Part 01

3.7K 461 126
                                    

^_^  Happy Reading  ^_^

.

.

.

"Appa!" teriak Baekhyun tak terkontrol. Raut wajahnya marah dan kesal.

Lalu dengan langkah cepat, dia meninggalkan ruang belakang mansion orang tuanya. Naik ke lantai dua mansion itu dan membanting pintu kamarnya hingga tertutup.

Sementara itu, ayah dan ibunya saling pandang. Sang ayah memijat pelipisnya dan membuang nafas kasar.

"Aku yang akan bicara dengannya!" wanita berambut sebahu itu menenangkan suaminya.

"Aku hanya ingin dia bahagia. Apa itu salah?" tanya ayah Baekhyun.

"Euhm. Aku tahu. Tidak salah, hanya mungkin caramu menyampaikannya kurang tepat. Mandilah! Jangan terlalu banyak pikiran. Aku akan bicara dengan Baekhyunie!" Perempuan itu berlalu dari ruang belakang.

Dia menyusul sang putri sulung ke kamarnya.

"Baekhyunie!" panggilnya dari luar. Tidak ada sahutan dari kamar anaknya. Perempuan itu sekali lagi mengetuk pintu kamar anak perempuannya itu.

"Eomma masuk!" si ibu membuka perlahan kamar Baekhyun.

Di dalam kamar itu, Baekhyun sedang memasukkan beberapa pakaiannya ke dalam tas besar.

"Mau kemana?" tanya lembut sang ibu.

"Pergi! Pendapatku tidak dihargai di sini. Jadi untuk apa aku tetap berada di rumah ini."

"Pendapat yang mana yang tidak kami hargai?"

Baekhyun menatap ibunya, lalu mendengus kesal.

"Eomma! Aku masih dua puluh lima tahun. Aku masih asik dengan karirku, aku masih ingin menikmati masa mudaku, kenapa tiba-tiba kalian menyuruhku menikah?"

"Karena kami khawatir denganmu."

"Harus dengan menikah untuk menghapus kekhawatiran kalian itu? Kalau memang harus menikah, ya biarkan aku menikah dengan laki-laki yang sekarang ini menjadi kekasihku. Kenapa appa tampak tidak suka dengan Jang Ha Jun? Apa dia pernah melakukan kesalahan pada kalian?"

"Apa dia memiliki niat untuk menikahimu? Rencana untuk menikah paling tidak, dia punya?"

Baekhyun menghentikan kegiatannya. Dia menatap ibunya sekali lagi.

"Pernah terbesit dalam pikiranmu atau kalian pernah membahas hal ini sebelumnya?"

Baekhyun masih diam. Dalam hati dia lirih menjawab tidak. Namun untuk diucapkan terasa sangat berat.

"Bukankah wajar kalau kami belum berpikir untuk menikah? Lagi pula, di negara kita ini, rata-rata usia calon pengantin itu di atas tiga puluh tahun." suara Baekhyun melunak.

"Baek-ah! Kau anak sulung di keluarga kita. Adikmu dua laki-laki dan masih sekolah. Kita tinggal di Jeju dan kau sendirian di Seoul. Kami hanya khawatir dengan kehidupanmu disana."

"Eomma! Percayalah padaku, aku bisa menjaga diriku dengan baik. Aku punya banyak teman yang semuanya baik-baik padaku."

Sang ibu menatap lembut putrinya.

"Tidak mungkin aku akan menikah dengan orang yang sama sekali tidak aku kenal 'kan? Mana mungkin aku akan menghabiskan hidupku dengan pria yang baru saja aku temui? Seumur hidup itu lama eomma!" Baekhyun mulai merajuk.

"Kau ingat pernah ada beberapa mahasiswa yang magang di klinik kakekmu, saat kita masih tinggal di Buncheon? Mahasiswa kedokteran dari Seoul." ujar sang ibu setelah menarik nafas perlahan.

Fallin love after marriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang