realita

143 20 0
                                    

Sadar gk guys. Setelah sekian chapter baru tak sebutin nama Natan ? :v


.........

Cwo berusia 26 tahun itu menepis tangan aamon kasar dan kabur ke kamar mandi. Sedetik kemudian ia memuntahkan makanan manis yg baru selesai ia makan. Ntah sudah berapa kali ia muntah hari ini, badannya terasa lemas. Pandangannya terasa kabur dan menjadi gelap.

..........

Samar ia membuka matanya, sosok yg sangat ia kenal duduk bersedekap disamping ranjang yg ia tiduri.

"Aghh" Pekiknya saat infus yg tertancap di lengannya tertarik krn Natan bergerak dengan tiba-tiba.

"Skizofrenia" Ucap aamon

Nafas Natan seketika terhenti mendengar aamon mengucapkan jenis sakit yg diderita olehnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nafas Natan seketika terhenti mendengar aamon mengucapkan jenis sakit yg diderita olehnya.

Natan kembali menatap langit-langit kamar rumah sakit. Berusaha berpura-pura tidak mendengar ucapan aamon.

"Trimestri kedua" Ucap aamon lagi

Kali ini Natan semakin terbelalak mendengar suara aamon bergetar.

"Kenapa kau merahasiakannya" Suara aamon serak, seakan menahan amarahnya.

Saat pengecekan Natan, ia mengetahui semuanya. Tentang penyakitnya, tentang Natan yg sedang mengandung anaknya sudah 14 minggu.

Di trimestri kedua ini badan yg mengandung anak mulai terasa mudah lelah dan pegal, apabila ia muntah terlalu sering. Maka tidak mungkin ia tidak kekurangan cairan, apalagi dengan keadaannya ia harus tetap mengurus sang bapak dari bayinya yg sakit skizofrenia. Yg tentunya perlu penanganan ekstra.

Air mata menggenang dimata biru miliknya, ia tutupi dengan kedua tangannya gemetar. Badannya terasa bergetar, sakit di dadanya rasanya memuncak. Tangisan pecah tepat di ranjang rumah sakit itu.

Aamon berusaha mendekap Natan, seketika cwo berambut putih itu mendorong aamon.

"Gakk... " Ucap natan seraya mendekap erat badannya dan menggelengkan Kepalanya dengan cepat

Helaan nafas muncul dari bibir aamon. Ia mengangkat tangannya dan mundur kembali ke tempat duduknya. Ia berusaha menenangkan natan tetapi berefek sebaliknya.

Disini aamon mendapatkan informasi bahwa Natan diam-diam melakukan konsultasi dengan dokter yg menangani skizofrenia miliknya, tentang homophobic.

Apa yg akan dilakukan aamon?

To be continue ~

Yaa gtu gtu 

#plakkk gajelas bet dah :v

Untouchable [END] - {Mlbb Fanfic} ~ AamonxnatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang