13

870 95 33
                                    

INI FIKSI BOR

cerita yang ini komen nya sepi banget jadi jarang update huhu sorry

Kalau suka ramein dong, biar gua juga updatenya enggak ngaret wkwke

part ini akan membuka bangkai-bangkai yang sudah kalian cium di part-part sebelumnya
🤡

INI PANJANG BANGET KALAU KALIAN ENGGAK KOMEN BANYAK FIKSS GUA NGAMBEKKK!!!

Typos

----

"Bang Der enggak ada di rumah" Ucap Harsa dingin pada Jaendra.

Bahkan gadis itu tidak repot-repot mempersilahkan Jaendra untuk duduk dulu.

"Aku ke sini mau ketemu kamu" Balas Jaendra.

Mark yang mendengar itu menaikan sebelah alisnya heran.

"Harsa mau pergi sama gue" Sahut Mark.

"Gue cuma mau ngomong bentar sama dia" Balas Jaendra.

"Lo kalau perlu ya nanti setelah gue sama Harsa pulang, Harsa enggak ada waktu buat lo kalo sekarang"

"Harsa?"  Mohon Jaendra

"Bener. Harsa enggak ada waktu" Sahut Harsa dingin

Gadis itu langsung melenggang pergi meninggalkan Mark dan Jaendra lebih dulu keluar rumahnya.

Mark menyusul Harsa sempat melirik Jaendra dan tersenyum miring menatapnya.

Sedangkan Jaendra mengepalkan kedua tangannya menahan marah sekaligus sedikit sesak karena sikap Harsa

Jaendra memilih keluar dari rumah Harsa, menatap kepergian Harsa dan Mark yang lebih dulu pergi dari sana.

"Anjing, ya kali gue beneran suka sama bocah" Gumam Jaendra mengacak rambutnya frustasi.

Lalu lelaki itu memilih pergi dari sana. Menuju ke tempat biasanya dia berkumpul dengan sahabatnya.

,_____,

"Kok diem aja sih cantik" Tegur Mark melihat Harsa melamun sejak tadi.

Bahkan makanan yang sejak tadi sudah disajikan tidak kunjung di makan oleh gadis itu.

Harsa hanya tersenyum menanggapi lelaki didepannya.

"Makanannya enggak enak? Mau ganti yang lain aja?" Tanya Mark

"Enak kok, ini aku makan"

"Itu di aduk-aduk doang. Mau banget aku suapin nih?" Goda Mark

Harsa mendengus. "Enggak usah mulai deh"

"Makanya dimakan, nanti Bang Dery marah dikira aku enggak ngajakin makan kamu"

"Iya ini nih di makan" Harsa langsung menyuapkan makanan miliknya.

Mark terkekeh lalu kembali melanjutkan makanannya.

"Kamu sama Bang Dery masih enggak akur yah?" Tanya Harsa hati-hati.

Mark mengangguk acuh.

"Maafin Abang aku yah" Ucap Harsa tak enak hati.

Mark tersenyum penuh arti. "Yang salah bukan kamu, kenapa minta maaf sih" Kekehnya

"Tetep aja, semuanya juga gara-gara aku" Ucap Harsa penuh penyesalan.

Mark menghentikan makannya lalu menatap gadis itu.

KLASIK ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang