------🩸------

293 15 1
                                    

" A-aku tak akan membiarkan mu ... Merusak kalung i-itu ."

Ujar seseorang yang berada di atas tubuh milik Arthur, posisinya orang itu menindih tubuh Arthur yang berbaring di lantai kotor itu denagn tangan yang terus berusaha membenturkan benda berwarna Ruby di tangan nya.

Orang itu terus berusaha untuk menghentikan tangan Arthur dengan satu tangannya yang mencekik kuat leher lawannya.

Arthur tak mendengarkan ia fokus pada pekerjaan nya, membenturkan gandul kalung itu dengan susah payah karena tangan seorang itu terus menahannya.

" ARTHUR!!."

Satu tetes air mata jatuh dari sudut mata Arthur, pandangan matanya masih tetap pada tangan nya yang sudah berlumuran darah itu memegang gandul kalung.

Ia tak ingin menengok sedikit pun ke arah orang di atas nya, darah terus menetes mengenai wajahnya dari kepala yang hampir lepas dari seorang di atas nya itu.

Urat urat leher yang menggantung terlihat begitu mengerikan, mata yang merah melotot terus menatapnya.

" A-aku tak akan... Kalahh... Argh!!!."

Seorang itu tersenyum miring perlahan ia mengeluarkan pistol miliknya dari balik saku, dan menodongkannya pada kening Arthur.

Arthur terdiam sebentar tapi setelahnya ia kembali pada pekerjaan nya.

" Berhenti HAMADA ARTHUR!!... atau ku tembak kepala mu."

" Aku tak peduli... Aku tak akan membuatmu mendapatkan ini !!."

Teriakan Arthur membuat seorang itu marah dan bersiap menarik pelatuk nya.

DOR!!

DOR!!

DOR!!












PRANG!!.









Suara tembakan yang bersahutan itu.. siapa sangka Arthur juga mengeluarkan pistol nya secara diam diam dan mengarahkannya pada bagian perut orang itu.

tubuh keduanya sama sama kaku, Arthur tersenyum melihat tangan nya yang kembali berlumuran darah akibat pecahan dari gandul kalung itu.

Ia menendang tubuh diatas nya .. tubuh itu langsung ambruk di sampingnya. Darah terlihat menggenang bagaikan danau merah .

" A-aku berhasil.. semua berakhir ."

Lirih Arthur, Arthur mengangkat tangan nya, seketika penglihatan nya kabur, ia merasakan panas yang menjalar di setiap sudut.

Siluet merah yang berkobar terlihat dari ekor mata nya, api mulai mendekati mereka.

Muncul angin kencang menerpa entah dari mana .

Tiba tiba belah bibirnya menampilkan senyuman tipis kala melihat cahaya muncul dari serpihan serpihan gandul itu tetapi hanya sebentar.

Kemudian gelap, dunianya sudah gelap.

Semua sudah berakhir.......












Tapi apakah dia berhasil?....

RUBY WORLD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang