Haaahhhh... " Desah cwo itu merebahkan badannya ke kasur. Menutupi matanya dengan tangan kanan, merasakan beban berat dipikul bertambah.

Ntah kenapa emosi atasannya semakin tidak terkendali, dan itu sering terjadi saat hanya mereka berdua. Tangan kanannya menyentuh sisi bagian dada terasa sesak, barulah ia menyadari ada obat dan resep yg harusnya ia berikan ke atasannya.

Oh shit! Gumamnya bergegas menyambar outer dan tancap gassd.

Ceroboh! Kenapa lupa?! Umpat nya dalam hati sepanjang perjalanan

kenapa obat ini sangat penting utk aamon?

To be continue ~

Lanjut lahh ke next chapter muehehehe
Demi ayang aku datang :v
Gtu lah prinsipnya