1

3.3K 163 17
                                    

"Abang, kenalin adek sama temen abang dong" Ucap Harsa begitu duduk disebelah Dery

Dery yang sedang asik push rank langsung memutarkan bola matanya malas mendengar ucapan adiknya

"Siapa? Si kingkong?" Tanya lelaki itu

"Ih bukan abang! Yang satunya lagi"

"Atuy? Jangan sama dia, atuy demen banget bdsm ceweknya. Mau kamu di bikin enggak bisa jalan sama dia?"

"Ih, abang!!" Pekik gadis itu lagi.

"Ya siapa dong kalau gitu. Temen abang itu-itu doang. Lukas, Atuy, Bang John, sama si Jae--"

Ucapan Dery terhenti, menatap sang adik dengan penuh selidik. Lalu menganga saat tahu Harsa mengangguk antusias dengan wajah yang begitu berbinar.

"Jangan bilang lo suka sama si Jaeprot?" Tanya Dery memastikan

Harsa mengangguk ribut.

"Iy--"

"Enggak! Abang enggak setuju kalau kamu sama dia!"

Harsa langsung merengut, baru saja dia akan menjawab namun titah sang kakak membuat dirinya lemas seketika.

"Abaaangggg. Ayo dong, pliss bantuin adek deket sama Kak Jae" Rengek gadis itu.

"Enggak! Sekali abang bilang enggak ya enggak!" Titah Dery

Gila saja mendekatkan Harsa dengan Jaendra. Dery lebih memilih Harsa bersama si sinting Yuta saja dari pada dengan Jaendra.

Jaendra adalah salah satu manusia yang gila dalam artian gila yang sesungguhnya

Lelaki itu bahkan bergidik ngeri membayangkan adiknya bersama Jaendra.

"Akhhh! Sakit bangsat!" Pekik Dery, begitu Harsa dengan kesal menggigit lengannya.

"Biarin! Siapa suruh abang pelit. Asa aduin Bunda! Asa bakal telfon bunda!!"

Dery melototkan kedua matanya. "Heh, apa-apan lo. Lo yang gigit gue kok lo mau ngaduin gue ke bunda sih. Hehh bocil! Sini lo!" Teriak Dery begitu melihat Harsa meledeknya dan berlalu begitu saja.

Dery masih kesakitan, mengusap lengannya akibat perbuatan adik setannya itu.

Demi apapaun, kelakuan adiknya itu seperti bocah SD saja kalau di fikir-fikir.

Masih begitu, belaga ingin di dekatkan dengan Jaendra. Yang ada Harsa sudah diterkam lelaki gila itu dalam sekejap mata.

Drrrtt...

"Nah kan, baru gue omongin" Gumam Dery melihat nama yang terlihat di layar ponsel miliknya.

Dery mengangkat panggilan dari Jaendra.

"Lama amat ngap, udah pada ngumpul ini" Ucap Jaendra di seberang sana.

Dery berdecak. "Gue kan tadi udah bilang di grup, gue skip dulu. Adek gue sendirian di rumah. Enggak bisa gue tinggal cok"

"Yailah, tinggal lo ajak aja kenape sih" Kekeh Jaendra

"Dan lo jadiin adik gue mangsa selanjutnya. Enak aja" -- Gumam Dery dalam hati.

"Harsa enggak mungkin mau. Kalau gue ngajak Harsa juga, yang ada pulang-pulang gue digantung sama emak gue"

"Gue jemput deh biar adek lo mau"

"ENGGAK!" Teriak Dery.

"Santai ngap" Kekeh Jaendra lagi. "Tapi dijamin lo bakal nyesel sih kalau enggak ke sini, si Dea lagi dibungkus sama om-om sebelah"

KLASIK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang