Chapter 16 - Truth

117 16 1
                                    

Chanyeol keluar dari kamar mandi ketika jam dinding menunjukkan pukul 3 dini hari. Wajah dan beberapa helai rambut depannya terlihat basah karena ia baru saja mencuci wajahnya agar terasa lebih segar, usai melaksanakan panggilan alam. Matanya pun masih terlihat sedikit merah karena mengantuk. Ia meraih sebuah handuk kecil yang ada di meja dekat sofa, mengusap pelan wajahnya. Kondisi begitu sunyi membuat Chanyeol bisa mendengar deru hembusan angin dari AC.

Chanyeol mendekat ke arah sofa yang selama 3 bulan ini menjadi ranjang untuknya. Merebahkan diri sambil termenung menatap langit-langit ruangan, tapi tak jarang ia juga berakhir kembali terlelap.

Sayangnya hal itu tak berlangsung lama karena ketika kedua maniknya melihat ranjang dimana seharusnya Kyungsoo ada di sana kosong, Chanyeol bangkit dengan segera, berlari keluar dari kamar untuk mencari suami mungilnya itu.

Chanyeol berjalan menyusuri lorong yang sepi dengan pencahayaan remang-remang tersebut sambil sesekali memanggil nama kekasih hatinya itu dengan suara yang cukup pelan.

Dia panik.

Kilas balik kejadian saat Jong In menculik Kyungsoo 3 bulan lalu terputar kembali di otaknya.

Namun ia segera menepis pemikiran jika Jong In kembali melakukan kejahatan yang sama mengingat pria Kim itu sudah mendekam di balik jeruji penjara sejak sebulan lalu.

Lalu, dimana Kyungsoo?

Sebelum ia keluar dari kamar tadi, Chanyeol sempat melihat kursi roda yang biasa Kyungsoo gunakan untuk berkeliling masih berada di tempatnya. Itu berarti, pria manis itu pergi menggunakan kedua kakinya. Kaki Kyungsoo memang sudah cukup kuat untuk berjalan namun tidak dalam waktu yang cukup lama.

Lalu, ada dimana ia sekarang?

Hampir semua tempat sudah Chanyeol datangi dan hasilnya nihil. Suami mungilnya itu tidak ada di manapun.

"Tuan?"

Tubuh Chanyeol melonjak kaget dan tanpa sadar pria Park berteriak cukup kencang ketika dengan tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh seseorang dari belakang.

Chanyeol berbalik, menatap horor seorang suster wanita yang tengah menatapnya dengan kening mengkerut.

Chanyeol baru bisa menghela nafas lega ketika ia melihat kedua kaki suster tersebut menapak lantai rumah sakit.

"Apa yang Anda lakukan tengah malam begini, Tuan? Anda bisa mengganggu istirahat para pasien."

"J-jeosonghamnida. Aku sedang mencari suamiku. Dia tiba-tiba tidak ada dikamarnya. Apakah kau melihat seorang pria dengan arm Sling di tangan kanannya?"

Si suster wanita tersenyum. Tangannya menunjuk ke arah taman di belakang rumah sakit.

"Saya melihatnya di sana."

Ekspresi lega terlihat jelas di sorot mata Chanyeol. Helaan nafas keluar dari belah bibirnya disertai senyum tipis.

"Terima kasih banyak. Permisi."

Chanyeol berlari menuju ke arah yang suster wanita tadi tunjukkan, meninggalkan si suster yang menghilang dalam satu kedipan mata.

***

"Baby?"

Dan ketika Chanyeol melihat pria yang tengah duduk termenung di bangku taman itu menoleh, ia segera berlari mendekat, memeluk tubuh mungil itu dengan erat namun tetap berusaha untuk tidak menyakiti bagian tulang Kyungsoo yang cidera.

"Sayang, apa yang kau lakukan disini, eoh?"

Chanyeol menangkup wajah manis Kyungsoo, membelai permukaan pipi Kyungsoo yang dingin dengan dua ibu jarinya yang besar.

Love (Remember You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang