.
.
.🎶 Epic Zombie Soundtrack, track 2 Zombie Arising
.
.
."Siapa kau"
"Ri-- Rini" jawabku dengan nada gemetaran.
"Darimana asal mu!?" cecarnya yang semakin menempelkan moncong senapannya.
"Bagaimana aku menjawabnya? jika kau terus terusan mengancam ku!!"
bentak ku sudah kesal."Kau ingin mati sekarang Hah!?"
ancamnya."Tembak saja" jawabku walau sudah merasakan getaran di tanganku.
Pria itu hanya diam, lalu mulai menurunkan senjatanya.
"Berbalik"
suruhnya."Hah!"
aku berdecak."Berbalik bodoh!"
suruhnya kembali.Aku berbalik, lalu melihat seorang pria berbadan tegap yang sepertinya berumur 20 tahunan.
"Sedang apa kau disini?"
interogasinya."Survive lah... ngapain lagi?"
judes ku dengan berani."Aku masih tanya baik-baik ya" dia mendekat lalu menatapku dengan tajam.
"Mmm aku mau... Itu---menghindar"
jawabku ragu.Aku bingung ingin langsung jujur atau menyembunyikan tentang lukanya itu.
"Menghindar apa!?"
"... Sebenarnya, jika kau tau... aku takut kau akan langsung membunuhku"
pikirku dengan gelagapan."Katakan saja aku tidak akan membunuh... mungkin",
kata mungkin itu langsung membuat ku tertawa hampa.
"Yasudah kalau begitu, tetapi lebih baik kau pergi saja"
usir ku"Katakan saja, susah banget kah untuk membuka nya!" nada bicara pria itu sudah terdengar kesal.
"Oke- oke tapi jangan langsung gegabah ya! kau akan rugi nanti..." aku langsung menunjukkan kaki yang sekarang semakin parah.
Pria itu diam hanya menatap kaget kearah kaki ku yang sekarang semakin berurat.
"Kau-- kau terinfeksi?" tanyanya dengan nada waspada, lalu mulai menodongkan senapannya ke arahku.
"Dengar dulu... luka ini sudah dari beberapa hari yang lalu. Dengar! beberapa hari yang lalu!! paham kan" ulang ku dengan tekanan agar ia tidak langsung membunuhku.
"Jangan bohong!"
ucapnya tidak percaya."Jujur saja aku sudah mengalami gejalanya, tetapi kau lihat sendiri kan aku tidak berubah"
"Dengar aku tidak akan semudah itu percaya denganmu" ia semakin menodongkan senapannya.
"Ayolah! aku hanya ingin mencari seorang ilmuwan saja" akhirnya aku jujur akan tujuanku sekarang.
"Untuk apa kau ingin bertemu dengan ilmuwan?" dia mengintrogasi ku seolah-olah aku telah berbuat kejahatan.
"Untuk..."
aku diam sekejap, lalu mengamati pria itu dari atas sampai ujung kaki.
"kau dari tentara atau apa?"
tanyaku yang bukan menjawab pertanyaannya."Cih... ga usah sok tau! cepat jawab" paksanya.
"Huh!" aku mengeluarkan 3 botol cairan kecil, yang ku saku tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOTA ZOMBIE ✔
Terror1. (Seri pertama : Kota Zombie) ✔ 2. (Seri kedua : Kota Zombie) ✔ 3. (Kota Zombie House & B.T.S) 4. (Seri ketiga : Flu) . . . Bertahan hidup ditengah hancurnya kota, dengan dua anak balita bersamaku. Membuat perasaanku menjadi campur aduk, apalagi d...