SKMK: II

1.8K 128 10
                                    

Setelah tadi selesai melakukan sebuah ritual sebelum berangkat sekolah. Kini kedua gadis berbeda umur itu telah sampai di parkiran SMA Merpati, tempat dimana mereka menempuh pendidikan sekarang ini.

"Bocil, turun, ngapain masih duduk di atas motor," ucap Freya kala melihat Flora yang betah berada di atas motor itu.

"Ya makanya bantuin dulu adek mu ini turun tuan ratu Freya terhormat, udah tau adek nya pendek bukannya di tolongin," Flora berdecak sebal.

"Tumben nyadar kamu, Flo?" Freya berucap sembari tangannya terus menggenggam erat tangan Flora agar tak jatuh.

Saat kaki itu sudah menapak pada semen, Freya dengan cekatan langsung melepas helm milik Flora, meletakkannya di atas spion motor dan merapikan sedikit rambut Flora yang berantakan.

"Nah, gini 'kan udah cantik adik kakak. Sekarang waktunya kita ke kelas kamu," Freya menarik tangan Flora untuk memasuki lebih dalam area sekolah.

"Terima kasih, ya, kakak aku yang paling cantik karena sudah bersusah payah mengantarkan hamba sampai di depan kelas," ucap Flora berterima kasih dan tersenyum di hadapan gadis yang lebih tinggi sedikit darinya.

"Terima kasih mu saya terima. Ayo masuk ke kelas, nanti istirahat kakak jemput, oke?" Freya mengelus lembut rambut hitam legam itu.

"Okkie dokkie," tapi belum sempat kakinya melangkah memasuki kelasnya, tangannya di cekal oleh Freya membuat langkahnya tadi langsung berhenti.

"Kamu ngga merasa ada yang lupa 'kan, dek?" Freya bertanya dengan alis yang terangkat satu. "Nggak ada, aku nggak lupa apapun." jawab Flora cepat.

Namun, sepersekian detik kemudian ia menepuk jidatnya pelan. "Aku belum di kiss sama kamu, kak," kata Flora yang akhirnya mengingat sesuatu yang hampir ia lupakan.

Freya dengan cepat langsung mengambil kecupan singkat di pipi kiri sang adik. Setelah merasa tidak ada lagi yang terlupa, Flora langsung memasuki kelasnya dan Freya kembali menyusuri lorong untuk sampai di kelasnya sendiri.

Pagi ini terasa berjalan dengan sangat baik seperti hari-hari sebelumnya. Freya berharap hal ini terus berlanjut sampai hari seterusnya, begitupun dengan siang, sore dan malam harinya.

Suasana ricuh kantin SMA Merpati membuat telinga Freya rasanya memekak, bagaimana tidak? Mereka semua berteriak saat ingin memesan makanan yang diinginkan. Ah, apakah tidak bisa bicara baik-baik dan mengantri dengan teratur? Ayolah, itu hal yang sangat mudah untuk dilakukan.

Merasa tidak mempunyai banyak kesempatan, akhirnya Freya, Flora beserta teman-temannya memilih untuk makan di kantin belakang. Kantin itu tidak mungkin seramai kantin utama, dan itu lebih baik daripada tidak makan sama sekali.

"Kamu mau pesan apa, dek?" tanya Freya saat sudah sampai di kantin belakang SMA Merpati.

Flora mengetuk dagunya beberapa kali berlagak seperti orang tengah berpikir. "Jangan lama-lama Flora mikirnya, keburu habis waktunya nanti," tegur Freya karena Flora berpikir terlalu lama.

"Apa aja deh, samain aja kayak punya kakak," balasnya kemudian.

Freya mengangguk dan mengajak keempat temannya untuk ikut dengannya, tidak mungkinkan Freya sendiri yang memesan makanan itu. Jadi tersisalah tiga orang yang tengah menunggu di meja kayu panjang itu. Siapa lagi jika bukan Flora, Chika dan Jessi.

Beberapa menit setelahnya, kelima gadis yang berbeda angkatan dengan mereka tengah membawa makanan di masing-masing tangannya. Lambat tapi pasti, kelima remaja itu telah sampai di tempat mereka duduk sekarang.

Setelah kepergian Dan menyusul kepulangan [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang