El tidak percaya pada keajaiban. Atau dongeng. Atau makhluk khayalan manapun. Hingga suatu hari, sosok aneh itu muncul, membuat El kehilangan setengah kewarasan dan menjilat ludahnya sendiri.
Sona bilang, ia jatuh di atap rumah El karena sayapnya pa...
Pertama, pastikan Anda sudah menekan tombol vote:) Kedua, comment sebanyak-banyaknya yaa~^^
Makasih~♡'･ᴗ･'♡
｡･:*:･ﾟ★,｡･:*:･ﾟ☆
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—————☆.｡.:* 🧚♀️ .｡.:*☆—————
"Ada tiga hal yang menjadi candu terberatku; senandung hujan, pelukan malam, dan ... Sona." -El
—————☆.｡.:* 🧚♀️ .｡.:*☆—————
Day1 with Sona ♡
ELMENGERJAPKANmatanya. Kemudian diikuti pula oleh sang gadis. Ada jeda panjang yang menggantung di antara mereka; sebuah keheningan yang canggung dan bisu. Selama beberapa saat, keduanya hanya saling menatap dalam diam.
Beringsut mundur, El membasahi bibirnya yang kering. Ia berupaya menggerakkan lidahnya yang kini terasa kelu. Sementara gadis bersayap itu masih menatapnya dengan sorot waspada dan takut.
"Hey, it's okay..." kata El pelan, meski tak bisa dipungkiri bahwa sebenarnya ia juga merasa gugup luar biasa. El berusaha membuat gestur menenangkan, meyakinkan si gadis bahwa ia bukan pengidap rabies yang akan menggigitnya tiba-tiba.
Gadis itu tampak ragu-ragu. Ketakutan masih terpancar jelas dari kedua matanya yang jernih. Juga tangannya yang semakin erat memeluk kedua lutut. Ia mundur sedikit saat El kembali mendekat ke arahnya, seakan merasa terancam.
Menyadari hal itu, El pun berhenti di tempat, menciptakan sebuah jarak aman. El pikir ia harus menunggu hingga gadis itu merasa tenang lebih dahulu. Akan tetapi, saat matanya tertuju pada sepasang sayap yang berkilauan itu, El tidak bisa menahan hasratnya lebih lama lagi untuk bertanya.
"Lo ... Siapa?"
Hening. Tak ada jawaban yang terdengar. Gadis itu masih enggan bersuara. El benar-benar dibuat bingung. Ia bukan perayu yang ulung dan gadis itu sepertinya tak mempan dengan bujukan apapun.
