#Five

537 30 6
                                    


Happy Reading




Razel pusing, kepalanya terasa pening. Sedari pagi ia sibuk mengerjakan tugas,tak sedikitpun beranjak dari kursinya.
Razel menggelengkan kepalanya, mencoba kembali fokus pada buku di depannya.

Hari ini hari sabtu dan sekolah libur karena tanggal merah, ia memutuskan untuk mengerjakan tugasnya pagi ini agar ia bisa bebas setelahnya, dan besok ia bisa menikmati minggunya tanpa memikirkan tugas.

'Tok tok'

Ia menoleh pada pintu kamarnya, dan melirik pada jam di dinding.

"Iya bunda, nanti aku makannya nyusul... " Teriaknya dari dalam kamar,ia kemudian kembali fokus pada tugasnya tanpa menyadari jika seseorang masuk ke kamarnya.

Seseorang itu kemudian perlahan mendekat, memegang bahu razel yang membelakanginya.

"Bun..." Razel sudah ingin mengerang kesal, tapi kemudian matanya membola terkejut.

"Hai"

"Kak mey"


●○●○●○●○


Sejak kedatangannya, razel bahkan tak melepaskan pelukannya pada sang kakak. Katanya rindu.

"Kakak kapan pulang? Kok ga ngasih tau" Razel merajuk, kepalanya mendongak, bibirnya mengerucut marah. Meyna tersenyum dan tidak bisa untuk tidak mencubit pipi gembil itu.

"Kakak mampir sebentar doang"

Mendengarnya razel semakin mengerutkan keningnya, dan bibirnya semakin melengkung ke bawah.

"Aku marah" Ucap razel, namun tangannya berbalik memeluk meyna erat dan dibalas pelukan erat juga oleh sang kakak.

"Kakak ada urusan, gak bisa nginep sekarang dek"

"Tuh kan...." Razel mendorong tubuh sang kakak hingga rengkuhanya lepas.

"Besok senin kakak nginep, janji." Ujar meyna sembari mengangkat sebelah tangannya

Razel melipat kedua tangannya, matanya memicing menatap meyna
"Berapa hari?"

Gadis itu tersenyum, kemudian mengusap kepala sang adik.
"Kakak dapet cuti dari atasan selama seminggu"Mendengarnya razel tersenyum lebar, wajahnya yang tadi kusut langsung segar kembali, ia kembali mendekatkan dirinya pada meyna.

"Berarti kakak nginep seminggu?" Razel kembali memeluknya ketika sang kakak menganggukan kepala mengiyakan ucapannya.

"KAK AJAK ADEKNYA MAKAN, DIA BELUM MAKAN SIANG" Terdengar teriakan Jihan dari balik pintu kamar.

"IYA BUN" Kemudian ia menoleh ke arah razel yang yang sedang memasang cengiranya.

"Kenapa belum makan?"

"Aku sibuk ngerjain tugas kak, kalo aku tinggal tugasnya buat makan, nanti males nyambungnya"

"Alesan" Ia menyentil dahi mulus itu dan membuat wajah razel semakin merengut, kemudian ia berdiri lalu mengulurkan tangannya.

you are my treasure |HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang