Sudah terhitung dua hari setelah kejadian itu, tidak sepenuhnya membuat empat saudari itu akur. Hanni dan Danielle masih terlihat canggung jika berhadapan dengan Minji. Apalagi dengan Hyein, mereka masih musuhan sampai detik ini.
Orangtua mereka berada di Paris, mengurusi masalah tunggakan gaji karyawan. Kejadian penggelapan dana di perusahaan utama, berimbas juga ke perusahaan mereka yang lain.
Hyein tak tahu harus berbuat apa, agar bisa meringankan beban mereka. Lagipula, dia sendiri belum punya penghasilan sendiri untuk membantunya. Minji sendiri sudah kembali ke apartemennya, bahkan Hyein ikut dengannya.
Jadi, dikediaman Kalingga nampak sepi. Karena, hanya ada Hanni dan Danielle. Para pekerja diliburkan oleh Arsen, hanya ada dua security yang menjaga di depan.
“Hyein, kamu nggak ke kampus?” celetuk Minji di sela-sela sarapannya.
“Ke kampus kok, tapi jam delapan nanti.” jawabnya sambil menghabiskan sandwich yang ada di genggamannya.
“Yaudah, kalau gitu kak Minji antar ya?”
“Emangnya kak Minji tidak ke kantor?”
“Bisa nanti setelah nganter kamu ke kampus.”
Tentu saja Hyein senang mendapat perlakuan manis dari seorang Minji. Setelah beberapa hari bersitegang dengan para kakak-kakaknya. Hyein baru mendapatkannya lagi perlakuan itu dari Minji dan juga Haerin.
Ngomong-ngomong soal Haerin, hubungan mereka sudah sangat akrab. Tetapi, Hyein masih belum cerita ke siapapun soal Haerin. Karena, memang Haerin melarangnya.
Seperti halnya pagi ini, Haerin mengirim pesan singkat pada Hyein. Membuat Hyein tersenyum lebar mendapatkan pesan manis dari kakak kucingnya itu. Terkadang dirinya heran, Haerin yang dulunya cuek kini berubah menjadi sangat manis.
Ting
(Abaikan tanggalnya wkwk)
Seperti itulah pesan yang dikirimkan oleh nona muda Haerin pada princess Hyein. Hyein memang sengaja memplesetkan nama Haerin, agar Minji tidak mencurigainya. Harsen adalah singkatan nama Haerin, Haerin Senja.
Minji bergidik ngeri melihat adiknya yang tiba-tiba tersenyum lebar setelah melihat layar handphone. Seperti orang yang baru menang lotre saja, pikir Minji.
Minji yang ingin bertanya, ia urungkan. Karena, Hyein bilang untuk ke kamar mandi sebentar. Handphone milik Hyein yang berada diatas meja, membuat jiwa keinginan tahuan Minji meronta-ronta.
Tangan putih susu itu, perlahan-lahan terulur menyentuh benda pipih milik adiknya. Menekan layarnya pelan, otomatis handphone itu terbuka. Memperlihatkan pesan singkat dari seseorang yang membuat Minji langsung menatap layar itu sedatar mungkin.
“Oh ini yang daritadi bikin Hyein senyum-senyum sendiri? Tapi, siapa itu Harsen? Apakah dia kekasih Hyein? Kalo benar itu kekasihnya, aku akan memberikan dia pelajaran. Berani-beraninya dia memacari adikku, tanpa izin dulu padaku. Ini tidak bisa dibiarkan huh!” cerocosnya sebal, hingga kedua alisnya bersatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's Haerin (END)
FanficSEQUEL ASTHA NISCALA Diharapkan membaca ASTHALA terlebih dahulu, sebelum membaca cerita ini. Terimakasih~ ☆☆☆☆☆ "𝐃𝐢𝐚 𝐤𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢, 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐯𝐞𝐫𝐬𝐢 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐝𝐚." Akankah semua itu dapat berubah dengan seiring berjalannya wakt...