D2 (5)

65 9 18
                                    

Happy reading!

Bagian lima// Satu Rumah

Lalu, keputusan mana yang harus diambil?

Melanjutkan pernikahan atau mempertahankan hubungan?

Terhitung sudah satu minggu Devano dan Dafychi menjalankan pernikahan yang sama sekali tidak diinginkan keduanya tapi, mau tak mau harus dijalankan.

Selama seminggu juga Devano berpikir bagaimana cara menyelesaikan masalah ini setiap hari ia berusaha untuk mencari jalan keluar agar semuanya bisa kembali seperti semula tapi, otaknya buntu.

Yang selalu terngiang dikepalanya hanya kalimat yang pernah diucapkan ibunya.

"Nanti kalo kamu udah punya istri jangan sampai menduakan dia walaupun hati kamu mencintai seseorang selain dia. "

Lalu sekarang Devano harus apa melanjutkan pernikahannya atau mempertahankan hubungan nya.

Selama seminggu ini mereka berdua tidak pernah saling tegur sapa untuk menatap Dafychi saja rasanya tidak minat begitupun dengan Dafychi melihat sikap dingin Devano kepadanya ia sama sekali tidak berusaha untuk melunak kan suaminya itu. Dia juga memilih untuk cuek.

Setiap hari Dafychi berusaha untuk mencari pekerjaan tapi, ia tidak mendapatkannya Dafychi butuh pekerjaan sekarang karena uang yang ia punya benar-benar sudah menipis karna ia pakai untuk biaya hidupnya sehari-hari.

Dalam seminggu ini Dafychi sama sekali tidak menumpang hidup pada suaminya ia hanya menumpang tempat tinggal dirumah Devano yang sudah seperti istana bagi Dafychi mulai dari tiang besar yang kokoh berdiri, lantai marmer, tangga yang meliuk dan perabotan rumah yang mewah.

Saat ini Dafychi tengah duduk di pinggir kolam renang luas yang ada dirumah Devano ia menenggelamkan kedua kakinya ke dalam kolam sambil memandang akuarium raksasa yang ada di dekat kolam.

Pikirannya melayang memikirkan tentang apa saja yang sudah ia lalui selama delapan belas tahun ini dan Dafychi menarik nafas panjang saat mengingat sekarang ia sudah menikah sebelum lulus SMA.

"Ngelamun?" Angga berjalan mendekati Dafychi dan duduk disamping gadis itu sambil membawa sekaleng cola.

Dafychi menatap Angga dengan senyum manisnya. Lelaki ini tidak kalah tampan dari suaminya bahkan, ia juga termasuk jajaran anak konglomerat tapi, bedanya Angga tidak tidak dingin seperti Devano.

"Cerita ke gue! " ujar Angga sambil membuka kaleng soda dan meneguknya.

" Banyak sih, lagi mikirin kayak gimana pernikahan aku ini kedepannya, aku juga lagi cari kerjaan tapi, gak dapet, aku juga lagi mikir harus merelakan mimpi aku karena gak lulus sekolah. " Dafychi tidak segan menceritakan apa yang tengah ia pikirkan walaupun baru seminggu mengenal Angga.

" Gak lulus sekolah belum tentu lo gak bisa raih mimpi lo banyak kok yang putus sekolah tapi, bisa berhasil. Jangan pesimis. Untuk pernikahan lo coba obrolin sama Dev. "

" Dev, orangnya dingin banget kayak gak bisa diajak bicara takut salah ngomong nanti malah diusir. "

Angga terkekeh pelan." Kalo lo diusir lo bisa tinggal diapartemen gue gue punya beberapa. "

D2 [complete] || Series Ke-1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang