12

848 96 15
                                    

Adakah yang rindooo sama cerita ini? xixixi

Kalau ada jangan lupa ramein vote dan komennya dwongg wir







---

Harsa berjalan melewati beberapa kelas yang ada di fakultas Jaendra. Tadi pagi Jaendra mengirimi pesan pada gadis itu untuk menemuinya di depan kelasnya.

"Harsa?" Tanya Tyas begitu melihat Harsa menghampirinya.

Tyas lebih dulu duduk di depan kelas Jaendra.

Apakah Tyas juga menunggu Jaendra. Namun jika memang Tyas akan pergi bersama Jaendra, mengapa pagi tadi lelaki itu menyuruhnya datang kemari.

"Hai kak" Balas Harsa.

"Kamu nungguin Dery?"

Harsa terdiam. Jika dia mengatakan dirinya menunggu Jaendra. Pasti perempuan itu akan salah paham. Tapi Jaendra mengatakan jika mereka tidak menjalin hubungan.

"Sa, kok ngelamun?" Tegur Tyas

"Ah iya, iya Kak. Harsa nunggu Bang Der" Bohong perempuan itu.

Tyas mengangguk. Ada perasaan lega saat tau Harsa menunggu kakaknya, bukan Jaendra.

Karena Tyas merasa jika Harsa memang tertarik dengan Jaendra. Namun, di seluruh kampus siapa pula yang tidak tertarik dengan laki-laki tampan itu.

Keduanya berakhir duduk di depan kelas Jaendra. Sampai beberapa waktu, terdengar suara kegaduhan mulai bermunculan.

Dosen yang ada dikelas itu keluar lebih dulu dari sana.

Kelas Jaendra sudah berakhir, dan satu persatu mahasiswa keluar kelas untuk segera pergi dari kelas jahanam itu.

"Bangsattt, kepala gua melepuh dengerin materinya Bu Siska" Umpat Lukas pertama kali keluar dari sana.

"Dikira lo doang, mata gue hampir buta liat tuh orang ngoceh mulu" Sahut Johny.

"Lagian bukannya hari ini tuh kuyang enggak ada jadwal yah, kenapa tiba-tiba muncul sih" Gerutu Yuta sama pusingnya.

"Anjing gue mual" Sahut Dery terlihat berlebihan

Keempat lelaki itu seolah baru saja keluar dari dalam kubangan neraka. Membuat semua yang mendengarnya menahan tawa, termasuk Jaendra.

"Alay lo semua" Sahut Jaendra.

Sontak mendapat tatapan tajam dari ke empat sahabatnya.

"Nah lo mah pawangnya bu Siska, makanya adem ayem aja bangsat" Ucap Lukas.

"Ya mau gimana lagi Kas, Bu Siska mah doyannya sama yang ganteng-ganteng. Lo remahan rengginang ya emang cuma dilihat sebelah mata" Kekeh Dery.

Lukas mendengus, sedangkan yang lain sibuk menertawai lelaki itu.

"Nah, si jeprot udah ditungguin sama pawangnya yang lain nih" Sahut Johny melihat Harsa dan Tyas berdiri di depan pintu kelasnya.

Yang lain pun sama melihatnya, begitu pula Dery

"Ngapain dek?" Tanya Dery begitu melihat Harsa.

Harsa melirik Jaendra yang hanya diam menatapnya. Membuat gadis itu menghela nafas panjang.

"Aku nungguin abang" Jawabnya.

Tidak ada pilihan lain.

Padahal niat gadis itu datang untuk menemui Jaendra. Namun melihat Jaendra yang hanya diam saja membuat gadis itu merasa kesal.

KLASIK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang