BAB 28

3K 313 31
                                    

»»●○●○●○●○●○●○●○●○««

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

»»●○●○●○●○●○●○●○●○««

Awan mendung tampak menghiasi langit kota bangkok siang ini. Terlihat seorang gadis tengah berjalan menelusuri pemakaman untuk mencari makam orang tersayang.

Rora tersenyum tipis saat berhasil menemukan makam Becca. Rora duduk disamping makam Becca lalu meletakkan sebuket bunga mawar tepat di batu nisannya.

" Apakah kamu sudah bahagia disana sayang? "_ujar Rora dengan mata berkaca-kaca

" Kenapa kamu pergi tanpa pamit kepada ku seperti ini? Kau tau sekarang aku hanya sendirian disini. Tidakkah kamu ingin memeluk ku sekarang? Aku sangat merindukan mu Becca hiksss..."_tangis Rora

" Kenapa cinta kita sulit sekali bersatu Becca? Apakah alam semesta memang tidak pernah merestui nya? Hiksss... Aku muak dengan kesendirian ini. Aku ingin ikut bersamamu. "_ucap Rora frustasi

Dia sudah tidak peduli lagi dengan mommy nya. Yang Rora rasakan saat ini hanya kerinduan yang amat mendalam pada sosok Becca.

" Hikss maaf karena aku sudah membuat kakak mu masuk rumah sakit. Aku berjanji akan membuatnya sembuh apapun yang terjadi. Jadi kumohon maafkan aku hikss... "_ucap Rora lalu memeluk erat baru nisan Becca seolah tengah memeluk Becca

.
.
.

Freen duduk diatas rooftop rumah sakit untuk menenangkan pikirannya yang sangat kacau bagaikan kapal pecah.

Padahal dirinya dan Becky sebentar lagi akan mengucapkan janji suci diatas altar.

Namun kenyataannya sekarang sangat berbanding terbalik. Jangankan mengucapkan janji suci pernikahan Becky saja sekarang sedang berjuang mati-matian dengan nyawanya.

Freen memandangi mobil-mobil yang terus berlewatan disekitar sana dengan tatapan sendu.

Semua ini membuat Freen frustasi dan tidak bisa berpikir jernih. Freen bertanya-tanya kenapa semua ini terjadi padanya?

Dia hanya ingin bahagia dengan orang tersayang. Bukan malah dipermainkan oleh takdir yang lagi-lagi begitu menyakitkan.

Tanpa Freen sadari air matanya sudah kembali mengalir membasahi pipinya.

Padahal air matanya baru saja kering beberapa saat yang lalu tapi kini air mata itu kembali lagi untuk membasahi pipinya.

Mata Freen bahkan sedikit bengkak karena terlalu lama menangis. Namun Freen tidak mempedulikan itu semua dia hanya ingin semua ini segera berakhir dengan bahagia.

Freen mencekram kuat pagar besi rooftop tersebut. Suara tembakan itu masih terngiang-ngiang jelas dipikirkan Freen.

Dia benci karena tidak bisa melakukan apapun saat semua terasa menyakitkan.

Kenapa waktu itu dia tidak berlari saja dan mengantikan posisi Becky agar sekarang dia yang berada diruang oprasi dan bukan Becky.

" Arghhhh!!! "_teriak Freen menumpahkan segala ke takutnya

I'm Replace The Role of My Twins [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang