Pertama, pastikan Anda sudah menekan tombol vote:) Kedua, comment sebanyak-banyaknya yaa~^^
Makasih~♡'・ᴗ・'♡
。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆
。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆
"Bahkan di antara bintang-bintang, kau tetap yang paling bersinar..."
-El
。・:*:・゚★,。・:*:・゚☆
Day 2 with Sona♡
DETIK DIMANA telunjuk rapuh dan gemetaran Catur tertuju pada El--yang sialnya tengah mengulurkan tangannya pada dada si gadis--adalah detik di mana El tahu hidupnya ditakdirkan untuk berhenti berputar di sini.
Percuma saja. Karena bahkan saat El sudah menarik kembali tangannya dengan buru-buru, tatapan Catur masih sama mengerikannya. Pemuda itu menatap El seolah-olah ia adalah orang paling mesum dan menjijikkan se-jagad raya.
"L-LO?!!"
Butuh waktu beberapa menit bagi El untuk menyiapkan mental dan angkat suara. Pintu sudah ia tutup kembali. Sementara Catur masih tampak terguncang, dan ia sendiri jelas tak jauh berbeda. Mereka sama-sama berjuang melawan diri sendiri dalam hening yang dingin dan tegang itu.
"L-LO?!!"
Jika biasanya Catur kesulitan untuk berhenti bicara, kini ia justru mendadak kehilangan kemampuan untuk bicara. Lidahnya seakan terbelit-belit.
"L-LO...??!!!"
El membasahi bibirnya. "Catur..."
Sejujurnya, El jarang sekali memanggil nama pemuda itu jika bukan dalam situasi penting. Catur masih melotot, jelas masih belum pulih dari keterkejutannya. Namun, El mau tidak mau harus segera menenangkan pemuda itu sebelum masalah--atau orang--lain datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL SONA and The Broken Wings
FantasyEl tidak percaya pada keajaiban. Atau dongeng. Atau makhluk khayalan manapun. Hingga suatu hari, sosok aneh itu muncul, membuat El kehilangan setengah kewarasan dan menjilat ludahnya sendiri. Sona bilang, ia jatuh di atap rumah El karena sayapnya pa...