Teriknya sang surya tak membuat semangat anak-anak di lapangan berhenti. Peluh membasahi wajah dan tubuh mereka, mereka berlari-lari mengejar bola basket. Pelajaran olahraga adalah yang di nanti-nanti dari banyaknya siswa, selain mempunyai banyak waktu mereka lebih suka belajar di luar lapangan, seperti sekarang mereka tengah mendapat materi permainan bola basket.
Di samping itu, seorang gadis dengan enggannya berdiri dari tempat duduknya di bawah pohon untuk ikut bergabung dengan teman-temannya. Flora, ia lebih memilih memperhatikan mereka daripada harus ikut bergabung. Alasannya simpel, selain tidak bisa bermain basket dirinya juga malas untuk berpanas-panasan.
Tak lama dari itu, Jessi dan Chika datang menghampirinya dan langsung mengambil duduk di sisi kanan juga kirinya.
"Gimana? Capek nggak?" tanya Flora tanpa melirik mereka yang sudah peluh akan keringat.
"Menurut lo aja, kita berdua habis main basket dan panas-panas an di lapangan, masa iya nggak capek," jawab Jessi yang tengah mengibaskan bajunya agar mendapatkan angin.
Flora tak menjawab, kepalanya tertoleh ke samping melirik ke arah Jessi yang masih sibuk mencari angin dari kibasan bajunya itu. Sedangkan Chika memilih menyandarkan tubuhnya pada sanggahan kursi, sesekali ia meneguk air dingin yang tadi sempat di beli.
"Kok lo nggak ada kelihatan capek sama sekali, Chik?" Flora menatap heran temannya yang satu itu.
"Dia mah nggak usah di tanyain, mana ada capeknya kalau udah tentang bola basket," ucap Jessi yang malah menjawab pertanyaan Flora.
"Iya juga sih. Lo emang sesuka itu kah sama bola basket, Chik?" Flora bertanya lagi dan langsung di balas anggukan cepat oleh Chika.
"Gue suka banget sama bola basket. Kalau di tanya apa yang bisa bikin gue bahagia, ya, itu nggak jauh-jauh dari bola basket," Chika menjawab pertanyaan Flora dengan senyuman di akhir kalimatnya.
"Tumben nanya gitu?" Kali ini Chika yang bertanya pada Flora.
"Enggak apa-apa sih, pengen aja nanya." balas Flora seadanya.
"Oh iya, Flo, tadi pas istirahat lo kayaknya belum sempat ke kantin deh. Lo udah makan belum?" Jessi menatap Flora yang juga tengah menatapnya.
"Belum. Tadi mau nyamperin kalian ke kantin sama kak Freya, tapi malah keasikan di taman sampai lonceng bunyi."
"Mau kita temenin ke kantin nggak? Lagian jam olahraga sampai kita pulang sekolah, sekalian gue mau beli air," ajak Jessi menarik pelan tangan kedua sahabatnya.
"Tapi, gue nggak lapar, Jes," Flora menolak ajakan itu. Jujur saja dirinya memang tidak lapar.
"Bohong banget lo, udah ayok ikut kita berdua. Lo mau sakit karena nggak makan? Nggak 'kan, yaudah ayo ikut," Chika juga menarik tangan Flora agar ikut bersama dirinya dan Jessi.
•
•
•
Ketiga remaja itu menghabiskan waktu mereka di kantin hingga jam pulang. Setelah tadi mereka berdua menemani Flora untuk makan, ketiganya kembali ke kelas untuk mengambil tas mereka.
Di perjalanan menuju kelas, banyak murid-murid yang sudah berbondong-bondong keluar kelas. Mulai dari anak kelas sepuluh hingga anak kelas dua belas. Tak butuh waktu lama, mereka akhirnya tiba di kelas.
Merasa barang-barang mereka sudah rapi, kini ketiga anak itu berjalan keluar kelas. Bertepatan dengan itu, Freya datang bersama teman-temannya.
"Nggak ada yang ketinggalan, Flo?" tanya Freya saat sudah berdiri di hadapan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setelah kepergian Dan menyusul kepulangan [SLOW UP]
General FictionKecelakaan yang terjadi pada hari itu, menjadi awal mimpi buruk bagi seorang gadis bernama Freya skela hardana. Kecelakaan yang terjadi dengan tiba-tiba seakan menghilangkan setengah bagian dari hidupnya. Jadi, bagaimana kah kisah dirinya selanjutny...